oleh

Pantai Clifton Pakistan Ditutup Karena Banyak Limbah Medis Berserakan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemandangan yang terlihat di pantai Clifton, selatan Kota Karachi, Pakistan, mendadak berubah menjadi ‘mengerikan, usai hujan lebat. Bagaimana tidak, empat dari lima kilometer wilayah pantainya diselimuti sampah, termasuk limbah medis berbahaya yang tersembunyi di antara kantong-kantong plastik.

Penemuan limbah medis di pantai tentu saja menjadi hal yang tidak biasa. Namun Kota Karachi dengan populasi lebih dari 14 juta orang, telah lama berjuang untuk menangani urusan sampah yang menumpuk.

Sekira sepertiga dari 13 ribu ton sampah yang dibuang oleh penduduk kota Karachi setiap hari, melansir gulfnews, berakhir di saluran pembuangan. Lokasi pembuangan sampah di dekat kota tempat limbah ditumpuk hingga setinggi ‘beberapa lantai gedung’. Air lindi dari tumpukan sampah mengalir ke Laut Arab laut yang menghadap pantai Clifton. Air lindi atau leachate adalah suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan pada timbunan sampah.

Sekretaris parlemen untuk urusan maritim bernama Jamil Ahmed Khan, bahkan mengakui bahwa pemerintah provinsi telah gagal menangani masalah ini selama dekade terakhir.

Namun dikatakan Mohammad Moazzam Khan, yang bekerja sebagai penasihat teknis untuk World Wildlife Fund (WWF), pencemaran oleh limbah medis belum pernah terjadi sebelumnya.

“Lebih dari 20 tahun yang lalu, ketika kesadaran tentang lingkungan belum tersebar luas, bukan hal yang tak biasa bila limbah rumah sakit ditemukan di tempat pembuangan limbah umum,” ujar Khan. “Tapi kemudian ada peningkatan kontrol, dan pembuangan limbah rumah sakit menjadi lebih teratur.”

Dari mana tepatnya limbah medis yang berserakan di sepanjang Pantai Clifton berasal tidaklah jelas. Pihak berwenang mengatakan, mereka tidak tahu asalnya. Namun Khan yakin ia tahu bagaimana sampah-sampah itu berakhir di sana.

“Sepertinya limbah yang ditemukan di pantai berasal dari tempat pembuangan sampah yang tersapu ke laut karena hujan lebat yang melanda Karachi selama beberapa minggu terakhir,” urainya. ** Baca juga: Peneliti Temukan Fosil ‘Singa Besar Afrika’ dalam Laci Museum di Kenya

Pemerintah kota menutup wilayah yang terdampak sampah beberapa jam setelah seorang warga meminta bantuan lewat Twitter.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email