oleh

Pasangan Kekasih Ukraina Ini Menikah Saat Invasi Rusia Diiringi Suara Sirene Serangan Udara

image_pdfimage_print

Kabar6-Pasangan kekasih di Ukraina, Yaryna Arieva (21) dan Sviastovlav Fursin (24), nekat melangsungkan pernikahan saat invasi Rusia terjadi di negara mereka.

Arieva dan Fursin, melansir Telegraph, menikah diiringi dengan suara sirene serangan udara. “Itu sangat menakutkan,” kata Arieva (21), yang menikah di biara St Michael di Kiev. “Ini momen paling bahagia dalam hidup, lalu saat keluar Anda mendengarnya.”

Awalnya, Arieva yang bekerja sebagai deputi Dewan Kota Kiev berencana menikah pada 6 Mei 2022 mendatang dan merayakannya di sebuah restoran menghadap ke sungai Dnieper. Namun rencana itu berubah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina, dan serangan dimulai beberapa jam sebelum fajar dengan serangkaian serangan rudal.

Mereka pun memutuskan segera menikah karena tidak yakin apa yang akan terjadi ke depan nanti. “Situasinya sulit. Kami akan memperjuangkan tanah kami,” ujar Arieva. “Kami mungkin bisa mati, dan kami hanya ingin bersama sebelum semua itu terjadi.”

Setelah menikah, Arieva dan Fursin yang berprofesi seorang teknisi perangkat lunak, bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung membela negara. ** Baca juga: Kerja 12 Jam Sehari Tanpa Libur dalam Sebulan, Perusahaan Tempat Pria Asal Tiongkok Ini Bekerja Dihujat Netizen

“Kami harus melindunginya. Kami harus melindungi orang-orang yang kami cintai dan tanah yang kami tinggali,” terang Arieva. “Saya berharap yang terbaik, tetapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk melindungi tanah saya.”

Arieva mengaku tidak tahu tugas apa yang akan diberikan kepada mereka berdua. “Mungkin mereka (atasan) hanya akan memberi kami baju tempur dan kami akan pergi bertarung. Mungkin kami akan membantu dengan sesuatu yang lain. Mereka yang akan memutuskan,” katanya.

Arieva pun berharap mereka dapat benar-benar merayakan pernikahannya suatu hari nanti. “Mungkin mereka (Rusia) baru saja keluar dari negara kami dan kami akan bisa merayakannya secara normal.”

Ditambahkan, “Saya hanya berharap semuanya akan berjalan normal dan kami akan mempertahankan tanah kami, kami akan membuat negara kami aman dan bahagia tanpa ada orang Rusia di dalamnya.”

Semoga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email