oleh

Pemprov Banten Habiskan Rp25 Miliar Lebih Belanja Rapid Test

image_pdfimage_print

Kabar6-Juru bicara Covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramuji Astuti mengatakan, jumlah anggaran untuk belanja pengadaan alat cek cepat atau rapid test oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sebesar Rp 25,993 miliar lebih. Dana itu bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2020.

Ati mengatakan, dari anggaran tersebut digunakan untuk pembelian alat rapid test, bahan habis pakai seperti alcohol swab, blood lanset, pen lanset, serta belanja sewa seperti tenda, meja, kursi dan kipas angin.

“Selanjutnya untuk makmin (makan minum) petugas,” terang Ati, kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).

Ati menerangkan, pihaknya telah membelanjakan anggaran untuk pembelian alat rapid test sebanyak 154 ribu buah. Sebagian telah distribusikan kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Sebagian lagi dikerjakan langsung oleh Dinkes Provinsi Banten.

“Dan saat ini alat rapid test yang tersisa 35 ribu lagi, yang rencananya akan didistrubusikan kepada seluruh Ponpes di Banten sebanyak 20 ribu alat rapid test, sisanya untuk Drive Thru di wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang,” katanya.

Ia berpesan, bagi masyarakat yang ingin mengethui secara jelas jumlah bantuan alat rapid test dari donatur maupun dari pemerintah pusat agar dapat di lihat melalui website infocorona.bantenprov.go.id.

Ati bilang, anggaran untuk penanganan Covid-19 yang ada di rumah sakit bisa menghabiskan anggatan mencapai Rp 10 juta sampai Rp 25 juta setiap harinya. Jenis ruang perawatannya apakah menggunakan ruang ICU atau ruang isolasi sebagai tempt perawatan biasa.

**Baca juga: 406 Jenazah di Provinsi Banten Dimakamkan Secara Protokol Corona.

“Tapi pasien Covid yang dirawat di rumah sakit di seluruh Indonesia ini dibiayai oleh Kemenkes,” katanya.

Ati menambahkan, lama rata-rata pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Banten mencapai 14-30 hari, tergantung kondisi klinis dan penyakit penyerta.(Den)

Print Friendly, PDF & Email