oleh

Pemkot Tangerang Bakal Gelar Jambore Qasidah Nasional

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam waktu dekat akan menggelar Jambore Qasidah tingkat nasional. Pertama kalinya event ini dihelat di kota berjuluk Ahlaqul Karimah.

“Qasidah yang menjadi sebuah marwah bangsa, Qasidah menjadi kebutuhan nasional. Dan kekhawatiran kita akan sirnanya seni Qasidah, sehingga kita menggelar Jambore Qasidah tingkat nasional yang pertama di Kota Tangerang,” ujar Kabid Kebudayaan Dinas Budpar Kota Tangerang Sumangku, Jumat (26/8/2022).

Jambore Qasidah rencananya akan digelar pada bulan Oktober mendatang. Dalam agenda tersebut akan di ikuti diskusi-diskusi kebudayaan. “Terkait musik tradisi yang tak boleh di tinggal pergi. Mementumnya itu,” katanya.

Kendati demikian, kata Sumangku, rencana Jambore Qasidah tingkat nasional di Kota Tangerang yang pertama kalinya ini sudah jauh hari di agendakan. Namun, tertunda akibat wabah Covid-19.

Selain itu, pembahasan dan anggaranya pun sudah final, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata siap menggelar event akbar berskala nasional tersebut.

“Tahun ini sudah fix. Jambore Qasidah pertama tingkat nasional dilaksanakan digedung seni budaya,” katanya.

Menurutnya, musik Qasidah itu penuh pesan-pesan sholawat. Qasidah membawa pesan-pesan batin, pesan-pesan pendidikan terhadap generasi. Yang harus dibangun sekarang ini kembali menjaga kehormatan berqasidah.

“Orang boleh bilang itu musik yang sudah ditinggalkan, orang boleh bilang Qasidah musik puji-pujian. Tapi Qasidahlah yang menaburkan cinta yang sebenarnya,” ungkapnya.

Disisi lain, Sumangku juga tak mau menyalahkan anak-anak generasi saat ini yang lebih menggemari musik modern ketimbang musik tradisional seperti Qasidah.

“Jangan salahkan mereka, jangan salahin generasi sekarang, yang salah adalah kita. Kenapa, karena kita hari ini termasuk pemerintahnya gak beneran ngurus Qasidah gak beneran ngurus budaya,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus menciptakan kader-kader yang kompeten lewat pelatihan dan pembinaan.

“Ada 10 tim/grup Qasidah yang kita adakan pelatihan dan pembinaan. Anggaranya pun kita siapkan,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, ia mengaku tidak pernah membaca sejarah Qasidah secara kaffah, tetapi ia menangkap orang yang bermain Qasidah sejak tahun 80-an, ternyata dari mars lagu Qasidah menjadi ukuran.

“Ada pesan kesan bagi bangsa. Ada pesan ketaqwaan ada pesan keimanan disitu, maka tidak ada alasan untuk pemerintah tidak mengawal Qasidah di bumi Indonesia,” tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR-RI Jazilul Fawaid, dalam sambutanya menyampaikan, kesenian qasidah hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia sebagai bentuk budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Antusias masyarakat terhadap kesenian ini cukup besar dan mengakar.

**Baca juga: DPRD Rancang Anggaran Pilkada Kota Tangerang 2024

Oleh karena itu, ia meminta Lasqi terus diperkenalkan ke masyarakat lewat seni budaya musik qasidah, karena menurutnya generasi saat ini lebih menyukai seni budaya yang modern.

“Mereka lebih asyik nonton drakor, dan musik-musik modern lainnya. Untuk itu Lasqi harus tampil jangan sampai anak-anak kita tidak tahu musik qasidah,” ujarnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email