1

Pemerintah Jepang Targetkan 85 Persen Pekerja Pria Ambil Cuti Akibat Resesi Seks

Kabar6-Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pemerintah menargetkan semakin banyak pekerja laki-laki untuk memakai hak cuti ayah. Hal ini dipicu oleh terus menurunnya angka kelahiran di Jepang, karena generasi usia produktifnya tidak mau menikah dan memiliki anak.

Kishida, melansir japannews, menerangkan bahwa pemerintah Jepang akan menerapkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memungkinkan sebanyak kurang lebih 85 persen pekerja laki-laki yang punya anak untuk mengambil hak cuti ayah miliknya pada 2030 mendatang.

“Pada tahun 2030-an, populasi generasi muda di Jepang akan menurun dua kali lipat dari angka saat ini. Maka dari itu, 6 hingga 7 tahun ke depan akan menjadi kesempatan terakhir untuk membalikkan angka kelahiran yang menurun,” kata Kishida.

Terkait aturan cuti untuk pekerja pria yang mempunyai anak, tercatat dari 2021 hingga Maret 2022 hanya 13,97 persen pekerja pria yang mengambilnya. Banyak pekerja mengatakan, mereka mengaku khawatir untuk mengambil cuti karena bisa meningkatkan beban kerja untuk rekan kerja.

Sementara itu, dari data pemerintah pada akhir Februari 2023, angka kelahiran bayi di Jepang pada 2022 sendiri tercatat mencatat rekor terendah baru selama tujuh tahun berturut-turut, turun di bawah angka 800 ribu untuk pertama kalinya sejak 1899.

Pemerintah, terang Kishida, juga akan mengambil langkah-langkah lain seperti upaya untuk menaikkan upah untuk para pekerja muda dan meningkatkan bantuan ekonomi terhadap para pekerja, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, agar bisa membesarkan anak-anak tanpa rasa khawatir.(ilj/bbs)