oleh

Phoneutria, Laba-laba Paling Mematikan di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Laba-laba pengembara Brasil (Brazilian wandering spiders) yang memiliki nama Latin Phoneutria, adalah genus laba-laba berbisa dari keluarga Ctenidae yang berpotensi menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia.

Laba-laba ini umumnya ditemukan di Amerika Selatan tropis, dan sangat jarang menemukan laba-laba ini di luar habitat alami mereka di Amerika Selatan. Dilansir Independent, hewan tersebut tinggal di hutan Kosta Rika, Columbia, Peru, Brazil, dan Paraguay dan mendapatkan nama mereka dari kebiasaan bergerak melintasi lantai hutan pada malam hari untuk mencari makanan.

Pada siang hari, mereka suka bersembunyi di tempat yang gelap dan lembap. Seperti tumpukan kayu, garasi, lemari, sepatu, dan bahkan tumpukan pakaian. Ia juga sering bersembunyi dalam pisang, sehingga julukan lain laba-laba pengembara Brasil adalah ‘laba-laba pisang’. Guinness Book of World Records menamakan laba-laba ini paling berbisa di dunia karena memiliki racun neurotoksik yang paling aktif dari laba-laba hidup mana pun.

Toksin PhTx3 menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, pembengkakan, kelumpuhan, kerusakan sel kulit, komplikasi pernapasan yang fatal, serangan jantung, dan ereksi yang menyakitkan (priapism) pada pria yang berlangsung hingga empat jam.

Bahkan, korban gigitan laba-laba pengembara Brasil dilaporkan bisa terbunuh dalam waktu satu jam. Biasanya korban adalah anak-anak di bawah usia tujuh tahun. Ada delapan spesies yang diketahui, dengan Phoneutria fera yang paling berbahaya.

Ukurannya sedikit berbeda. Namun ukuran rentang kaki hingga 15 cm dan panjang tubuh hingga 5 cm. Tubuh mereka ditutupi dengan rambut dan biasanya berwarna cokelat gelap, dengan beberapa menampilkan bulu merah terang pada kelenjar racun mereka.

Ketika laba-laba pengembara Brasil merasa terancam, mereka mengadopsi sikap ‘menyerang’ khas dengan kaki depan mereka di udara, bergoyang dari sisi ke sisi. Laba-laba pengembara Brasil menggunakan gigitan sebagai bentuk serangan utama mereka. ** Baca juga: Zuhal Dipecat Sebagai Pramugari Karena Terlalu Seksi

Tapi mereka tidak selalu memberikan racun. Mereka hanya menggunakannya dalam sepertiga gigitan yang diperkirakan. Mereka memakan serangga dan mamalia kecil, termasuk laba-laba lainnya, amfibi, reptil dan tikus. Cara mereka memakannya dengan memburu mereka di tanah dan membunuh dengan serangan langsung.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email