oleh

Pemkot Tangerang Bongkar Ratusan Bangli

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali menertibkan sebanyak 260 bangunan liar (bangli) yang ada di wilayahnya.

 

Penertiban itu dilakukan sebagai upaya mengamankan aset negara dan mengembalikan ke dalam fungsinya agar dapat dipergunakan oleh masyarakat secara luas.

 

Dalam penertiban kali ini, Pemkot Tangsel mengerahkan sebanyak 700 personel gabungan, dari Satpol PP, TNI, Polri, serta Kementerian Hukum dan Ham, PT. Kereta Api Indonesia dan Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Provinsi Banten (selaku pemilik lahan).

 

Dari total bangunan liar yang ditertibkan, sebanyak 205 bangunan liar berada di wilayah Kelurahan Tanah Tinggi dan 55 bangunan di Buaran Indah.

 

“Hari ini seluruh bangunan yang dijadikan tempat usaha di kedua wilayah ini akan kami tertibkan, karena keberadaan mereka tidak sesuai dengan peruntukannya,” ujar Walikota Tangerang, H. Arief R Wismansyah, Rabu (16/12/2015) di tengah penertiban, Budi Asih, Kelurahan Tanah Tinggi.

 

Walikota menyampaikan nantinya setelah penertiban kedua lokasi ini akan dikembalikan kepada fungsinya sesuai dengan rencana daerah tata ruang (RDTR) Pemerintah Kota Tangerang, dimana keduanya akan dijadikan ruang terbuka hijau.

 

“Ini akan kami kembalikan menjadi ruang terbuka hijau, karena wilayah peternakan seharusnya ada di wilayah Neglasari dan juga Karawaci,” tegas Walikota.

 

Terkait dengan tidak ditertibkannya seluruh bangunan yang ada, Walikota menyampaikan bahwa untuk rumah tinggal pihaknya masih memberikan waktu kepada warga selama dua bulan hingga akhir Februari.

 

Hal ini dikarenakan masih ada sedikit masalah administrasi yang harus diselesaikan oleh warga di tempat relokasi mereka di kedaung wetan.

 

“Mereka minta waktu sampai februari, di kedaung wetannya (tempat relokasi) belum siap,” jelas Walikota.

 

Akan tetapi dirinya tetap mengapresiasi warga, khususnya yang dengan sadar ikut membantu petugas dengan melakukan pembongkaran terhadap bangunannya sendiri.

 

Dia merasa, dengan ikut membongkar warga telah mau membantu program pemerintah dalam mewujudkan Kota Tangerang yang aman dan juga nyaman bagi warganya. ** Baca juga: Kapal MV. Hanjin Aqua Kandas di Selat Sunda

 

Sementara itu dalam penertiban kali ini terjadi sedikit gesekan antara warga dengan petugas. Kejadian bermula dari kesalahpahaman warga yang mengira bahwa penertiban kali ini juga akan berdampak dengan rumah tinggal mereka.

 

Aksi saling dorong pun tidak dapat dielakan, sampai akhirnya aksi dapat dikendalikan dengan baik setelah perwakilan warga dapat menerima penjelasan baik dari Asisten Tata Pemerintahan, Saeful Rohman dan juga Plt. Lurah Tanah Tinggi, H. Asad.

 

Antisipasi kericuhan ini sedianya telah diamanatkan oleh Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin, dalam apel persiapan penertiban telah meminta seluruh pasukannya untuk mengutamakan pendekatan kekeluargaan terhadap warga. Dirinya dengan tegas meminta tidak ada kontak fisik yang terjadi selama penertiban.

 

“Jaga keselamatan warga, utamakan keamanan, dan jangan ada kontak fisik dengan petugas,” amanat Wakil.(hms/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email