oleh

Pesan Gus Muwafiq, Ritual Agama Islam Jangan Bebani Negara

image_pdfimage_print

Kabar6-Ulama kondang, Kiai Haji Ahmad Muwafiq mengatakan bahwa jika Islam membebankan pada negara bakal bangkrut. Sebab banyak ritual keagamaan digelar setiap tahunnya membutuhkan biaya besar.

Hal di atas disampaikannya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Daarul Hikmah, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan dikutip Sabtu (21/9/2024).

“Coba hitung berapa biaya peringatan maulid nabi di seluruh pelosok tanah air akhir-akhir ini. Itu bisa triliunan,” katanya.

**Baca Juga: HMI Pandeglang Laporkan Hakim PN Pandeglang ke Komisi Yudisial

Ulama kharismatik tersebut menerangkan, biaya Maulid Nabi Muhammad SAW di luar ritual lain. Di antaranya Isra Mi’raj, Tahun Baru Hijriyah, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri sampai halal bi halal.

Rakyat Indonesia menempatkan Islam sebagai tanaman yang harus terus disiram dengan rutin. Digelar tanpa tergantung pada peran negara yang secara sukarela melakukannya sebagai kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Masyarakat kita menempatkan Islam itu seperti tanaman yang tiada henti menyiram dengan modal sendiri,” ungkap Gus Muwafiq.

“Nabi Muhammad menempatkan Islam juga seperti tanaman yang terus menjalani secara alami dengan menghadapi berbagai penentangnya dengan sabar,” sambungnya.

Keunikan Islam di tanah air, lanjutnya, disandingkannya dengan di negara lain di jazirah Arab yang sangat tergantung pada pembiayaan ritual agama Islam oleh negara.

“Islam di Libya sangat mewah ketika masa Muammar Qaddafi yang akhirnya rubuh seiring dengan kehancurannya pasca perang saudara,” ujar Gus Muwafiq.

“Kita juga menyaksikan perang berkecamuk di Syria menelan korban jiwa dan bangunan,” sambungnya.

Menurut Gus Muwafiq, kehancuran tersebut karena menjalankan Islam tidak sebagai yang pernah terjadi di zaman mabi ketika menata negara Madinah. Rasulullah sukses meninggalkan konsep kesukuan dan diskriminasi lainnya.

“Kita mempunyai pengalaman para wali yang menempatkan semua rata untuk menjadi muslim bertakwa. Nyalon W
Wali kota saja tidak pernah ditanya suku dan agama apa kan,” ungkapnya.

Oleh karena itu dia meminta pada jemaah untuk setia dengan konsep kebersamaan yang terbaca dalam setiap melaksanakan hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan lainnya.

“Semua ritual yang menggemakan rasa kebersamaan harus terus kita pertahankan sebagai sumbangsih untuk keutuhan masyarakat, negara, dan bangsa,” tegasnya. (Yud)

Print Friendly, PDF & Email