Kabar6-Pernahkah Anda mengalami pusing ketika menggunakan ponsel atau membaca selama perjalanan di dalam mobil. Bahkan, sebagian menjadi mual dan muntah jika terus menerus melakukan hal itu.
Mengapa kondisi seperti ini bisa terjadi? Seorang profesor neurologi, otolaringologi, dan terapi fisik di Northwestern University Medical School, melansir Viva, menjelaskan bahwa agar seseorang dapat memperkirakan lokasinya, otak menggabungkan informasi dari berbagai sumber. Ini meliputi penglihatan, sentuhan, posisi persendian, telinga bagian dalam dan sendiri.
Dalam hal ini, telinga dalam memiliki peran penting karena berisi sensor untuk gerakan sudut dan gerak linier (otolit). Sensor-sensor ini disebut sistem vestibular. Dalam sebagian besar keadaan, semua indera dan harapan menjadi satu tujuan.
Nah, ketika mereka berlawanan, konflik muncul dan mabuk perjalanan dapat terjadi. Motion sickness biasanya merupakan gabungan unsur-unsur disorientasi spasial, mual dan muntah.
Ketika seseorang membaca di kursi belakang mobil, matanya hanya fokus pada buku dengan penglihatan tepi melihat bagian dalam mobil, mengatakan bahwa Anda masih diam. Tetapi ketika mobil melewati gundukan, belokan, atau mengubah kecepatannya, telinga Anda tidak setuju.
Inilah sebabnya mengapa mabuk perjalanan sering terjadi dalam situasi ini. Jika Anda memiliki reaksi semacam ini, sebaiknya berhenti membaca dan melihat keluar jendela.
Hal yang menarik, pengemudi umumnya yang paling kecil kemungkinannya menderita mabuk perjalanan. Ini karena ia tidak hanya memiliki informasi sensorik yang akurat dari telinga, mata, dan sentuhannya, tetapi ia juga mengendalikan mobil dan karena itu dapat mengantisipasi belokan, akselerasi dan perlambatan. ** Baca juga: Orang Jepang Punya Waktu Tidur Paling Singkat
Posisi ini memungkinkan dia untuk mengkalibrasi harapan pergerakannya dengan gerakan mobil yang sebenarnya. Jadi jika tidak ingin mabuk dan mual, sebaiknya hindari membaca buku atau bermain ponsel saat di dalam mobil.(ilj/bbs)
