oleh

Paradigma Pembangunan Mengalami Pergeseran

image_pdfimage_print

Kabar6-Kualitas pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi didukung Sumber Daya Alam (SDA) di Banten begitu berlimpah menjadi faktor keuntungan tersendiri.

Hal ini mendorong para ilmuwan tergabung dalam Persatuan Ahli Teknik Indonesia (PATI) wilayah Banten ingin bekerjasama mensinergikan sejumlah pemerintah daerah.

“Ini semua merupakan modal dasar bagi Banten untuk mewujudkan mimpi dan keinginan masyarakat yang ingin sejajar dengan daerah lainnya,” ungkap Ketua PATI Banten, A Hilman Nitiamidjaja, kepada wartawan, Minggu (9/12/12).

Ia mengajak kepada seluruh pengurus yang baru untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan di Banten. Pembangunan akan berhasil bila pemerintah, masyarakatnya berdaya dan wilayahnya terbangun.

Di era otonomi paradigma pembangunan telah bergeser dari pembangunan oleh pemerintah menjadi ke masyarakat.

Hilman berjanji bakal berperan aktif untuk memberdayakan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mensinergikan program-program untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pemerintah.

Menurutnya indikator kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari pemberdayaan masyarakat, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan untuk Banten laju pertumbuhan diatas rata-rata nasional.

“Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa PATI adalah organisasi profesi. Keteknikan non politik dan tidak berafiliasi kepada ormas apapun. Oleh karena itu, perlu saya tekankan agar  PATI mengedepankan independensi serta menjaga kesetaraan dalam membangun komunikasi dengan pemerintah daerah,” pesan Hilman.

Wilayah Provinsi Banten, sambung Hilman, memiliki ribuan industri yang tersebar di delapan kabupaten/kota. namun, hal tersebut belum dibarengi dengan kemampuan SDM. Untuk itu, PATI bakal memberikan pelatihan untuk peningkatan SDM.

“Di Banten dengan jumlah 10 juta penduduk yang mempunyai 600 ribu unit usaha sangat memadai untuk meningkatkan kesejahteraan. masyarakatnya,” ucapnya. “Kami bergerak untuk meningkat peningkatan SDM agar jangan sampai tertinggal dengan wilayah lain,” katanya.

Selain itu, penerapan tehnologi tepat guna dinilai penting. Lantaran harus bisa menyesuaikan dnegan kemajuan zaman. Dalam era globalisasi ini harus bisa mengimbangi dengan SDM yang ada.

“Nantinya, kami berencana akan membuat lembaga sertifikasi personal dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat Banten. Dengan mensinergikan dengan program-progam Pemprov Banten,” terangnya.

Ketua Bidang Organisasi, Diklat dan Litbang PATI wilayah Banten Prof. Sunartoto Gunadi menuturkan membuka pelatihan tehnik untuk membantu Usaha Kecil Menengah (UKM).

Dengan pelatihan tersebut dapat mewujudkan produksi yang memenuhi standar. “Dengan pendidikan dan latihan dan menerapkan tehnologi tepat guna bagi lulusan sekolah,” katanya.

Hal tersebut, menurutnya untuk menunjang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stake holder).

“Kita juga bekerjasama dengan Pemprov Banten untuk mengembangkan industri teknologi. Karena di Banten banyak industri yang membutuhkan SDM mempunyai ketrampilan,” terangnya.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email