oleh

Pasokan Buku Terhambat, Penerapan Kurikulum 2013 di Tangsel Tetap Efektif

image_pdfimage_print

Kabar6-Keterlambatan pendistribusian buku kurikulum 2013 dipastikan tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mathoda, Rabu (10/9/2014). Menurutnya, penerapan kurikulum 2013 sudah merupakan kewajiban sekolah untuk mengimplementasikan di tahun ajaran 2014-2015.

Hingga saat ini, untuk sarana pendukung seperti buku di Kota tangsel diketahui baru mencapai 50 persen yang sudah masuk kesekolah-sekolah.

“Walau pendistribusian baru mencapai setengahnya, namun jumlah tersebut tidak mempengaruhi efektifitas penerapan kurikulum 2013 di tahun ajaran 2014-2015. Baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tangsel,” ungkap Mathoda kepada kabar6.com.

Dari ratusan sekolah yang ada di Kota Tangsel, diantaranya 330 SD, 160 SMP, dan 126 SMA maupun SMK, dipastikan penerapan kurikulum 2013 pada Tahun ajaran 2014-2015 sudah bisa berjalan secara keseluruhan.

Mengenai keterlambatan pendistribusian buku kurikulum 2013 yang seharusnya rampung pada 14 Agustus lalu, Mathoda menegaskan semua itu disebabkan kendala yang dihadapi pihak penyedia buku saat proses pendistribusian.

Namun demikian, Mathoda memastikan bila hal itu tidaklah berpengaruh pada keberlangsungan penerapan kurikulum 2013 di seluruh sekolah. Karena untuk implementasinya, Dindik Kota Tangsel sudah melakukan diklat, workshop kepada seluruh satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA serta SMK. Baik yang diselenggarakan oleh pusat, Provinsi maupun melalui anggaran yang disediakan APBD Kota Tangsel.

Agar proses pengiriman buku bisa lebih cepat, lanjut Mathoda, pihaknya terus berupaya melakukan kordinasi dengan pihak penyedia buku, agar Kota Tangsel menjadi prioritas dalam pendistribusian.

“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada keluhan terkait implementasi, dikarenakan seluruh guru-guru sudah mendapatkan pelatihan,” ujar Mathoda.

Pelaksanaan kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kwalitas, serta dapat memadukan kompetensi pengetahuan,kompetensi keterampilan dan kompetensi sikap.

Dan, dalam penerapannya, Mathoda menghimbau agar yang ditingkatkan tidak hanya kompetensi peserta didik saja, namun juga diperlukan adanya pengembangan muatan lokal dalam kurikulum 2013.

“Insyallah, program pemerintah pusat ini dapat menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, apektif dan inovatif,” imbuhnya.

Diketahui, kurikulum terbaru yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini menerapkan Standar Kopetensi Lulusan (SKL) bagi peserta didik, yang dirancang untuk membentuk karakter agar siap bersaing dalam sebuah kompetisi.(ADV)

 

Print Friendly, PDF & Email