Banjir di Provinsi Banten Meluas, 46 Kecamatan Terendam

Kabar6-Banjir di Provinsi Banten Meluas, Dari 34 Kecamatan Menjadi 46 KecamatanKabar6- Banjir di  Provinsi Banten makin meluas. Sebelumnya  34 kecamatan kini bertambah menjadi 46 kecamatan. Penyebab banjir di Banten ini akibat meluapnya beberapa air Sungai  di Ciujung, Sungai Ciliman, Sungai Cilemer, Sungai Cidurian, dan anak-anak sungai lainya.

Bertahannya banjir yang ada di Banten ini, karena kondisi air laut di perairan Banten utara dan Perairan Banten selatan sedang mengalami pasang, sehingga air sulit mengalir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Suyadi Wiraatmadja mengatakan, banjir yang terjadi di Banten telah menerjang 46 kecamatan di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang. Banjir terjadi sejak Senin (7/1) dan hingga Jum’at (11/1) masih belum surut.

Di Kabupaten Serang, banjir  merendam 11 kecamatan, Kecamatan Kopo, Binuang, Kibin, Kragilan, Cikande, Tunjungteja, Padarincang, Pamarayan, Bandung, dan Jawilan. “Sebanyak 3.760 Kepala Keluarga (KK) harus mengsungsi,” katanya.

Di Kabupaten Pandeglang  12 kecamatan,  Kecamatan Munjul, Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Cisata, Saketi, Picung, Bojong, Sorong, Panimbang, Labuan, dan Mandalawangi. Sekitar  6.062 KK dievakuasi.

Di wilayah  Kabupaten Tangerang,  Kecamatan Jayanti, Kresek, Gunung Kaler, Tiga Raksa, dan Solear. Jumlah rumah  terendam dihuni 779 KK

Di Kabupaten Lebak  12 Kecamatan, Rangkasbitung Cibadak, Kalanganyar, Cimarga, Cikulur, Banjarsari, Gunung Kencana, Penggarangan, Wanasalam, Lebak Gedong, Cilograng dan Muncang direndam banjir dan tanah longsor.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Lebak, banjir dan longsor di Lebak merenggut 4 warga meninggal dunia. Keempat korban, Arsiti, 60, warga Kec. Cibadak, Saefudin, 37, dan Sajira, Mustofa, 16, keduanya warga Kec. Sajira dan Atja, 50, warga Kec. Cilograng.(pk/sak)

 




Kelaparan, Lansia Korban Banjir Mengemis di Jalan Tol

Kabar6-Sejumlah warga korban banjir di Kampung Undar Andir, Kecamatan Kragilan, Serang, terpaksa mengemis di ruas Jalan Tol Jakarta – Merak, KM 57, Jumat (11/1/2012). 

Laporan : Koesna Bad & Rani

Warga memanfaatkan kemacetan yang terjadi di ruas tol, guna meminta bantuan langsung dari penumpang dan pengemudi kenderaan yang ada dilokasi.

“Sudah dua hari ini rumah saya yang berada dibawah tol ini terendam. Saya terpaksa mengemis, karena sudah dua hari ini keluarga saya tidak makan,” ujar Rasiah, salah seorang warga yang mengemis di Jalan Tol.

Ditanya soal bantuan dari pemerintah, Rasiah mengaku hingga kini belum ada bantuan untuk warga korban banjir dilingkungannya. “Beluma da bantuan, keluarga saya kelaparan dibawah sana” ujar Rasiah sambil menahan tangis.

Ya, Rasiah adalah satu dari sejumlah warga lanjut suai (lansia) yang terpaksa mengemis di ruas Tol Jakarta Merak. Tak hanya berharap uang, warga yang kelaparan juga menerima makanan sisa yang diberikan penumpang dan pengemudi kenderaan yang ada dilokasi.

Kondisi warga korban banjir yang kelaparan tersebut tentunya sangat menyayat hati. Padahal, sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR. Sutopo Purwo Nugroho menyatakan telah mengucurkan dana bantuan yang tidak sedikit untuk warga korban banjir di Banten.

Bantuan dana siap pakai dimaksud dikucurkan melalui BPBD Banten sebesar Rp 5 milyar dan BPBD Pandeglang Rp 250 juta.

