oleh

Pemuda Ansor Lebak Tolak Rencana Impor Beras

image_pdfimage_print

Kabar6-Gerakan Pemuda (GP) Pemuda Ansor Kabupaten Lebak menolak rencana impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Ketua PC GP Ansor Lebak Deden Z. Farhan menilai, kebijakan impor beras dalam situasi tanah air yang masih dilanda pandemi akan sangat berdampak pada masyarakat petani.

“Dibanding melakukan impor beras lebih baik pemerintah membeli dari petani, apalagi di saat musim panen,” kata Deden, Selasa (23/3/2021).

Menurut Deden, pemerintah bisa membeli stok gabah petani dengan harga yang tinggi di saat musim panen harganya bisa menjadi lebih murah karena permainan makelar.

“Membeli dari petani kita akan sangat baik, terutama membantu roda perekonomian mereka. Jadi jelas, kami sangat menolak kebijakan impor beras tersebut,” tegas Deden.

Diketahui, pemerintah berencana melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. Mengutip Kontan.co.id, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, rencana impor bukan karena kurangnya pasokan beras.

Rencana impor beras merupakan sebuah mekanisme pemerintah dalam rangka menjaga cadangan beras yang dimiliki oleh Bulog. Karena, Bulog diharuskan memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1 hingga 1,5 juta ton.

**Baca juga: Pabrik Pengolah Kelapa Sawit di Cijaku Lebak Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Saat ini, jumlah stok beras Bulog kurang dari 1 juta ton. Dari stok beras tersebut, terdapat pula beras yang impor tahun 2018 yang diperkirakan sudah turun mutu.

“Jadi hitungan saya, stok akhir Bulog yang sekitar 800.000 itu dikurangkan dengan stok berasal dari impor itu sekitar 300.000, itu berarti Bulog stoknya mungkin tidak mencapai 500.000. ini adalah salah satu yang paling rendah dalam sejarah Bulog,” jelas Lutfi dalam konferensi pers, Jum’at (19/3/2021).(Nda)

Print Friendly, PDF & Email