oleh

PO dan Awak Bus Mengaku Sengsara Karena Mudik Gratis

image_pdfimage_print

Loket bus di Terminal Pondok Cabe sepi.(foto:yud)

Kabar6-Maraknya kegiatan mudik gratis yang digelar dunia usaha membuat mayoritas perusahaan‎ otobus beserta awaknya gigit jari alias nelangsa. Mudik gratis jadi pilihan ribuan pemudik dalam merayakan Hari Idul Fitri karena dianggap dapat menghemat pengeluaran.

Sekretaris Paguyuban Mitra Niaga, Arwadi, mengakui bila mudik gratis berdampak langsung bagi perusahaan otobus dan awaknya. Mereka harus membuang angan-angan yang beberapa tahun lalu selalu jadi idaman karena bisa mendulang rupiah.

“Sekarang mah boro-boro PO sama supir dan kernet pas musim mudik bisa panen‎ duit,” katanya ditemui kabar6.com di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Rabu (21/6/2017).

Arwadi bilang, mayoritas PO pun juga dihadapkan pada tingginya biaya operasional bahan bakar dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan realitas kemacetan parah di sepanjang jalan.

“Yang membuat mobilitas armada ‎kejar setoran mengangkut penumpang terhambat,” bilangnya.

Hal senada juga diutarakan kepala pool PO Rosalia Indah, Ahmad Mahmud. Dahulu program Mudik gratis dicetus dan hanya diselenggarakan oleh perusahaan jamu. Tetapi kini perusahaan lainnya pun latah dengan dalih sebagai program CSR.

“Banyak, dari partai juga banyak,” ujarnya di Cimanggis, Kecamatan Ciputat. Makanya untuk menyiasati biaya operasional yang tinggi, terhitung mulai H-3 hingga H+7 Lebaran tarif bus dinaikan.

“Kalo saya bilang bukan kenaikan 100 persen. Tapi untuk menutupi biaya operasional yang menggantikan dari arah Timur. Tadi liat kosong kan,” paparnya sambil menunjuk ke arah bus yang baru tiba dari Jawa Tengah.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email