Selain itu, BNPB juga telah memberikan bantuan logistik dan peralatan berupa tambahan lauk pauk, paket sandang, kidsware, tenda gulung, selimut, tikar, perahu karet dan lainnya senilai Rp 2,14 milyar pada Rabu (9/12/2012) lalu.(tom migran)




Perampok Toko Emas Sejahtera Juga Rampok Indomaret Tanah Tinggi

Kabar6-Pelaku perampokan Toko Emas Sejahtera di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sebelumnya juga merampok sebuah Indomaret di Jalan Daan Mogot, Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Demikian diungkapkan Kepala Polres Kota Tangerang, Kombespol Bambang Priyo Andogo dalam jumpa pers yang digelar, Jumat (11/1/2013).

“Dari hasil pemeriksaan terungkap, bahwa ketiga tersangka, FA (21), AS (18) dan FZM ternyata sebelumnya juga merampok Indomaret dikawasan Tanah Tinggi, Kota Tangerang,” ujar Kapolres.

FA yang diketahui sebagai pengguran ditangkap di kawasan Cikande, Serang. Sedangkan FZM yang tak lain adalah guru ngaji di salah satu pondok pesantren diringkus dirumahnya dikawasan kawasan Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Sementara AS yang berstatus sebagai pelajar ditangkap di sebuah pom bensin di Jalan Daan Mogot, Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Sayangnya, Kapolres Kombespol Bambang Priyo Andogo tidak memberikan kesempatan pada wartawan untuk melakukan wawancara langsung dengan ketiga tersangka.

Dia juga tidak merinci terkait kronologis perampokan yang dilakukan ketiga tersangka di minimarket dikawasan Tanah Tinggi tersebut.

Diketahui, aksi perampokan di Indomaret, Jalan Daan Mogot KM 20, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, berlangsung Selasa (8/1/2013) dini hari lalu.

Dua perampok bersenjata golok masuk ke Indomaret itu. Setelah mengancam karyawan Indomaret, kawanan pelaku sukses menggasak uang tunai hasil penjualan sebesar Rp. 600 ribu berikut 30 bungkus rokok.

Namun, belum diketahui pasti apakah Indomaret itu yang sebelumnya dirampok oleh kawanan pelaku atau bukan.(ali/tom migran)




Pelajar & Guru Ngaji Rampok Toko Emas Sejahtera di Pondok Aren

Kabar-Jumlah pelaku perampokan Toko Emas Sejahtera di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (9/1) lalu, bertambah lagi.

Setelah meringkus FA (21) dan AS (18), polisi juga meringkus tersangka lain yang diketahui berinisial FZM (19). Hingga Jumat (11/1/2013), ketiga tersangka masih diperiksa lebih lanjut oleh penyidik Polres Kota Tangerang.

Dari ketiga tersangka, dua diantaranya, AS diketahui sebagai pelajar dan FZM tak lain adalah guru ngaji disalah satu pondok pesantren di Kota Tangerang. Sedangkan seorang tersangka, FA adalah seorang pengangguran.

“AS kita tangkap di kawasan Pom Bensin Daan Mogot, Kota Tangerang. FZM diringkus dirumahnya dikawasan kawasan Tanah Tinggi, Kota Tangerang dan FA di daerah Cikande, Serang,” ujar Kapolres Kota Tangerang, Kombespol Bambang Priyo Andogo.

Sedangkan barang bukti yang disita adalah, 1 unit Air Soft Gun berikut pelurunya, 1 buah tas ransel, 2 buah syal untuk menutupi wajah, 5 buah kantong plastik berisi emas putih, 5 buah gelang emas anak-anak, 8 buah kantong berisi kalung emas putih.

“Saat ini ketiga tersangka itu masih menjalani pemeriksaan intensif, guna mengetahui kemungkinan adanya aksi kejahatan lain yang pernah mereka lakukan,” ujar Kapolres.

Diketahui, sebelumnya kawanan bersenjata api ini nekat menyatroni dan merampok Toko Emas Sejahtera yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim, RT 03/04, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Rabu (9/1/2013) sore.

Pelaku yang menggunakan sepeda motor itu masuk ke dalam toko emas sambil menodongkan senjata api kepada karyawati dilokasi. Dengan leluasa pelaku kemudian menggasak perhiasan senilai Rp 200 juta yang dipajang di dalam etalase toko.(ali)

 




Kendaraan Besar Membelah Banjir di Tol “Jamer”

Kabar6-Kendaraan-kendaraan besar seperti truk kontainer saat ini mulai diperbolehkan melintas di jalan tol “Jamer” (Jakarta-Merak), meski harus membelah genangan air yang tinggi sekitar 70 sentimeter. Demikian pantauan Kabar6 di Tol Ciujung “Jamer”, Serang, Banten, Jumat (11/1/2013).

