oleh

Pasar Tradisional di Lebak Akan Terapkan Digitalisasi

image_pdfimage_print

Kabar6-Sistem digitalisasi dalam berbagai kegiatan transaksi terutama di tengah pandemi kini didorong supaya bisa diterapkan. Salah satunya di pasar tradisional agar mempermudah dan nyaman.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak menyatakan, Pasar Rangkasbitung akan menjadi pilot project untuk penerapan digitalisasi di pasar-pasar tradisional lainnya.

“Dalam waktu dekat ini dari Bank Indonesia (BI) akan melakukan sosialisasi mengenai digitalisasi ini kepada pedagang dan pengunjung,” kata Kabid Perdagangan Dedi Setiawan kepada Kabar6.com, Kamis (10/2/2022).

Sebagai tahap awal penerapan digitalisasi akan dilakukan untuk penarikan retribusi pedagang dengan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) yang difasilitasi oleh Bank BJB.

“Jadi nanti penarikan retribusi pedagang oleh petugas dilakukan secara non tunai. Ini juga salah satu upaya kita mencegah terjadinya kebocoran penerimaan retribusi PAD,” ujar Dedi.

Namun di tahap awal, digitalisasi tidak hanya dinikmati oleh pedagang dan petugas dalam hal penarikan retribusi. Kemudahan pembayaran tersebut juga akan dirasakan oleh para pembeli Pasar Rangkasbitung.

“Apalagi di tengah kondisi masih pandemi seperti ini kita didorong agar sebisa mungkin menghindari pembayaran tunai, jadi selain lebih mudah juga aman. Untuk transaksi pembayaran ini difasilitasi Bank BRI,” terang Dedi.

**Baca juga: Usulan Pembentukan Panwas Pilkades, Apdesi Minta Peran Panitia Kecamatan Dimaksimalkan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Digitalisasi pasar tradisional, sambung Dedi, harus disambut baik karena pemanfaatan teknologi digital memiliki berbagai keunggulan.

“Tentu lebih mudah, lebih cepat, dan keamanan saat bertransaksi antara pembeli dan penjual,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email