oleh

Pelantikan Ratusan Kades di Pandeglang Diduga Langgar Prokes Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6- Pelantikan 206 Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pandeglang yang digelar di Alun-alun Pandeglang di duga langgar Protokol Kesehatan (Protkes) Covid-19.

Dugaan pelanggaran Protkes itu tak terelakkan sejak acara berlangsung hingga pemotretan Kades bersama Bupati Pandeglang.

Pantauan di lokasi, untuk mengantisipasi kerumunan panitia sudah memasang pembatas untuk mensterilkan lokasi. Namun para simpatisan dan juga keluarga Kades memaksa masuk ke areal pelantikan.

Sehingga menimbulkan kerumunan di lokasi pelantikan, tak hanya itu banyak yang datang di areal tersebut tidak mengenakan masker.

Panitia dan juga Satpol PP beberapa kali mengingatkan warga supaya tidak masuk ke areal pelantikan. Namun hal itu tidak digubris oleh warga. Puncak kerumunan terjadi saat sesi foto bersama antara Kades dan unsur Forkompinda.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pandeglang Doni Hermawan mengaku sejak awal mewanti-wanti supaya tidak terjadi adanya dugaan pelanggaran Protkes.

“Tapi karena eforianya yang sangat luar biasa, semuanya perangkat desa mungkin ingin menghadiri. Padahal kita sudah menyampaikan, tetapi kan kita mencoba yang terbaik untuk Kabupaten Pandeglang untuk memakai masker dan sebagainya,” ujar Doni di kantornya, Senin (8/11/2021).

Untuk itu, Doni mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut padahal dalam undangan pelantikan tersebut ia membatasi hanya tiga orang, mulai dari kepala desa terpilih, pendamping dan juga Ketua BPD.

” Kita juga sangat menyayangkan kedatangan dari tim pemenangan di masing-masing desa yang kemarin terpilih, sehingga banyak masyarakat yang datang,”sesal Doni.

**Baca juga: Bupati Sebut Degradasi Lahan Mangrove Oleh Tambang di Pandeglang Cukup Tinggi

Alasan pemilihan tempat di ruang terbuka seperti Alun-alun Pandeglang dan tidak memilih ruangan tertutup, juga sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

“Banyak petugas ( di lokasi) petugas itu hampir berapa ratus yang kita sebar dibeberapa titik. Tapi yang namanya antusiasme dan keinginan untuk berfoto untuk mengabdikan momen langka 6 tahun sekali, mungkin itu lah yang mereka pikirkan,”tandasnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email