Indah Permanasari, Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti, dalam keterangannya membenarkan dibolehkannya kendaraan besar melintasi banjir. Tindakan ini sebagai uji coba untuk melewati genangan air yang mulai surut. Namun, kendaraan harus berjalan satu per satu dan hanya untuk kendaraan yang menuju Jakarta.
“Sedangkan tujuan sebaliknya yaitu ke Merak masih ditutup, karena sampai saat ini masih digunakan untuk warga pengungsi dan genangan airnya masih terbilang tinggi. Sedangkan genangan jalur menuju Jakarta sudah surut hingga ketinggian sekitar 70 sentimeter,” tambahnya.

Sebab itu, kendaraan yang menerjang banjir pun hanya menggunakan satu jalur dan satu per satu, karena genangan air di jalur mendahului masih tergenang air lebih tinggi. Pihaknya, masih mengkhawatirkan terjadi mogok atau kecelakaan.

Dengan mulai menguji coba kendaraan besar untuk melintasi genangan air yang mengubur ruas jalan tol Ciujung, diharapkan dapat mengurai kemacetan yang terjadi di jalur alternatif. Selain itu Indah juga mengingatkan kepada masyarakat yang ingin pergi ke Merak dari Jakarta dengan kendaraan roda empat, sebaiknya mempertimbangkan dengan matang, bahkan kalau bisa batalkan saja.

Pasalnya, keadaan jalan tol hingga saat ini masih memprihatinkan, sedangkan jalur alternatif terjadi kemacetan yang sangat parah dan sulit dilalui. Jalan tol Tangerang-Merak ditutup sejak kemarin, Kamis (10/1/2013), akibat banjir luapan Sungai Ciujung.

Warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciujung terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir. Kondisi di pinggir jalan tol dipenuhi tenda darurat serta jejeran sepeda motor warga, termasuk aktivitas warga yang mengungsi. (w)




Kios Pedagang di Stasiun KA Tangerang Dibongkar Paksa

Kabar6-Hingga akhir bulan Janari 2013, pemilik kios di kawasan Stasiun Kereta Api (KA) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diminta untuk mengosongkan kios mereka.

Jika tidak, maka keberadaan kios-kios yanag dianggap telah menganggu ketertiban umum, khususnya para pengguna jasa Kereta Api itu akan ditertibkan paksa.

“Kami sudah memberikan surat edaran kepada seluruh pemilik kios yang ada disekitar kawasan Stasiun ini. Mereka kami minta untuk mengosongkan kios hingga 31 Januari mendatang,” ujar Kepala Stasiun Serpong, Satya, Jumat (11/1/2013).

Selain menganggu ketertiban umum, penertiban kios pedagang dikawasan Statsiun Serpong juga dilakukan untuk mengoptimalkan jumlah penumpang Kereta Api. 

Ketentuan serupa juga diberlakukan terhadap belasan kios yang ada di Stasiun KA Poris Plawad, Kota Tangerang. Bahkan, di stasiun ini, pembongkaran kios mulai dilakukan.

“Penertiban ini dilakukan demi peningkatan layanan serta upaya untuk mendongkrak jumlah penumpang,” ujar Kepala Stasiun KA Poris Plawad, M. Nurdin.

Ya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebelumnya menjelaskan kalau penertiban terkait peningkatan layanan bakal diberlakukan merata diseluruh stasiun yang ada.

PT KAI juga berencana menerapkan e-ticketing yang mensyaratkan peron steril dari unsur selain penumpang dan petugas kereta api.(turnya/rani)

 




Banjir Belum Surut, Warga Pasir Nangka Dicekam Ketakutan

Kabar6-Ribuan Kepala Keluarga (KK) yang menetap di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih dicekam ketakutan.

Pasalnya, hingga Jumat (11/1/2013) dini hari, curah hujan tak kunjung mereda hingga mengakibatkan luapan air banjir masih belum surut. Bahkan, saat ini ketinggian air banjir masih mencapai satu setengah meter.

Air banjir kiriman dari Bogor dan meluapnya Kali Cimanceri ini juga memaksa warga setempat mengungsi ke bangunan sekolah dan musholla yang lokasinya berada diatas pemukiman warga.

