Pemda Harus Bangun JPO di Depan Citra Raya

Kabar6-Siapa lagi kalau bukan pemerintah daerah yang wajib menjaga keselamatan warganya? Sebab itu, Pemda Kab. Tangerang harus segera membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan pintu gerbang perumahan Citra Raya, demi kesalamatan warga yang menyeberang jalan.

Mengapa harus segera? Pasalnya, arus lalu lintas di titik tersebut sudah semakin tinggi seiring meningkatnya populasi penduduk dan kegiatan ekonomi di wilayah itu. Sementara tingginya arus warga yang ingin menyebrang jalanjuga  tak kalah tingginya dengan arus lalin-nya.

Kondisi ini sudah seharusnya segera diantisipasi oleh Penda Kab. Tangerang sebelum ada warga penyeberang jalan yang menjadi korban tertabrak kendaraan. Pemda harus segera bertindak tanpa perlu menunggu adanya desakan dari warga apalagi korban kecelakaan.

“Pemkab Tangerang dan pengembang Citra Raya bisa duduk bersama untuk membahas pembangunan JPO ini,” ujar Ahmad Heri, warga Cikupa.

Senada, Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) Cabang Kabupaten Tangerang, Andri Priatna seharusnya pemerintah daerah bisa peka dengan kondisi wilayahnya. Dari dulu, jalan raya Cikupa-Bitung ini tergolong padat kendaraan Dan pejalan kaki. Apalagi berdekatan dengan pasar Cikupa.

“Kondisi ini rawan sekali terjadi kecelakaan. Apalagi kondisi lalu lintas di depan gerbang citra ini semrawut,” katanya.

Menurut Andri, dibangunnya JPO di depan gerbang kawasan Citra Raya adalah solusi yang tepat untuk memberikan kenyamanan para pejalan kaki di wilayah ini.(dre/*)




Tol Tangerang-Merak Dibuka Total, Pengemudi Harus Tetap Waspada

Kabar6-Ruas Jalan  Tol Tangerang-Merak KM 58-59 yang ditutup karena teredam banjir. Jumat (11/1)sore sudah bisa dilalui kembali. Namun, kendaraan yang lewat di jalur tersebut harus berhati-hati karena ketinggian air masih sekitar 20 Cm.

Menurut Rahmatullah, Manager Operasional PT Marga Mandala Sakti (MMS), jalur dari Merak sudah bisa dilalui semua jenis kendaraan karena air yang menutup badan jalan sudah menyusut. Sementara itu, dari arah  Tangerang masih digenangi air setinggi sekitar 20 cm.

Sementara itu, korban banjir yang mengungsi  di bahu jalan tol masih berada di tendanya masing-masing. Para korban belum dapat kembali ke rumahnya dikarenkan masih terendam banjir.(bbs sak)

 




Lomba UKS, Tangsel Singkirkan Tujuh Wilayah

Kabar6-Kota Tangerang Selatan mengandaskan tujuh wilayah kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten dalam ajang kompetisi lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2013.

Ketiga sekolah bakal melaju ke tingkat nasional untuk bersaing dengan perwakilan sekolah diseluruh wilayah di Indonesia.

“Tangerang Selatan kembali dipercaya karena memang sudah langganan juara,” ungkap Ketua Tim Pembina (TP) UKS, Ismunandar, kepada kabar6.com di Aula Farmasi Dinas Kesehatan, Serpong, Jum’at, 11 Januari 2012.

Ia memaparkan, ketiga sekolah tersebut antara lain, SD Cikal Harapan di Serpong, SMP Negeri 11 di Serpong dan SMA Pembangunan Jaya di Pondok Aren. Diajang lomba serupa tingkat Provinsi Banten, ketiga sekolah ini mampu menyabet gelar juara.

Sebelum lomba berlangsung, kata Ismunandar, TP UKS dipastikan akan melaksanakan rapat kerja daerah (Rakerda). Momentum dalam Rakerda tersebut, tambah Ismunandar, akan menjadi pematangan koordinasi.

