oleh

Pemerhati Duga PAD Kota Tangerang Bocor 2,5 T

image_pdfimage_print

Kabar6-Tindakan yang diambil oleh Satpol-PP Kota Tangerang tentang Tiang tumpu internet dari Link nett. Pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan, namun hingga saat ini diabaikan oleh pihak Link nett tersebut.

Tidak diindahkan pemanggilan itu membuat pihaknya geram dan mengambil tindakan pemotongan tiang internet tersebut.

Kabid Gakumda Satpol-PP Kota Tangerang, Iwan mengatakan kepada wartawan, pihaknya sudah memberikan dua kali surat pemanggilan secara resmi. Akan tetapi hingga saat ini tidak ada tanggapan dari pihak yang bertanggung jawab dalam pemasangan Tiang tumpu tersebut.

“Saat ini banyak laporan dari masyarakat Kota Tangerang terkait maraknya pemasangan tiang-tiang tersebut, dan sekarang dilakukan penindakan Pemotongan/penebangan tiang link-net di wilayah Gg. Jamblang, RT 01, 02, 03 RW 04, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang,” ujar Iwan.

Koordinator Lembaga Pemantau Penyelenggaraan Negara Republik Indonesia (LPPNRI) yang juga sebagai pemerhati pembangunan Kota Tangerang, Yan Sandi mengatakan Berdasarkan UU RI no 38 tahun 2005, UU RI no 22 tahun 2009, Permen PU No 20/PRT/M/2010 tentang pedoman pemanfaatan dan penggunaan Bagian-bagian jalan.

Selain itu, Peraturan Daerah Kota Tangerang No 3 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas peraturan Daerah No 17 tahun 2011 tentang retribusi perizinan tertentu, dimana retribusi yang harus dibayar sebesar 25 ribu permeter.

“Oleh karena itu secara perhitungan garis besarnya katakanlah panjang pemasangan tiang tumpu Link nett seluruh Kota Tangerang sepanjang 100 ribu km artinya Rp100 juta meter dan dikatakan oleh Perda retribusi yang harus di bayarkan ke negara sebesar Rp25 ribu/meternya.

“Jadi kurang lebih dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp2,5 Triliun,” ujar Yan Sandi.

**Baca juga: Wali Kota Tangerang Ancam Tutup Pasar Induk Tanah Tinggi

**Cek Youtube: Saksikan Podcast 5W1H, Edisi Ramai-ramai Isu Kota Tangerang Tengah

Yan Sandi mengatakan jika dilihat nilai kebocoran PAD sebesar 2,5 Triliun tersebut suatu nilai yang sangat fantastis.

“Tentunya dugaan kebocoran ini menjadi pertanyaan, tanggungjawab siapa,” katanya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email