oleh

Peran Ulama Diharap Kikis Paham Radikalisme

image_pdfimage_print

Kabar6-Perang melawan terorisme harus dilihat sebagai perang gagasan yang mengarah pada memenangkan pikiran dan hati masyarakat, untuk tidak simpati dan tidak mendukung gagasan para teroris.

Hal itu harus dilaksanakan secara serempak dengan memusatkan faktor-faktor terkait seperti pendidikan dan masalah sosial lainnya.

Dan, peran Ulama, para tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman yang benar terhadap doktrin-doktrin ideologi radikal.

“Kita harus sama-sama waspada untuk mencegah masuknya hal-hal negatif di Kota Tangerang,” ujar Walikota Tangerang, Arief Wismansyah saat menjadi pembicara dalam Halaqoh Anti Radikalisme dan Terorisme bertema Mewaspadai Bahaya Radikalisme dan Terorisme Bagi Generasi Muda dan Masyarakat Kota Tangerang, yang digelar Rabithoh Maahid Indonesia di Pesantren Darul Amanah, Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (7/12/2014).

Menurut Walikota, perbedaan pandangan yang berkembang di masyarakat, khususnya paham radikalisme, tentunya harus segera diluruskan pemahamannya, sehingga tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik.

Apalagi, katanya, Kota Tangerang yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya, suku, etnis serta agama diperlukan sebuah keselarasan serta harmonisasi untuk menangkal segala kemungkinan negatif yang mungkin saja menyusup di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Walikota meminta kepada semua elemen masyarakat yang ada di Kota Tangerang agar dapat terus saling menghormati serta menghargai segala perbedaan yang ada. **Baca juga: Awas…! Kawasan Cikupa Rawan Premanisme.

Selain itu, Walikota juga mengatakan berbagai paham di masyarakat tentunya juga tak lepas dari kurang terakomodirnya perbedaan yang mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan pada kelompok orang yang pada akhirnya mengaktualisasikannya dengan cara yang salah.

Diharapkan, dengan adanya peran aktif para alim ulama serta organisasi-organisasi keagamaan, dapat menangkal masuknya berbagai pengaruh negatif di Kota Tangerang.(hms/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email