oleh

Pembunuhan Siswa SMP Tirta Buaran Gara-gara Miras

image_pdfimage_print

Kabar6-Pembunuhan terhadap Dwi Saputro (14), pelajar kelas VII-1, SMP Tirta Buaran, Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kiranya bukan dilatarbelakangi dendam.

Pelaku Syaiful Hanifa (17), yang tak lain adalah remaja pengangguran yang pernah menjadi supir angkot rute Pamulang-Ciuputat, nekat menyudahi nyawa temannya karena sedang kepepet uang untuk membeli muniman keras (miras).

“Awalnya saya berpura-pura meminta Dwi untuk mengantarkannya ke daerah Parakan. Dan, saat melintasi areal perkebunan, langsung saya pukul kepalanya dengan kayu,” ujar Syaiful di Mapolsek Pamulang, Kamis (13/12/2012).

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian mengambil telepon genggam korban dan sempat kembali ke warnet sebelum kemudian menjualnya ke counter dengan harga Rp. 230 ribu.

“Uangnya saya pakai buat mabok dengan teman-teman di warnet sambil bermain game online point blank,” ujar Syaiful lagi.

Sementara, Kapolsek Pamulang apolsek Metro Pamulang, Komisaris Muhammad Nasir mengatakan, kasus tersebut terungkap dari telepon seluler korban yang sempat dijual pelaku.

“Jadi, kami berhasil menelusuri jejak telepon seluler korban di salah satu counter dikawasan Pamulang. Dari situ, kami akhirnya bisa menemukan identitas pelaku sebelum kemudian meringkusnya,” ujar Kapolsek lagi.

Diketahui, jasad Dwi Saputro (14) pelajar kelas VII-1, SMP Tirta Buaran, Serua, Ciputat, ditemukan kaku tak bernyawa di Kampung Parakan RT 03/08, Jalan Benda Barat 3, Pondok Benda, Pamulang, pada Jumat (7/12/2012) lalu.

Pelajar malang itu ditemukan dalam posisi miring ke kiri, mengenakan celana panjang putih, kaos putih, tas punggung, berisi buku dan baju kotak-kotak biru seragam. Sekujur tubuh korban telah membiru dengan kondisi kepala pecah.(turnya/yudi)

 

Print Friendly, PDF & Email