oleh

Pareidolia, Sering Lihat Karakter Makhluk Hidup pada Benda Mati

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin Anda pernah atau sering melihat potongan kayu yang tampak seperti wajah manusia, atau bukit yang berbentuk seperti hewan.

Dengan kata lain, Anda langsung membayangkan wajah manusia, karakter kartun, atau karakter makhluk hidup pada benda-benda mati itu.

Nah, kondisi tersebut ternyata bagian dari fenomena psikologis yang disebut pareidolia, yaitu kecenderungan bagi semua orang untuk melihat wajah atau pola di benda mati. Istilah pareidolia berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari dua arti kata, yakni ‘suatu yang salah’ dan ‘gambar’.

Namun, pareidolia bukanlah kelainan atau gangguan, sehingga kita tidak bisa menyebutnya dengan kelainan pareidolia. Munculnya persepsi pareidolia tentu tak tiba-tiba. Melansir Klikdokter, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa kita bisa melihat wajah seseorang di benda mati. Apa sajakah itu?

1. Delusi psikologi
Para ahli berpendapat, pareidolia merupakan khayalan indera manusia. Dengan membayangkan sesuatu, kita menjadi mendapatkan pembenaran dari apa yang kita yakini. Misalnya, seseorang percaya bahwa dinosaurus pernah ada di wilayah A.

Ketika ada bebatuan besar yang bentuknya mirip seperti binatang tersebut, ia menganggap bahwa batu-batu itu adalah dinosaurus yang membatu karena termakan usia. Jadi menurutnya, apa yang diyakini selama ini benar adanya.

2. Metode bertahan hidup
Seorang penulis dan ahli kosmologi Amerika Serikat bernama Carl Sagan berpendapat, pareidolia adalah metode bertahan yang dilakukan oleh manusia.

Dalam bukunya yang berjudul ‘The Demon-Haunted World – Science as a Candle in the Dark’, kemampuan untuk melihat wajah dari pola acak atau jarak pandang yang tak jelas dan jauh adalah metode bertahan hidup yang unik.

Insting inilah yang membuat kita bisa memutuskan cepat apakah pihak yang mendekat merupakan teman atau lawan. Alhasil, manusia kerap mengalami misinterpretasi dari pola acak yang ada.

3. Bagian dari seni
Salah satu pelukis terkenal dunia, Leonardo da Vinci, pernah berpendapat bahwa pareidolia sebenarnya termasuk proses seni. Seorang seniman sering kali mengalami fenomena ini. Bahkan, sebaiknya seniman harus mengalami pareidolia untuk menciptakan sebuah karya, mirip seperti inspirasi.

4. Berkaitan dengan neurotisme
Studi yang dipublikasikan dalam Association for the Scientific Study of Consciousness melaporkan, pareidolia disebut juga sebagai fenomena yang berhubungan dengan sifat dan kondisi emosi seseorang. Ini berarti, saat seseorang bisa melihat wajah dari objek acak di sekitarnya, hal itu berkaitan dengan mood dan neurotismenya sendiri.

Neurotisme adalah dimensi kepribadian seseorang dalam hal kecemasan dan rasa tertekan. Orang yang sering mengalami ini disebut-sebut bisa memecahkan masalah dengan cara-cara yang unik dan berbeda. ** Baca juga: Pilih 5 Sumber Protein Sebagai Konsumsi Harian

Melihat wajah di benda mati sebenarnya merupakan hal wajar dan bukan sebuah kelainan atau gangguan mental. Malahan, pareidolia mengarah kepada proses kreatif seseorang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email