oleh

Perhiasan Emas dan Berlian Bernilai Sekira Rp1,5 Triliun Hilang Dicuri dari Truk Lapis Baja di Los Angeles

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah truk lapis baja yang melintasi bagian utara Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), mengalami nasib nahas. Truk milik Brink’s Co yang membawa perhiasan dan permata senilai jutaan dolar AS dibobol pencuri tengah menuju fasilitas penyimpanan.

Brandy Swanson, Direktur Pameran Permata dan Perhiasan Internasional, yang menggelar pameran ritel di sejumlah kota, mengatakan pencurian terjadi pada dini hari di kota Frazier Park. Melansir Dailymail, pihak berwenang semula melaporkan insiden itu terjadi di kota Lancaster, Gurun Mojave, Los Angeles, tetapi petugas FBI kemudian memastikan lokasinya di Frazier Park, sekira 80 km arah barat Kern County.

“Semua perhiasan itu bagus dan hilang begitu saja,” kata seorang vendor pemilik perhiasan. “Pada Minggu Anda punya perhiasan, hari ini Anda tak punya apa-apa.” ** Baca juga: Bahaya untuk Keamanan Nasional, Tentara Amerika dan Keluarganya Dilarang Gunakan TikTok

Vendor pemilik perhiasan yang ak disebutkan namanya itu mengatakan, banyak barang yang dicuri pernah dia tunjukkan lewat rekaman video, seperti gelang berkilau dari emas 18 karat dan batu safir alam multi warna 100 karat.

Sementara Swanson mengungkapkan, barang-barang yang dicuri terdiri atas 25 hingga 30 loker perhiasan emas dan permata milik 18 peserta individu di sebuah pameran di San Mateo, selatan San Francisco. Perhiasan tersebut sedang diangkut ke gudang sebelum dipamerkan lagi di Pasadena. Belum ada informasi lebih terperinci tentang pencurian itu.

Menurut perusahaan Brink, barang yang hilang senilai kurang dari Rp150 miliar. Namun Swanson mengatakan, nilainya mendekati Rp1,5 triliun. Perihal perbedaan itu, Swanson menerangkan bahwa peserta pameran cenderung mengurangi nilai barang mereka untuk asuransi karena tingginya ongkos penjaminan.

Masih kata Swanson, pihaknya sedang bekerja sama dengan penegak hukum setempat dan FBI. Namun belum jelas bagaimana pencurian dilakukan, apakah ada alat pelacak di loker perhiasan, atau apakah ada kamera pengawas di truk atau di lokasi kejadian.

“Korbannya dari kalangan pribadi, tetapi nilai barang dalam loker-loker perhiasan itu melebihi perkiraan orang,” ungkap Swason. “Itu hidup mereka. Tabungan seumur hidup mereka kini lenyap.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email