oleh

Peneliti BPPT Rekomendasikan Ini pada Area Longsor di Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disarankan terus memperingati masyarakat di Kecamatan Setu terkait wilayahnya termasuk zona merah rawan tanah longsor. Bencana longsor kembali terjadi sore kemarin hingga merenggut nyawa Anggi Febriyanti, 36 tahun, warga sekitar.

“Waspada pada saat hujan,” kata peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Nur Hidayat melalui keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, (Senin, 2/12/2019) malam.

Hidayat telah mendatangi sekitar lokasi longsor. Ia mengamati yang patut diwaspadai adalah pola retakan yang menerus sejajar tebing bisa berpotensi mempercepat gerakan tanah saat hujan turun.

Pergerakan tanah ini, menurutnya, juga beberapa kali terjadi seperti diceritakan masyarakat yang tinggal tepat di bawah kejadian longsor. Ketinggian tebingnya mencapai kurang lebih 10 meter.

“Mereka menunjukkan bekas bangunan yang diterjang longsor dan pohon-pohon bambu yang meluncur ke bawah dari atas tebing,” jelasnya.

**Baca juga: BPPT: Lokasi Longsor di Tangsel Sering Dilintasi Truk.

Hidayat juga sarankan agar jalan di lokasi longsor sebaiknya tidak dilewati kendaraan muatan berat. Pemerintah Kota Tangsel juga mesti membuatkan saluran air dari atas agar tidak jatuh meresap ke dalam tanah dapat mempercepat terjadinya pergerakan tanah.

“Demikian juga pohon bambu yang ada di bibir jurang sebaiknya juga segera dibersihkan karena menambah beban pada puncak perbukitan yang ada,” pesan pria yang menjabat sebagai Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana BPPT itu.(yud)

Print Friendly, PDF & Email