oleh

Pendapatan Asli Daerah Banten Turun 1,37 Persen

image_pdfimage_print

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pendapatan asli daerah Banten mengalami penurunan dari sebelumnya ditargetkan sebesar Rp 11,83 triliun menjadi Rp 11,67 triliun.

“Atau berkurang sebesar 1,37 persen atau sebesar Rp 161,77 miliar,” ujarnya saat menyampaikan nota pengantar Perubahan APBD tahun anggaran 2019 dan APBD tahun anggaran 2020 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (14/8/2019).

Sedangkan untuk pos belanja daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp 12,15 triliun naik menjadi Rp 12,62 triliun atau meningkat sebesar 3,82 persen atau sebesar Rp 464,63 miliar, sehingga terdapat defisit anggaran sebesar Rp 948,95 miliar.

Defisit tersebut ditutup dengan pembiayaan daerah yang bersumber dari silpa tahun anggaran 2018. Untuk komposisi rancangan perubahan APBD 2019 diantaranya meliputi, Pendapatan Daerah semula ditargetkan sebesar Rp 11,83 triliun menjadi sebesar Rp 11,67 triliun berkurang sebesar 1,37 persen atau sebesar Rp 161,77.

Dalam penyampaian nota pengantar APBD baik P-APBD 2019 maupun 2020, belanja langsung masih didominasi alokasi anggaran untuk program-program prioritas yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur baik jalan maupun sarana prasarana penunjang program prioritas.

Adapun perubahan tersebut meliputi: Pendapatan asli daerah semula ditargetkan sebesar Rp 7,34 triliun menjadi Rp 7,17 triliun, berkurang sebesar 2,29 persen atau sebesar Rp 168,16 miliar.

Namun, dana perimbangan tidak mengalami perubahan dari target yang telah ditetapkan pada APBD TA 2019, yaitu sebesar Rp 4,48 triliun, lain-lain pendapatan daerah yang sah semula ditargetkan sebesar Rp 6,07 miliar menjadi Rp 12,46 miliar atau meningkat sebesar 105,28 persen atau sebesar Rp 6,39 miliar.

Peningkatan tersebut berasal dari bantuan keuangan pemerintah Jawa Timur sebesar Rp 5 miliar dan sumbangan masyarakat sebesar Rp 1,39 miliar dalam rangka peduli bencana tsunami di Provinsi Banten.

“Sebagaimana diuraikan di atas, belanja daerah mengalami kenaikan sebesar 3,82 persen atau sebesar Rp 464,63 miliar, yang terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung,” kata Wahidin.

**Baca juga: Hasil Pantauan Udara di Banten Berstatus Hijau, Artinya?.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam penyampaian nota pengantar APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 menyebutkan, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pada tahun 2020 Pemprov Banten menargetkan pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 72,75 persen, laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,80 persen, penurunan penduduk miskin hingga mencapai 5,12 persen, penurunan tingkat pengangguran terbuka hingga mencapai 8,19 persen dan indeks gini ratio sebesar 0,37.

“Secara garis besar komposisi rancangan APBD Provinsi Banten TA 2020 meliputi pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 12,42 triliun, dan belanja daerah dianggarkan sebesar Rp13,03 triliun, sehingga terdapat defisit anggaran sebesar Rp 605,02 miliar. Defisit tersebut ditutup dengan pembiayaan daerah yang bersumber dari silpa tahun anggaran 2019” ujar Andika. (Den)

Print Friendly, PDF & Email