oleh

Pasien Serangan Jantung Wajib Mendapat Penanganan 6 Jam Pasca Serangan

image_pdfimage_print

Kabar6- Penyakit jantung koroner (PJK) adalah salah satu penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat. Namun hingga saat ini, masih banyak pasien yang mengalami serangan jantung terlambat ditangani karena ketidaktahuan atau terhambat saat perjalanan menuju rumah sakit.

Pasien serang jantung wajib mendapatkan penanganan maksimal enam jam pasca serangan. Hal itu diungkapkan dr. Dasaad Mulijono, MBBS(Hons), FIHA, FIMSANZ, FRACGP, FRACP, PhD dari Bethsaida Hospitals Cardiac Center Gading Serpong, Tangerang.

Dikatakannya, setiap menit yang berlalu membuat semakin banyak jaringan otot yang kekurangan oksigen sehingga mati. “Semakin cepat pasien dibawa ke rumah sakit, maka semakin banyak yang bisa dilakukan untuk membatasi kerusakan otot jantung sehingga peluang hidup pasien lebih besar,” kata dr Dasaad disiaran persnya, Sabtu (8/12/2018).

Disamping itu, masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dengan beberapa alasan. Seperti kurangnya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit local, kurang puas terhadap komunikasi dokter.

Kemampuan SDM yang belum meyakinkan hingga sarana dan prasarana yang masih terbatas jika dibandingkan dengan standar pelayanan kesehatan luar negeri.

Menurut dr. Dasaad Mulijono, sebenarnya rumah sakit di negara Indonesia ini sudah dilengkapi dengan teknologi canggih yang terintegrasi dengan kompetensi para dokter yang berpengalaman dibidangnya.

Seperti di Bethsaida Hospitals, penyakit jantung koroner ini bisa ditangani oleh dokter-dokter yang berpengalaman untuk dilakukannya tindakan kateterisasi jantung, angiografi serta pemasangan ring jantung.

**Baca juga: Ormas PP Dan BPPKB Bentrok di Serpong.

Ditambah dengan Dokter dan SDM rumah sakit yang tidak asing lagi dengan adat istiadat, kultur & kebiasaan pasien-pasien Indonesia maka harusnya kita bisa memberikan pelayanan yang pastinya lebih baik dibandingkan dengan rumah sakit di luar negeri.

” Saya percaya apabila rumah sakit melayani pasiennya dengan kasih seperti layaknya keluarga sendiri maka sesungguhnya kita bisa menarik kembali pasien-pasien yang berobat di luar negeri untuk bisa berobat di Indonesia, sehingga bisa menyelamatkan sebagian devisa negara”, ungkap dr. Dasaad Mulijono. (fit)

Print Friendly, PDF & Email