oleh

Pemkab Tangerang Tekan Kematian Ibu & Bayi Saat Melahirkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengevaluasi pelaksanaan sistem jejaring rujukan dan pemetaan kemampuan Rumah Sakit dalam pelayanaan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di wilayahnya.

 

Evaluasi berlangsung di Hotel Olive Karawaci Tangerang, yang diikuti oleh 100 orang perwakilan dari 21 Rumah Sakit Daerah dan swasta di Kabupaten Tangerang, Selasa (12/5/2015).

 

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskanda, yang membuka seremoni evaluasi tersebut mengatakan bahwa gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir atau program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) telah dicanangkan di Kabupaten Tangerang pada 16 Januari 2014 lalu.

 

Sedangkan program Sistem Informasi dan Jejaring Rujukan Maternal and Neonatal ( SIJARIEMAS) dicanangkan pada 30 Oktober 2014 lalu.

 

“Alhamdulillah, telah banyak para Bidan, Puskesmas, dan Rumah Sakit dalam memanfaatkan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal,” kata Zaki.

 

Bupati berharap, evaluasi yang dilakukan dapat terus menurunkan kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Tangerang.

 

Merujuk data, jumlah kematian ibu di Banten pada 2013 adalah 216 kasus, akibat berbagai komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan setelah melahirkan. Seperti pendarahan, hipertensi, dan infeksi.

 

Sedangkan jumlah kematian bayi di Banten pada 2013 adalah 1.653 kasus kematian. ** Baca juga: Kawasan Pelosok Tangerang Belum Terjangkau Pembangunan

 

Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi di indonesia dikenal Tiga Terlambat (3T), yaitu keterlambatan keluarga dalam memutuskan untuk mencari pertolongan, keterlambatan mencapai sarana kesehatan, dan keterlambatan dalam pemberian penanganan pada kegawatdaruratan ibu melahirkan dan bayi baru lahir.(hms/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email