oleh

Penggusuran di Kelurahan Batu Jaya, 33 Warga Bergeming

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 33 orang di Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang memilih bertahan dari penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang.

“Sampai saat ini kami memilih bertahan, karena penggusuran belum ada kesepakatan antar kami dengan Pemerintah Kota Tangerang,” ujar Dadang Supriyatna salah seorang warga kepada Kabar6.com.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com, Senin siang (15/4/2019), warga masih bertahan di lokasi penggusuran dengan membangun posko pengungsian. Sebagian dari mereka juga mengontrak rumah di dekat lokasi yang kini telah diratakan dengan tanah.

Puing puing bangunan rumah masih menumpuk pasca penggusuran yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang (3/10/2018). Kayu-kayu penyangga bangunan menumpuk dilokasi, begitu juga dengan material bangunan lainnya yang masih berserakan.

Dadang mengatakan warga memilih bertahan karena langkah penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang itu terkesan dipaksakan.

“Karena Pemkot Tangerang tidak bisa menunjukan surat-surat bukti kepemilikan sebagai hak untuk membangun proyek sekolah ditanah ini,” ujar Dadang.

Julaiha (59), warga lainnya memilih bertahan didekat area pergusuran. Dia mengontrak rumah sebagai tempat tinggal bersama suami dan lima anaknya. “Biaya Rp 800 ribu perbulan sama listrik,” ucap Julaiha.

Pemerintah Kota Tangerang melakukan penggusuran terhadap puluhan warga yang menghuni empat bangunan karena lokasi tersebut untuk perluasan SD Negeri 1 Batu Jaya.

“Tanah yang ditempati oleh warga merupakan aset dari Pemkot Tangerang,” ujar Kasubag Bantuan Hukum Pemkot Tangerang, Budi Dharmawanto Arief.

Arief menjelaskan warga yang menempati itu pun sebagai pesuruh dari sebelum sekolah itu dibangun. **Baca juga: Ini Menu Favorit Restoran Annyeong Haseyo di Bintaro.

“Jadi prinsipnya gini lahan yang digunakan oleh warga merupakan aset Pemkot Tangerang dan warga sendiri merupakan keluarga diturunkan dari pesuruh dari sekolah,” jelas Budi. (Eko)

Print Friendly, PDF & Email