oleh

Penelitian: Memanggang Daging dengan Api Langsung Dapat Sebabkan Kanker

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Dalam sebuah penelitian terbaru diungkapkan, memanggang daging dengan api langsung dapat menyebabkan kanker. Memasak dengan suhu tinggi seperti barbequ atau menggoreng dengan wajan memungkinkan terbentuknya formasi kimiawi karsinogenik (penyebab kanker) dalam daging.

Zat yang berpotensial membahayakan ini telah ditemukan menjadi penyebab perubahaan dalam DNA yang mungkin meningkatkan risiko kanker. Namun seperti dilansir CNN Indonesia, para ahli berpendapat jika penelitian ini tidak berarti orang harus membuang semua panggangan. Mereka hanya menyarankan orang untuk berhati-hati pada jumlah daging panggang yang dikonsumsi orang.

Menurut Institusi Kanker Nasional, ketika dipanggang, daging ditutupi dengan dua macam zat yang disebut heterocyclic aromatic amines (HAA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).

Tipe pertama terbentuk ketika protein daging, gula dan partikel otot bereaksi pada suhu tinggi. Sedangkan zat kedua terbentuk ketika us dating dan lemak terkena api, dan api itu menempel di daging sehingga memberi tampilan gosong atau terpanggang pada daging.

Para peneliti dari Jepang telah memeriksa efek kedua zat kimia ini pada tikus dan hasil yang mengejutkan telah dipublikasi pada 1980-an. Tikus yang diberi makanan mengandung HAA mengidap tumor di beberapa organ. Sedangkan tikus yang diberi makanan mengandung PAH, tikus mengidap beberapa kanker, termasuk leukemia dan tumor saluran pencernaan dan paru-paru.

Namun tikus tersebut diberi dosis yang sangat tinggi, di luar porsi yang biasa dikonsumsi manusia. Para peneliti telah menguji teori jika HAA dapat menyebabkan kanker pada manusia dan hasilnya telah dipublikasikan pada Journal of Urologi.

Ditemukan bukti jika bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker. Biopsi tumor prostat menunjukkan DNA sel kanker telah dirusak oleh HAA.

“Ini merupakan bukti pertama yang meyakinkan jika begitu orang makan daging dengan zat yang memungkinkan terjadinya mutasi gen, zat ini akan mencari jalan menuju prostat dan merusaknya,” Robert Turesky, ahli toksikologi biokimia di Universitas Minnesota di Minneapolis.

Namun, para ahli juga tidak menyarankan orang untuk meninggalkan metode memasak dengan cara memanggang. “Saya masih menyukai barbequ. Hanya saja, saya tidak terlalu sering menyantapnya,” tambahnya.

Menurut Agen Internasional Penelitian Kanker, tercatat ada 34 ribu orang meninggal di seluruh dunia karena kanker yang disebabkan karena pola makan menyantap daging yang diproses dengan suhu tinggi. Agensi ini juga melaporkan jika pada 2015, daging proses seperti hot dogs, beef jerky, bacon dan ham adalah karsinogenik pada manusia.

Para ahli menentukan jika setiap porsi dari daging proses yang dikonsumsi setiap hari meningkatkan risiko kanker hingga 18 persen. Penelitian terakhir oleh Institut Kanker Nasional di Maryland mendapatkan jika makan daging merah menambah kemungkinan meninggal karena sembilan penyakit utama.

Para peneliti menemukan jika daging (sapi), kambing, dan babi meningkatkan risiko kematian karena kanker, Alzheimer’s disease (pikun), penyakit jantung, diabetes. Daging-daging ini juga menambah kerentanan seseorang pada serangan jantung, infeksi dan ginjal, hati dan penyakit jantung. ** Baca juga: Cari Tahu Apa Saja yang Ada di Bawah Kuku Anda

Namun, secara reguler memakan daging putih mungkin dapat membalikkan kerusakan yang disebabkan karena menyantap daging proses. Mereka yang rajin mengonsumsi ayam dan ikan akan mengurangi risiko 25 persen meninggal karena berbagai penyakit ini dibanding mereka yang jarang makan daging putih.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email