oleh

Pedagang Pasar Ciputat Pesimis Direlokasi, Pilar Sebut Jangan Egois

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana merelokasi pedagang Pasar Ciputat menempati gedung yang baru selesai direvitalisasi. Rencana tersebut ditanggapi pesimis oleh kalangan pedagang.

Erlina, pedagang sayuran di depan kantor KUA Ciputat mengatakan, tempat strategis biasanya sangat berpengaruh. Ia merasa tidak yakin jika nantinya direlokasi ke gedung yang baru kelar didandani dagangannya bisa laris manis.

“Jadi kalaupun kita nih misalkan dikasih tempat yang bagus, tapi enggak ada pembeli yang masuk, jadi artinya percuma,” katanya ditemui kabar6.com di lapaknya, Minggu (3/2/2022).

Ia merasa tak keberatan jika direlokasi ke los sayuran di gedung utama Pasar Ciputat. Tapi pengelola harus ikut memikirkan apakah pembeli mau masuk dan naik ke lantai atas.

Sementara di lapak emperan saat ini, lanjut Erlina, pembeli merasa praktis belanja karena akses lebih mudah dijangkau. Meski diakuinya hal itu kerap menyebabkan terjadinya kemacetan arus lalu lintas.

“Jadi justru gimana ya, (relokasi) malahan memperburuk keadaan keadaan, bukannya memperbaiki. Kenapa memperburuk, karena nantinya pedagang enggak dapat pemasukan,” terang Erlina.

Dikonfirmasi kabar6.com di lokasi terpisah, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa pedagang emperan di sepanjang ruas Jalan Haji Usman harus dirapikan. Ia berjanji akan terus mengawal supaya program relokasi bisa sesuai rencana.

“Sekarang kepentingan pribadi atau masyarakat banyak?. Ini kan kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya ditemui di kawasan Serpong.

**Baca juga:Akhir April 2022 Sampah Asal Tangsel Dibuang Lagi ke TPA Cilowong

Pilar berpesan kepada semua pihak yang berkepentingan dari depan masjid agung hingga terowongan Pasar Ciputat. Jangan demi kepentingan pribadi malah mengorbankan orang banyak. Baginya justru itu tidak baik.

Menurutnya, penataan Pasar Ciputat harus ada solusi yang menguntungkan semua pihak. Intinya dari hidup itu harus ada keseimbangan.

“Jangan hanya kita yang senang tapi orang lain yang merugi. Karena kemacetan, kotor dan lain sebagainya,” ujar Pilar.(yud)

Print Friendly, PDF & Email