oleh

Pengamat: Bandara Pondok Cabe Wajib Dikaji Ulang

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Pelita Air Service (PAS) selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero), kiranya tak bisa begitu saja mengoperasikan lahan Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

 

Pasalnya, masih banyak tahapan kajian yang meski ditembus untuk mengoperasikan bandara tersebut menjadi komersil. ** Baca juga: Ini Alasan PT PAS Belum Pamitan ke Pemkot Tangsel

 

Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman, mengatakan sejumlah elemen yang mesti dikaji ulang oleh lembaga negara berwenang seperti masalah ruang udara.

 

Apalagi lokasinya berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Bandara Halim Perdanakusuma, yang arus hilir mudik pesawat terbang setiap harinya tergolong padat.

 

“Ya memang ruang udara harus dikaji ulang, sesuai dengan jumlah bergerakan masing-masing bandara,” kata Gerry saat dihubungi kabar6.com, Selasa (?8/12/2015).

 

Rencana yang diketahui, terangnya, komersialisasi lahan Bandara Pondok Cabe hanya untuk jumlah pergerakan yang sedikit. Kepastian ini berdasarkan keterbatasan infrastruktur, lahan, dan ruang udara.

 

“Pergerakan yang sedikit seharusnya tidak terlalu mengganggu ruang udara yang digunakan Halim,” terangnya.

 

Gerry menambahkan, fasilitas navigasi juga sebaiknya diperbaharui (upgrade) ulang. Menurutnya, sekarang ini keluar masuk masih visual dan hanya ada satu fasilitas rambu udara radio (Non-Directional Beacon) yang paling sederhana dan menjadi persyaratan minimal yang diperlukan bagi suatu bandar udara.

 

Non-Directional Beacon berfungsi untuk navigasi instrumen yang sangat mendasar. Sistem teknologi itu sangat dibutuhkan bagi operasional fasilitas moda transportasi angkutan udara. ** Baca juga: Tahun Ini, Banyak PNS Kabupaten Tangerang Indisipliner

 

“Yang dikhawatirkan adalah, bagaimana akses keluar masuknya, akses kesana gak gampang, rentan kena macet,” tambah Gerry.(yud)

Print Friendly, PDF & Email