oleh

Penelitian Ilmiah, Ini Dampak Kekerasan Seksual Pada Anak

image_pdfimage_print

Kabar6-Hasil penelitian ilmiah menunjukan dampak dari kekerasan seksual terhadap anak dapat mengakibatkan kerusakan saraf di bagian cortex dan frontal cortex. Kalau bagian itu sudah rusak, dampaknya anak akan terbunuh karakternya.

Demikian diungkapkan Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda Iswanto, Selasa (14/10/2014). “Yang paling parah, 70 persen korban kekerasan seksual rawan menjadi pelaku,” ungkapnya.

Menurutnya, secara kasat mata, generasi ini mungkin terlihat sehat. Tapi, Erlinda bilang, secara psikologi mereka sudah terbunuh. Hingga akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan prilaku menyimpang, membenci diri sendiri, membenci orang lain, dendam, dan pemarah.

Untuk menanggulangi tindak kekerasan terhadap anak, peran orang tua paling utama dibutuhkan. Orangtua mesti proaktif mengumpulkan informasi terkait pendidikan perlindungan anak melalui media sosial maupun mengikuti program-program sosialisasi yang dilakukan pemerintah.

“Informasi kan bisa didapatkan dari mana saja, seperti membaca buku, fasilitas internet, atau lewat penyuluhan-penyuluhan di masing-masing lingkungan. Terhadap anak juga perlu diberikan pembekalan dini di tiap sekolah,” sarannya.

Berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan DG (21), pelaku sodomi terhadap tiga orang bocah di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan ( Tangsel).

Erlinda merekomendasikan pelaku mesti diberi sanksi tegas. Kebijakan tersebut agar mampu menimbulkan efek jera terhadap pelaku. Selain itu juga untuk memberi peringatan kepada orang lain supaya tidak melakukan tindakan serupa. **Baca juga: Diduga Mesum, Pasangan Mahasiswa Diamankan Satpol PP Kota Tangerang.

“Pihak terkait (Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Tangsel) harus memberikan pendampingan psikologis terhadap korban paling tidak selama 3 bulan lamanya,” tambah Erlinda.(yud)

Print Friendly, PDF & Email