oleh

PDAM TKR Akan Gandeng BPPT Untuk Buat Hujan Buatan

image_pdfimage_print

Kabar6-PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, mengadakan pertemuan bersama dengan perusahaan air minum swasta dalam rangka menyikapi kondisi air baku sungai Cisadane dimusim kemarau yang masih terus berlangsung.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di kantor PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Jalan Kisamaun Nomor 204 Kota Tangerang, Kamis (3/10/2019).

Direktur Utama PDAM TKR Kabupaten Tangerang H. Rusdy Machmud menyampaikan, saat ini pihaknya dan perusahaan swasta yang mengelolah air bersih yang sumber air baku nya dari sungai Cisadane Tangerang sangat menghawatirkan untuk kelangsungan produksi dan pelayanan air bersih.

“Sungai Cisadane merupakan satu-satunya sumber air baku bagi pengelola air besih di Kabupaten Tangerang. Kalau berkepenjangan akan menggangu terkait pelayanan air bersih, bisa saja volume air akan terus menurun,” kata Rusdy.

Diakui Rusdy, bahwa saat ini kondisi air sungai Cisadabe masih naik turun, penurunan itu terdeteksi dari turunnya tinggi muka air. Turunnya debit air sungai terlihat di Sungai Cisadane dilihat dari Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10. Namun kondisi ini masih normal.

H. Rusdy Machmud yang juga menjabat ketua Persatuan Perusahaan Air Munum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Provinsi Banten melanjutkan, karena itu kami mencari rumusan menyikapi kondisi air sungai Cisadane agar tidak menggangu pelayanan air bersih warga Tangerang.

Dalam pertemuan tersebut disepakati akan melakukan hujan buatan bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, dalam hal ini dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca.

“Kami akan melakukan koordinasi dengan BPPT terkait dengan hujan buatan di wilayah Tangerang, hujan buatan ini akan membantu mengatasi kemearau panjang ini. BPPT akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum dilaksanakan hujan buatan,” ujar Rusdy.

Pelaksanaan hujan buatan ini dikoordinir oleh PD PERPAMSI Banten dan segera akan bersurat untuk tindak lanjutnya. PERPAMSI akan segera berkoordinasi denganm BPPT penggunaan Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai untuk meningkatkan efektivitas teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau disebut dengan hujan bauatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid yang juga menjabat Dewan Pengawas PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang menambahkan, sangat mendukung rencana melakukan teknoligi modifikasi cuaca atau hujan buatan.

Terlebih ini sebagai langkah Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM TKR dalam mengantisipasi kekurangan bahan baku air bersih.

Selain itu untuk membantu petani ketersedian lahan pertanian. Karena saat ini sumber bahan baku air di sungai Cisadane debit nya naik turun. Area perswawahan di Tangerang banyak bergantung sungai Cisadane.

Ia juga menjelaskan terkait instalasi dan layanan, bahwa saat ini Jumlah IPA yang dimiliki PDAM TKR saat ini adalah 11 IPA dengan kapasitas produksi sebesar 4.787,5 L/D. Kapasitas produksi sebesar itu, saat ini adalah untuk melayani Pelanggan sebesar 145.738 SL Domestik (Desember 2018) dan 7 SL Air Curah. Dan, jika di equivalenkan maka jumlah sl PDAM TKR saat ini sebesar 490.701 sl.

Sampai saat ini PDAM TKR melayani 3 daerah pelayanan kota/kabupaten, yakni; Kabupaten Tangerang; Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.**Baca juga: Kualitas Sungai Cisadane Menurun Karena Kekeringan, ini Kata Perusahaan Air.

Dari 145.738 sl 54 persen berada di Kota Tangerang, 38 persen berada di Kabupaten Tangerang, dan 8 persennya berada di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan Cakupan Layanan untuk Kabupaten Tangerang saat ini baru mencapai 32,40 persen dari 3,7 juta jumlah penduduk Kabupaten Tangerang.(BL/Hms)

Print Friendly, PDF & Email