Sebab, sudah menjadi kebijakan rutin bahwa dalam setiap menghadapi lomba UKS terjalin kerjasama lintas sektoral

“Sinergi lintas sektoral ini selalu kita pertahankan dan makanya setiap tahun selalu dapat gelar juara,” jelas pria yang kini menjabat sebagai Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum.

Ditempat sama, Ketua Rakerda TP UKS, Ngatmin Al Arif, menjelaskan, berbeda bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rakerda tahun ini akan dilangsungkan di Kota Tangerang Selatan.

“Rakerda UKS akan diselenggarakan pada 6 Februari mendatang. Sedangkan lokasinya sedang dibicarakan panitia dan pastinya Rakerda ini juga dilakukan oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia,” jelas Ngatmin.

Selama menghadapi lomba UKS, papar Ngatmin, selalu melibatkan lebih dari satu SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan para pemangku kepentingan (stake holder) lainnya. Mereka terlibat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

“Misalnya seperti pohon obat-obatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, bak sampah dari Dinas Kebersihan dan lain sebagainya,” papar Ngatmin, usai rapat pra-Rakerda yang juga dihadiri oleh para pejabat perwakilan dari sejumlah SKPD.(yud)

 




CATATAN HARI INI: Awas, Arus Banjir Mengintai Anak-anak

Kabar6-Derasnya arus sungai atau kali banjir menjadi ancaman bahaya yang mengintai anak-anak. Sebab itu, kepada para orang tua perlu meningkatkan kewaspadaannya terhadap keberadaan dan aktivitas yang dilakukan anaknya masing-masing.

Peringatan ini lebih utama ditujukan kepada warga korban banjir atau warga yang berdekatan dengan daerah genangan maupun sungai dan kali kecil. Pasalnya, satu korban anak, Rian bin Holid, sudah tewas diseret arus Kali Ciwalungan di Kabupaten Tangerang, Jumat (11/1/2013).

Anak warga Kampung Cayur RT02/02, Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang ini, sedang bermain dengan teman-temannya di sebuah jembatan, di atas Kali Ciwalungan. Entah bagaimana, saking senangnya bermain mungkin, Rian terpelet dan jatuh ke dalam kali.

Tubuhnya terseret arus kali hingga 20 meter dan saat berhasil diselamatkan warga, nyawanya sudah keburu melayang. Diduga kuat, tubuh Rian sudah terlalu banyak kemasukan air kali.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, juga mengingatkan agar warga menunggu koordinasi dengan petugas di lokasi jika nanti ingin kembali ke rumah, untuk menghindari situasi di luar dugaan.

“Beberapa kondisi perlu diwaspadai seperti kemungkinan terjadinya tanah longsor dan tumbangnya pohon. Saya mengimbau kepada seluruh warga Banten yang menjadi korban banjir untuk tetap waspad dalam melakukan tivitas, terutama dalam menjaga keberadaan dan kegiatan anak-anaknya,’ kata Sutopo. (w)

 




Korban Banjir Banten: 19.674 Rumah Terendam, 5 Nyawa Melayang

Kabar6-Hingga sejauh ini tercatat sudah 19.674 rumah di seluruh wilayah Banten nyaris tenggelam oleh bencana banjir di provinsi yang memproklamirkan dirinya sebagai “Pintu Gerbang Investasi Indonesia”.
Hampir sebagian besar wilayah provinsi di ujung barat Pulau Jawa itu, hingga hari ini masih digenangi banjir yang terjadi sejak Senin (7/1/2013). Meskipun ketinggian air sudah mulai menurun, namun warga belum berani kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurut Kepala Pusat data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sekitar 19.674 rumah yang menyertakan 61.689 jiwa terendam banjir.

