oleh

Pemagaran Lahan di Cikupa Ricuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Ricuh kembali pecah dalam proses pemagaran lahan seluas 10.535 M2 di Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/4/2015).

Sedianya, lahan milik Tjan Engsu alias Suparta yang kini tidak diketahui keberadaannya hingga diduga tidak bertuan, kini diakui oleh Merna Siriyanti.

Pantauan kabar6.com, ricuh pecah karena hari ini pihak Merna Siriyanti kembali berupaya memagari lahan tersebut.

Namun, upaya itu ditolak oleh masyarakat setempat, mengingat di atas lahan itu kini berdiri sebuah bangunan tempat ibadah.

Tak pelak, warga yang berupaya mempertahankan lahan tersebut, sempat terlibat baku hantam dengan pihak kepolisian, yang mengamankan lokasi.

Ricuh yang terjadi juga mengakibatkan para ibu-ibu dan anak kecil yang ada dilokasi histeris. Pihak kepolisian dari Sektor Cikupa dan Polres Kota Tangerang akhirnya mengamankan beberapa pemuda setempat yang diduga sebagai provokator.

Hingga berita ini disusun, suasana dilokasi masih mencekam. Pihak kepolisian tampak masih berada dilokasi guna mengamankan proses pemagaran.

Sebelumnya, H. Sobari, selaku penggarap lahan mengaku bingung atas munculnya klaim Merna Siriyanti. Pasalnya, H. Sobari hingga kini belum pernah mengetahui ada transaksi jual beli atas lahan yang digarapnya.

“Sudah ada tiga orang yang mengklaim sebagai pemilik tanah ini, termasuk Merna ini,” ujar H. Sobari saat upaya pemagaran pertama kali dilakukan perwakilan pihak Merna Siriyanti, pada Selasa (3/3/2015) lalu.

Dijelaskan Sobari, dirinya sudah cukup lama menggarap lahan tersebut. Sedianya, lahan itu milik Tjan Engsu alias Suparta alias Koko. **Baca juga: Pemagaran Lahan di Desa Bunder Berpotensi Picu Konflik Sara.

Namun, setelah sang pemilik tanah tidak diketahui keberadaannya, lanjut H. Sobari, banyak orang yang mengaku pemilik tanah tersebut. **Baca juga: Muncul Klaim Pemilik, Penggarap Lahan di Cikupa Resah.

“Saya bahkan sudah cek ke PPAT, ada tiga Akte Jual Beli (AJB) di satu lokasi lahan dengan nama yang berbeda. Padahal, tidak pernah ada jual beli atas tanah ini,” ungkapnya tanpa merinci dua nama pemilik lain selain Merna Siriyanti.(shy)

Print Friendly, PDF & Email