“Banjir diwilayah ini memang sudah menjadi langganan. Tapi, kali ini ketinggian air banjir sudah sangat menakutkan,” ujar Widodo, warga Desa Pasir Nangka yang sekaligus merupakan Ketua RT 05/09.

Widodo juga mengeluhkan soal belum adanya bantuan dari pemerintah terhadap mereka yang menjadi korban banjir dilokasi. Padahal, banjir sudah terjadi sejak Kamis (10/1/2013) dini hari.

“Sampai saat ini, baru dari pihak kecamatan saja yang datang memberikan bantuan berupa indomie. Padahal disini kami juga membutuhkan selimut dana obat-obatan,” ujar Widodo.(ali)




Diusulkan 2015, Lokasi Polres Tangsel di BSD

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperkirakan pembangunan markas Polisi Resor (Polres) Tangsel bakal bisa dimulai pada akhir tahun 2013 ini.

Rencananya, markas Polres Tangsel akan dibangun diatas lahan seluas 2.000 meter persegi, dengan lokasi dikawasan perumahan elit Bumi Serpong Damai (BSD).

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan dana dengan pola multi years untuk pembangunan Polres Tangsel melalui APBD perubahan.

“Kalau tidak ada halangan, pembangunan POlres Tangsel bisa dimulai pada tahun 2013 ini. Kemungkinan lokasinya di BSD,” katanya, Kamis (10/1/2013).

Ditanya soal konsep, Airin mengaku pihaknya tidak perlu lagi menyiapkan DED. Pasalnya, sudah ada prototipe pembangunan markas Polres dari Polda Metro Jaya.

“Kalaupun nanti pihak kita diminta untuk membuatkan, maka tentunya kita akan meminta desain gedungnya dari pihak Polri,” kata Airin.

Sementara, Kepala Biro Perencanaan Umum dan Anggaran Polda Metro Jaya, Kombespol M. Syahril mengatakan, rencana pembangunan Polres Tangsel kemungkinan baru akan diusulkan ke Mabes Polri pada akhir tahun 2015 mendatang.

Pasalnya, kata Syahril, sesuai ketentuan di kepolisian hingga tahun 2014 mendatang  tidak ada kebijakan untuk membangun gedung Polres.

“Tahun 2013 sampai 2014 belum ada kebijakan untuk pembangunan Polres. Tapi proses pembangunan harus tetap berjalan. Jadi ketika pembangunan rampung, maka pada tahun 2015 akan langsung diusulkan,” ujar Kombespol M. Syahril.(Evan)




Ini Analisa TP2D Tangbar Atasi Banjir di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Tim Percepatan Pemekaran Daerah (TP2D) Tangerang Barat (Tangbar), mencoba membuat analisa seputar penanganan musibah banjir yang kerap mengancam Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Jayanti, Kresek dan lainnya.

Di beberapa wilayah itu, hampir setiap tahun menjadi langganan banjir dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter. Sebab, wilayah tersebut berdekatan dengan aliran sungai Cidurian.

Hingga hari ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang, belum juga mampu menemukan solusi jitu untuk menangani persoalan yang kerap membuat warga menderita tersebut.

“Untuk itu, kami coba membuat analisa penanganan banjir di daerah ini, khususnya untuk wilayah Tangbar,” ungkap Ketua TP2D Tangbar, Isbandi Ardiwinata, kepada Kabar6.com, Jum’at (11/1/2013).

Berikut analisa TP2D Tangbar untuk penanganan banjir di sungai Cidurian.

1. LETAK GEOGRAFIS

Secara geografis letak sungai Cidurian berada antara 1060 00’ dan 1060 30’ Bujur Timur serta 50 00’ dan 60 40’ Lintang Selatan. Luas sungai Cidurian kurang lebih 815 km2 dengan panjang sungai 81.5 km.

Wilayah Aliran Sungai Cidurian ini dibatasi oleh, bagian Utara laut Jawa, Barat dibatasi wilayah aliran sungai Ciujung.

Bagian Timur dibatasi wilayah aliran sungai Cisadane-Ciliwung, Selatan dibatasi oleh wilayah aliran Sungai Cibaliung–Cibareno.

