oleh

Penderita TBC di Kabupaten Tangerang Meningkat

image_pdfimage_print

Kabar6-Penderita penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Tangerang meningkat drastis. Berdasarkan data, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menunjukan, sejak Januari sampai Maret 2019, jumlah penderita TBC mencapai 6.500 orang. Jumlah penderita itu, naik dibanding sepanjang 2018 yang hanya 3.838 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, temuan kasus penderita TBC di Kabupaten Tangerang mencapai 6.500 orang pada 2019. Angka tersebut, kata Hendra, meningkat dari tahun sebelumnya. Perlu diketahui, data diatas merupakan penderita TBC yang tercatat meningkuti pengobatan dan dilaporkan kepada Dinkes Kabupaten Tangerang.

“Data penderita TBC di Kabupaten Tangerang naik karena pencarian kita selain di Puskemas juga ke Rumah Sakit dan Klinik. Jumlah itu mungkin lebih, karena ada saja penderita TBC yang tidak mau berobat,” kata Hendra kepada wartawan di ruangannya, Jumat (21/3/2019).

Hendra menjelaskan, ada empat faktor penderita TBC di Kabupaten Tangerang meningkat, yakni faktor lingkungan yang padat dan kumuh, daya tahan tubuh masyarakat, penderita TBC yang tidak mau berobat, sehinga menularkan penyakitnya. Terakhir, penderita tidak mau minum obat secara teratur.

“Jika ingin sembuh, penderita TBC harus mau berobat dan minum obat teratur. Kepada masyarakat agar saya mengimbau agar tetap menjaga lingkungan bersih karena faktor lingkungan kumuh menjadi pemicu TBC,” jelasnya.

Menurut Hendra, Dinkes Kabupaten Tangerang terus berupaya bekerja keras menurunkan angka penderita TBC. Salah satunya, dengan bersinergi dengan dinas-dinas lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan lingkungan. Selain itu, Dinkes juga memiliki program gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh (Toss).

“Gerakan itu bertujuan, agar tidak ada lagi penderita-penderita TBC yang gagal pengobatan. Itu yang kami harapkan,” tuturnya.

Hendra menambahkan, Dengan penemuan kasus baru yang banyak, Dinkes Kabupaten Tangerang memastikan mereka akan mendapatkan fasilitas pengobatan yang tidak dipungut biaya atau gratis.

“Yang kami harapkan, penderita-penderita TBC agar mau berobat dan minum obat secara teratur hingga sembuh,” tutupnya.**Baca Juga: Kemenkumham Tanam 50 Bibit Pohon di Ciangir.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan, pihaknya tidak hanya melayani pasien TBC asal Kabupaten Tangerang saja, melainkan juga memfasilitasi pengobatan masyarakat dari luar Kabupaten.

“Data pasien penderita asal Kabupaten kami belum direkap karena kami bukan saja melayani pasien Kabupaten saja, melainkan luar kabupaten,” kata Naniek melalui telepon.

Naniek menambahkan, yang perlu diketahui oleh pasien TBC bahwa penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycrobacterium tuberculosis itu bisa diobati bila minum obat secara teratur dan tuntas.

“Jika minum obat teratur dan tuntas, penyakit TBC bisa sembuh. Makanya, penderita TBC harus berobat bila ingin sembuh,” paparnya.(vee)

Print Friendly, PDF & Email