oleh

Penjelasan Ahli Perihal Rapid Test COVID-19 yang Dianggap Tidak Akurat

image_pdfimage_print

Kabar6-Tes rapid atau rapid test menjadi salah satu cara untuk mendeteksi apakah seseorang reaktif COVID-19 atau tidak. Namun belakangan ini, rapid test dianggap sudah tidak efektif bahkan tidak akurat. Bagaimana penjelasan ahli?

Diketahui, hasil rapid test biasanya dapat diketahui lebih cepat, hanya dalam waktu 30 menit. Rapid test dapat mengetahui antigen IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus COVID-19, yang menjadi indikator apakah seseorang reaktif atau tidak.

Namun kini muncul pro dan kontra mengenai efektif atau tidak rapid test yang mudah digunakan dan hasil yang cepat. Sebuah penelitian dilakukan oleh Marion Koopmans dari Eramus University Medical Center, Belanda.

Penelitian, melansir Sindonews, dilakukan kepada 1.754 orang positif Corona, dengan menggunakan lima uji antigen cepat yang tersedia secara komersial. Hasilnya, sebanyak dua tes paling sensitif mendeteksi virus lebih dari 97 persen, dan tes paling sensitif dilakukan pada sekira 75 persen kasus. Semua sempel yang diambil berasal dari orang dengan gejala COVID-19, pada tingkat virus Corona yang tinggi.

Didapat hasil, tes antigen cepat mungkin kurang efektif untuk mendeteksi keberadaan virus pada orang dengan tingkat virus yang rendah. ** Baca juga: Masih Merasa Lapar Usai Sarapan, Apa Penyebabnya?

Untuk itu, terkadang ditemukan kasus rapid test negatif tetapi ketika di swab hasilnya positif, khususnya pada mereka yang termasuk dalam OTG (Orang Tanpa Gejala).

Penelitian ini bukanlah akhir, mengingat vaksin untuk melawan virus COVID-19 yang masih belum ditemukan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email