1

Penggiat UIN Cermati Ada Politik Dagang Sapi di Tangsel

Kabar6-Kandidat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, diakui masih menjadi lawan berat di Pilkada Tangsel, 9 Desember 2015 mendatang.

Setidaknya, itu diungkap Ahmad Syarif, penggiat Pusat Studi Nusantara (Pusara) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Dalam pandangannya, Syarif menyebut bila popularitas dan elektabilitas Airin-Benyamin, masih cenderung tinggi.

“Sangat dimungkinkan, lawan pasangan petahana melakukan kompromi politik. Atau istilah populernya politik dagang sapi,” klaimnya kepada wartawan, Jumat (11/9/2015).

Syarif berpendapat, manuver politik dimaksud bisa dipilih pasangan calon Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra dan Arsid-Elvier Aridiannie Soedarto Poetri, sebagai jurus jitu meladeni ketangguhan petahana.

Analisa ini didasari dari konstalasi politik yang telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. **Baca juga: Arsid-Elvier Diuntungkan dari Konflik Pasangan Rival.

Syarif melihat, tim pemenangan Ikhsan-Alin begitu gencar protes serta menuding ada tindak pelanggaran kampanye yang telah dilakukan oleh pasangan Airin-Benyamin.**Baca juga: Lawan Airin, Ikhsan Dongkrak Popularitas, Arsid Politik Teraniaya.

Sedangkan sisi lainnya, ia lanjutkan, kegaduhan politik yang berkembang coba dimanfaatkan pasangan Arsid-Elvier.

Musuh bebuyutan pasangan petahana ini secara intens terus turun menyosialisasikan diri ke lapisan masyarakat paling bawah.

“Dalam analisis politik yang tersirat ataupun tersurat, harus dicermati. Dari rentetan pemberitaan, belum pernah sekalipun pasangan Ikhsan protes ke pasangan Arsid,” ujar Syarif berpendapat.

Atas serangkaian pemicu insiden itulah, Syarif berasumsi bila telah terjadi politik dagang sapi yang kini sedang dilancarkan oleh pasangan pesaing petahana.

Tim pemenangan Ikhsan-Alin tampak konsentrasi mempelototi pemberitaan media massa yang sering mengekspos pasangan Airin-Benyamin.

Padahal, Syarif menambahkan, rasanya cukup wajar jika pasangan petahana mendapatkan porsi berita lebih banyak ketimbang para pesaingnya.

Sebab, keduanya masih memimpin singgasana kursi pemerintahan sebagai kepala daerah di Kota Tangsel, setidaknya sampai April 2016 mendatang.

“Saya melihatnya justru jaringan di bawah belum bergerak. Ini sekaligus semakin menegaskan bahwa timses Ikhsan-Li Claudia belum siap dalam hal infrastruktur. Terlebih lagi soal logistik,” tambahnya.(yud)