oleh

‘Penyakit Berciuman’ Renggut Nyawa Gadis Asal Florida

image_pdfimage_print

Kabar6-Malang benar nasib Ariana Rae Delfs (17). Remaja asal Florida, Amerika Serikat (AS), ini meninggal secara tragis karena mononukleosis atau dikenal sebagai ‘kissing disease’ (penyakit berciuman).

Ayah Ariana yang bernama Mark Delfs, melansir thesun, mengatakan bahwa putrinya memiliki beberapa gejala seperti pilek dan sakit kepala pada minggu-minggu awal sebelum kematiannya. “Kondisi yang terus menerus terjadi adalah sakit kepala,” ungkap Mark. Karena semakin memburuk, kedua orangtuanya membawa remaja itu ke dokter yang melakukan berbagai tes, termasuk satu tes untuk mononukleosis.

Namun diagnosis formal tidak dibuat oleh dokter. Tak kunjung membaik, Ariana akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada pagi hari setelah menghabiskan satu malam dengan muntah terus menerus. “Kami menjadi sangat gugup,” kata Mark.

Di rumah sakit, Ariana mengatakan tidak bisa merasakan kakinya. “Dia merasa seperti kakinya baru saja menyerah,” jelas Mark.

Dokter mencurigai remaja ini menderita stroke, hingga Ariana pun diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Jacksonville. “Kata-katanya kadang-kadang sangat tidak jelas. Dia hanya berbicara omong kosong, dan kerusakan sudah mulai pada titik itu, yang baru saja kita tidak tahu,” kata Mark lagi.

Ariana menerima diagnosis formal pada hari-hari terakhir hidupnya, yakni dia terpapar Virus Epstein-Barr (EBV) yang menyebabkan mononukleosis. Menurut The Mayo Clinic, sebuah organisasi pusat medis akademik di Amerika, mengatakan virus adalah penyebab paling umum dari mononukleosis.

Otak Ariana membengkak pada titik di mana ia tidak dapat berfungsi dengan baik, yang berarti Ariana menderita kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki. “Pada saat itu, kami baru saja memutuskan bahwa sudah waktunya untuk melepaskannya,” ujar Mark.

Setelah kematian putrinya, Mark mendesak para orangtua lainnya untuk memperhatikan gejala yang dialami anak-anak mereka dengan serius. “Dalam kasus kami, itu tidak cukup, tetapi dalam kasus orang lain mungkin menyelamatkan hidup mereka,” katanya.

Diketahui, mononukleosis adalah infeksi Virus Epstein-Barr (EBV) yang menyebabkan demam, sakit tenggorokan, dan radang kelenjar getah bening di leher. Infeksi mononukleosis (mono) sering disebut penyakit berciuman.

Hal ini karena virus penyebab kondisi tadi dapat menular melalui air liur, misalnya ciuman juga batuk atau bersin, termasuk berbagi peralatan makan dan minum dari seorang yang terinfeksi.

Komplikasi yang paling serius adalah pembengkakan limpa. Namun, biasanya kondisi tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.** Baca juga: Seorang Pria Brasil Menyamar Jadi Wanita untuk Gantikan Sang Ibu Tes Mengemudi

Sementara itu, untuk mengenang Ariana yang seorang scholar-athlete di Fernandina Beach High School, pihak keluarga menyiapkan penggalangan dana GoFundMe untuk membantu anak-anak lain.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email