oleh

Pasokan Berkurang, Harga Daging Sapi Tembus Rp. 100 Ribu

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejak pekan lalu, kenaikan harga daging sapi di Tangsel sudah melonjak hingga menyentuh angka Rp.90 ribu per kilo (kg), hingga Rp.100 ribu perkilogram.

Kondisi itu disebabkan merosotnya angka pasokan daging sapi di sekitar DKI Jakarta, hingga berimbas langsung pada stok daging sapi di Tangsel.

Kepala Seksie (Kasie) Pengolahan Data dan Analisis Harga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin mengatakan, langkanya pasokan daging sapi jadi penyebab utama naiknya harga komoditi tersebut.
“Pasokan memang berkurang, jadi ada kenaikan harga,” jelasnya.

Menurut Edwin, alasan utama kenaikan harga daging sapi disebabkan, adanya aturan pembatasan impor yang dilakukan pemerintah.

Selain itu, libur panjang yang terjadi sejak 15-18 November 2012 lalu, juga jadi salah satu penyebab naikanya harga daging tersebut.

“Pekan lalu harganya masih Rp.85 ribu perkilogram. Tapi sekarang sudah pada kisaran Rp.90 ribu sampai Rp.100 ribu perkilogram,” ucapnya.

Untuk meminimalisir kelangkaan, lanjut Edwin, pihaknya sudah berkirim surat kepada Disperindag Provinsi Banten, dan juga kepada Kementerian Perdagangan untuk menyediakan stok yang cukup di Tangsel.

“Kami juga tidak bisa memngambil keputusan langsung, keputusan tetap ada di pusat,” imbuhnya.

Sementara itu, sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Kota Tangsel merasakan betul minimnya pasokan daging sapi impor di lapaknya.

Kalaupun ada yang berjualan, mereka terpaksa membadrolnya dengan harga yang sangat tinggi. “Harga daging naik tajam sampai Rp 100 ribu/Kg. Para pedagang juga bingung,” kata Somad (34), pedagang daging sapi di Ciputat.

Dia juga menyampaikan, sebagian pedagang daging sapi bahkan sudah ada yang tidak berdagang 2-3 hari lalu lantaran melonjaknya harga dari pemasok.

Warga Kecamatan Pondok Aren, Ayanih (40) mengaku kaget saat membeli daging sapi yang menyentuh angka ratusan ribu tersebut.

Dia pun terpaksa membeli daging sapi di mall lantaran sejumlah pedagang sapi di pasar tradisional banyak yang tidak dagang. “Karena kebutuhan, terpaksa saya beli di Mall,” ujar pengusaha resto ini.(iqmar)

Print Friendly, PDF & Email