oleh

Pemkab Pandeglang Dihadiahi Lumpur Buntut Ibu Hamil Ditandu

image_pdfimage_print

Kabar6- Warga dari Jaringan Rakyat Sindangresmi dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pandeglang menggelar unjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan, Kantor Sekretariat Daerah (Setda) dan DPRD Pandeglang, Kamis (6/5/2021).

Unjuk rasa itu diwarnai dengan aksi teatrikal, para pengunjuk rasa memerankan seorang ibu hamil yang tengah ditandu menggunakan sarung. Namun sarung yang digunakan tiba-tiba sobek membuat ibu tersebut terjadi.

Teatrikal itu seperti reka adegan peristiwa yang dialami saat seorang ibu bernama Enah (30) warga Kampung Kadu Gedong, Desa Sindang resmi, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang harus ditandu warga menyusuri jalan setapak sepanjang 4 kilometer pada Minggu (3/5/2021). Saat di tandu, dalam perjalanan Enah sempat terjatuh hingga menyebabkan bayi kembar di dalam kandunganya meningal dunia.

Tak sampai di situ para pengunjuk rasa juga melakukan orasi di depan kantor Dinas Kesehatan, usai menyampaikan orasinya mahasiswa melempari dinas tersebut dengan telur.

Aksi dilanjukan ke gedung Setda dan DPRD, di sana mereka menghadiahi lumpur jalan. Lumpur yang di bawa sebagai simbol jalan di kampung mereka tak layak dilalui manusia.

” Itu lumpur alias letak, simbol jalan tidak layak,” kata Muhtadin saat wawancarai.

Dalam aksi tersebut mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan, diantaranya mendesak Dinas Kesehatan untuk meminta maaf kepada warga Sindangresmi atas pernyataannya di media sosial mengenai tandu sebagai budaya gotong royong dan peristiwa Endah ditandu sebagai kabar buruk. Lalu mendesak DPRD Pandeglang untuk melakukan langkah konkrit untuk masyarakat Sindangresmi.

Terakhir mereka menyampaikan surat pernyataan warga pemilik tanah pada jalan yang dilalui saat menandu Enah dan disetujui untuk di bangun jalan. Pertanyaan itu membantah siaran persnya yang buat Kabag Humas dan Protokol Setda jika jalan tersebut jalan miliki PTPN VIII.

“Pernyataan Pak Nandar (Kabag Humas) itu keliru,”tegasnya.

**Baca juga: Buat Blunder, Pemkab Pandeglang Didesak Minta Maaf Soal Peristiwa Ibu Hamil Ditandu

Sebelumnya Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Pandeglang Tb Nandar Suptandar melalui siaran persnya menjelaskan kronologis peristiwa Enah di tandu saat hendak mendapatkan persalinan ke Puskesmas. Dalam siaran pers itu juga Nandar menjelaskan status jalan setapak yang di lewati karena tidak bisa di bangun, lantaran milik milik PT Perkebunan Nusantara.

“Status jalan yang dilalui oleh korban saat dibawa dengan cara ditandu tersebut merupakan jalan setapak milik PT. Perkebunan Nusantara sehingga pihak pemerintah desa setempat atau Pemerintah kabupaten Pandeglang tidak dapat membangun jalan tersebut,”tulis Nandar.(aep)

Print Friendly, PDF & Email