oleh

Petugas Kantor Bongkar Makam Karyawannya Hanya untuk Ambil Baju Seragam yang Ikut Dikubur

image_pdfimage_print

Kabar6-Petugas administrator Dinas Pemuda Kabupaten Kakamega, Kenya, terpaksa membongkar kuburan salah seorang karyawan mereka, Martin Hikuku Alukoye (31), yang meninggal dunia akibat tenggelam, setelah mengalami epilepsi saat mencoba menyeberangi sungai Eburinde.

Bukan untuk diotopsi, melansir Foxnews, petugas administrator tersebut rupanya hanya mengambil kembali seragam yang dipinjamkan untuk Alukoye. Ya, sesuai dengan kebiasaan setempat, Alukoye dimakamkan dengan seragam Dinas Pemuda Kabupaten Kakamega.

Meskipun ada protes dari pihak keluarga dan tanpa perintah pengadilan, para pejabat daerah secara paksa menggali makam Alukoye. Paman Alukoye mengatakan kepada surat kabar, tindakan para petugas itu ‘bertentangan dengan hukum negara dan hukum nenek moyang kita’.

“Kami telah sepenuhnya melibatkan pemerintah daerah dalam pengaturan pemakaman dan mereka tidak pernah menolak proposal kami untuk menguburkan putra kami,” kata Francis Mutamba, seraya menambahkan sekelompok pejabat daerah juga ikut hadir di pemakaman itu dan tidak mengatakan apa-apa.

“Kami telah memutuskan untuk menguburkan putra kami di malam hari sejalan dengan budaya yang menentukan bahwa seseorang yang meninggal karena tenggelam tidak boleh dikubur saat matahari bersinar,” jelas Mutamba.

“Tapi para pejabat daerah mengejutkan kami ketika mereka memutuskan untuk menggali kembali makam untuk mengambil seragam yang dikenakan almarhum,” tambahnya.

Sementara itu asisten kepala daerah Ituti bernama Daniel Namayi, mengutuk penggalian makam dan mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap para petugas. ** Baca juga: Suku Dogon, Penghuni Gurun Sahara yang Bertopeng

“Setelah mayat dikuburkan, siapa pun yang menggali memerlukan perintah pengadilan untuk menggali kembali,” tegas Namayi. “Para pejabat setempat telah melanggar hukum hanya untuk mengambil kembali seragam yang dikenakan almarhum.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email