oleh

Penelitian: Patah Hati Bisa Bikin Otak Alami Perubahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat hubungan cinta kandas, ternyata bukan hanya perasaan Anda saja yang terluka karena patah hati, tapi juga area otak. Dan Anda disarankan agar tidak mengabaikan patah hati. Mengapa demikian?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal, melansir Fimela, menemukan adanya ‘sindrom patah hati’ dapat diartikan sebagai munculnya stres emosional yang parah sehingga bisa mempengaruhi otak, dan lebih besar lagi, tubuh seseorang yang mengalami patah hati tersebut.

Sindrom patah hati, dikenal juga dengan sebutan Takotsubo syndrome (TTS), merupakan kondisi di mana otot-otot jantung tiba-tiba melemah, yang diikuti dengan gejala rasa sakit di dada dan sulit bernapas.

Hal ini biasanya terjadi segera setelah adanya stres emosional yang parah seperti misalnya mengalami patah hati, ditinggal mati orang terkasih dan sejumlah kejadian mengejutkan lainnya yang memicu lonjakan emosi.

Penelitian yang dilakukan seorang profesor kardiologi dari University Hospital Zurich bernama Christian Templin ini menemukan, orang yang mengalami TTS ternyata mengalami reaksi fisik terhadap stres emosional, yaitu munculnya gangguan berkomunikasi antara area-area di dalam otak.

Orang yang mengalami patah hati menunjukkan kacaunya kinerja otak dalam mengendalikan emosi sekaligus memberi reaksi otomatis pada tubuh.

Pada akhirnya, ia sulit memproses informasi yang diperolehnya dari luar dan sulit mengomunikasikan apa yang ada di dalam pikirannya dengan wajar. ** Baca juga: Sejumlah Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Anda Ingin Kurangi Asupan Kalori Harian

Karena efek patah hati bisa mengubah kinerja otak, maka jangan heran bila Anda tidak seperti ‘diri sendiri’. Hal ini karena adanya proses alami yang sedang terjadi ketika Anda patah hati.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email