Sungai Cidurian mengalir dari sumber mata air yang berada di komplek Gunung Gede ke laut Jawa dengan melewati sejumlah kabupaten yakni, Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Sungai Cidurian mempunyai tiga anak sungai utama yaitu, sungai Cidurian Hulu, Cibeureum dan Cipangaur.

Pertemuan aliran sungai ini  bervariasi diantaranya, sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur berada di daerah Cilaang dan sungai Cidurian dan sungai Cibeureum di daerah Cikande.

Topografi sungai Cidurian yang merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0.00012 – 0.00025 terletak pada daerah muara sungai sampai dengan daerah pertemuan antara Cibeureum dan sungai Cidurian.

Dan, untuk topografi yang landai kearah terjal (daerah pegunungan) terletak pada daerah pertemuan sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur sampai kearah hulu dengan kemiringan 0.0004 – 0.0007.

2. TATA GUNA LAHAN

Lahan yang ada di kiri dan kanan Daerah Aliran Sungai Cidurian secara umum merupakan daerah perbukitan , perkebunan, hutan, sawah, pemukiman, industri dan sebagainya.

Jenis lahan yang ada sangat dipengaruhi oleh keberadaan tempat tersebut terhadap topografi sungai.

Secara rinci, lahan yang ada di kiri dan kanan sungai dapat diuraikan sebagai berikut :

Daerah bagian hulu sungai : hutan , perkebunan, galian golongan C (pasir), persawahan, perkotaan, pemukiman.

Daerah bagian tengah sungai : kebun, persawahan, pemukiman, galian golongan C (pasir), jaringan irigasi dan industri.

Daerah bagian hilir sungai : kebun, pemukiman ,galian golongan C (pasir), industri, perkotaan dan tambak.

Penanganan masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah Ciujung, Cikande dan Kresek, perlu dilihat dari sumber aliran air sungai dari hulu ke hilir.

Sejauh ini, banjir yang sering terjadi diakibatkan oleh banjir kiriman sebagai bentuk lemahnya daya tampung sungai dalam menyalurkan kekuatan debit air yang besar dari arah Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama lintas daerah dalam menata sistim pengaturan aliran air sungai secara terpadu, baik dalam pendistribusian air maupun pembangunan tempat penampungan air sebagai bentuk pengalihan kelebihan debit air disaat terjadi curah hujan tinggi.

“Selain itu, penanggulangan dampak limpahan air pada wilayah padat penduduk perlu dilakukan pembuatan tanggul secara kokoh dan penanaman pohon di sekitar bantaran kali,” tutur Isbandi.(din)




Soal RSBI, Airin Masih Tunggu Peraturan Mendiknas

Kabar6-Untuk mengatur regulasi pembubaran Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan tetap menunggu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas).

Tanpa aturan yang jelas dari Mendiknas, maka Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) di RSBI akan tetap berjalan sebagaimana biasa.

“Kami sudah diskusikan masalah RSBI ini dengan Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Tangsel,” ujar Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Jumat (11/1/2013).

Putusan Mendiknas tersebut, kata Airin, semata-mata agar regulasi lanjutan yang akan dijalankan Tangsel tidak bertentangan dengan keputusan yang ada di atasnya.

Terlebih, masalah RSBI pasca ditutup oleh Mahkamah Konstitusi (MK) bukan hanya akan dihadapi Kota Tangsel, melainkan oleh seluruh wilayah.

“Kami juga akan koordinasi dengan Pemprov Banten soal regulasi lannjutan nanti. Kami yakin putusan ini yang terbaik bagi peningkatan pendidikan di Tangsel,” ucapnya.

Meskipun demikian, Airin menyatakan, tetap akan menjamin bahwa pendidikan di Tangsel akan lebih baik di kemudian hari setelah RSBI ditutup.

Sebab, ada tidak adanya RSBI di Tangsel, kualitas pendidikan di wilayahnya tetap akan ditingkatkan dan terus digenjot sesuai dengan canangan pendidikan Tangsel yang berlandaskan motto Cerdas, Modern dan Religius.

“Kami siapkan anggaran utama untuk pendidikan, jadi kami jamin kualitasnya,” imbuhnya.

Lebih jauh Airin menegaskan, tidak ada canangan pendidikan khusus yang disiapkan untuk RSBI, sampai adanya keputusan dari Mendiknas.

“Sampai saat in tidak ada canangan khusus. KMB juga jalan sepert biasa sampai ada ketetapan menteri,” pungkasnya.(iqmar)