Kabar6-Tak kurang dari 600 warga muslim di Perumahan Lippo Karawaci Utara, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, protes terhadap pengembang perumahan elit tersebut.
Protes massal ini dilatarbelakangi sulitnya mengajukan pembangunan masjid ke pihak pengembang. Selama 4 tahun belakangan, pengembang perumahan belum juga mengabulkan permintaan warga.
Tina, salah seorang warga muslim yang tinggal di perumahan tersebut, justru sempat merasa heran, lantaran sulitnya perjuangan yang dilaluinya dalam menuntut lahan yang kiranya akan dimanfaatkan untuk didirikan sebuah Masjid.
Terlebih, kata dia, perumahan tersebut masih masuk dalam wilayah kota bertajuk ‘Akhlakul Karimah’. Yang pada akhirnya, menimbulkan banyak keluhan dari sekitar 600 warga muslim di area perumahan elit itu, lantaran kerap merasakan kesulitan saat hendak melaksanakan ibadah.
Hingga saat ini, warga muslim di perumahan itu terpaksa harus melaksanakan ibadah shalat di rumah masing-masing. Sedangkan, untuk melaksanakan shalat Jum’at, mereka harus mencari Masjid di luar wilayah perumahan.
“Iya, warga muslim di perumahan ini ada sekitar 600 orang. Kami minta lahan untuk Masjid saja sangat sulit,” keluhnya, kepada wartawan, Kamis (2/10/2014).
Bahkan, kata Tina, dalam kurun waktu 4 tahun belakangan ini, warga sampai harus menyewa sebuah Ruko untuk melaksanakan ibadah Shalat Tarawih, pada saat bulan Ramadhan.
“Kalau sholat terawih di bulan puasa, kami semua sampai harus sewa ruko,” sesalnya. **Baca juga: Walikota Tangerang Dorong Pembentukan Otoritas Transportasi Jabodetabek
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengembang Perumahan Lippo Karawaci Utara.
“Silahkan hubungi langsung ke kantor. Kalau saya kemarin itu hanya sebatas menggantikan Pak Faisal. Dan, hanya mendampingi permasalahan itu saja,” ujar Renaldi, salah satu perwakilan dari pihak pengembang perumahan tersebut, saat dihubungi melalui telepon selulernya.(ges)
