oleh

Pengrajin Kulit Kerang Butuh Bantuan Modal Dari Pemda

image_pdfimage_print

Kabar6-Bantuan permodalan dari Pemerintah Daerah (Pemda) dibutuhkan oleh sejumlah pengelola kerang hijau di Kampung Pelelangan Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Ketua Paguyuban Kerang Hijau Ketapang, Alfian Wijaya mengatakan, usaha kulit kerang hijau di Ketapang sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat disana. Namun, pihaknya membutuhkan bantuan modal dari pemerintah daerah.

“Kami disini nelayan-nelayan kerang hijau meminta kepada pemerintah agar memperhatikan kami sebagai pengusaha-pengusaha kecil yang menggantungkan ekonomi terhadap usaha kecil ini,” ucapnya, Minggu (19/5/2019).

Menurutnya, selama ini pengrajin kerang hijau yang ada di Ketapang hampir semua mengeluhkan masalah yang sama, yakni modal usaha.

“Untuk itu Pemerintah desa maupun Pemerintah daerah, cobalah bantu kami dalam permodalan baik melalui UMKM maupun yang lainnya,” tuturnya.

Alfian berharap, pemerintah dapat memberikan permodalan entah itu berupa hibah atau bisa berupa pinjaman, agar masyarakat dapat memajukan usahanya. Pasalnya, tak jarang usaha kulit kerang ini tersendat karena kurang modal.

Karena sampai saat ini ketika pengrajin kerang hijau kekurangan dana, tak sedikit dari mereka yang harus menggadaikan harta benda seperti BPKB untuk meminjam ke rentenir.

“Pengrajin kerang hijau kalau modal usaha ada perhatian dari pemerintah kami yakin ekonomi masyarakat maju apalagi sampai ada pembinaan,” harapnya.

Alfian melanjutkan, seharusnya pemerintah memberikan mensupport karena ini merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat yang artinya bisa memberikan dampak ekonomi yang besar buat masyarakat ketapang sendiri umumnya masyarakat di Kecamatan Mauk.

“Saya berharap kepada pemerintah Kaupaten khususnya Dinas Perikanan agar memperhatikan keseharian nelayan yang ada di pantura,” tukasnya.

Salah satu nelayan lainnya Nurdin mengatakan, sudah dua tahun menggeluti usaha kerang hijau. Namun, dirinya sama seperti pengrajin lainnya yang terkendala pada permodalan.

Nurdin membeberkan, biaya yang harus dikeluarkan tiap harinya mencapai kurang lebih Rp1 juta. Jasa kupas aja Rp3500 per kg, biaya rebus Rp2500 per ember.**Baca juga: Orangtua Korban Pemukulan di Ciputat Tunggu Keseriusan Pemkot dan Polisi.

“Saya yakin kalau perhatian dari pihak pemda fokus, nelayan akan maju dan sejahtera,” pungkasnya.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email