Banjir terparah terjadi di Kabupaten Pandeglang menyebabkan 12 kecamatan terendam dengan jumlah rumah sekitar 12.624 rumah. Sedangkan di Kabupaten lain adalah Lebak (11 kec) dengan 1.949 rumah, Serang (13 kec) dengan 4.210 rumah, Tangerang (4 kec) dengan 891 rumah, dan Kota Serang (1 kec) dengan 112 rumah.

“Ini merupakan data sementara mengingat pendataan masih dilakukan, baik perumahan, sekolah, perkantoran, industri dan lainnya,” kata Sutopo, seraya menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pendataan.

Tak hanya rumah dan barang-barang seisinya yang menjadi korban keganasan banjir, bahkan merenggut nyawa warga. Lima orang tercatat meninggal dunia, yaitu Sari (75 thn) warga Kec. Sukaresi Kab. Serang (tua) Mustofa (18 thn), warga Kec Sajira Kab Lebak (hanyut), Atja (50 thn) warga Kec Cilograng Kab Lebak (tertimbun longsor), dan Arsiti (50 thn) warga Kec Cibadak Kab Lebak (hanyut), dan hari ini Rian (3 thn), Warga Kampung Cayur RT02/02, Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang

Selain itu, lanjutnya, dilaporkan adanya 2 rumah hanyut dan 1 orang hilang di Kec. Patia dan Pagelaran Kab. Pandeglang. Penanganan darurat masih dilakukan. Sementara Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, telah mengeluarkan surat pernyataan darurat bencana 9-18 Januari 2013.

Sutopo menjelaskan, untuk membantu penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD Banten Rp 5 miliar dan BPBD Pandeglang Rp 250 juta. Selain itu BNPB juga telah memberikan bantuan logistik dan peralatan berupa tambahan lauk pauk, paket sandang, kidsware, tenda gulung, selimut, tikar, perahu karet dan lainnya senilai Rp 2,14 miliar pada Rabu kemarin.

“BNPB memberikan lagi bantuan logistik dan peralatan  Rp 1,4 miliar untuk BPBD Prov Banten, Rp 1,05 milyar untuk BPBD Lebak, Rp 726 juta kepada BPBD Pandeglang, Rp 443 juta kepada Kota Serang, dan Rp 485 juta kepada Tangerang Selatan,” tuturnya.

Sementara itu, jalur jalan tol “Jamer” (Jakarta-Merak) sudah dapat dilalui, sehingga sedikit demi sedikit kemacetan mulai terurai. Dibukanya jalur tol, karena ketinggian air yang sebelumnya memutus jalan to Ciujung sudah mulai surut dan bisa dilalui kendaraan. (w)




Langgar Perda, Spanduk HMZ Diberangus Satpol PP

Kabar6-Dianggap melanggar aturan, spanduk bergambar wajah Sekda Kota Tangerang, Harry Mulya Zein (HMZ), ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, Jumat (11/01/2013).

Penertiban dilakukan karena spanduk bergambar wajah HMZ yang terpasang di Jalan Benteng Betawi itu melanggar Perda No 6 Tahun 2011, tentang ketertiban Umum.

“Ini adalah langkah kami dalam rangka menegakkan Perda. Penertiban kami lakukan bagi tiap spanduk, baliho maupun sejenisnya yang melanggar,” ujar Kepala Bidang Penyuluhan Satpol PP Kota Tangerang, Rudi Haryadi.

Ya, langkah penertiban yang diogelar Satpol PP kali ini berlangsung di Jalan Benteng Betawi, Jalan Sudirman dan Jalan KH Hasyim Ashari, Kota Tangerang.

Tak hanya spanduk bergambar wajah HMZ saja yang diturunkan, melainkan belasan spanduk lain yang dianggap tidak mengantongi ijin dan melanggar aturan juga turut ditertibkan.

“Spanduk dan baliho itu terpaksa kami tertibkan karena ilegal dan membuat wajah Kota Tangerang menjadi kotor dan semrawut,” ujar Rudi Haryadi lagi.(ali)

 




Bocah 3 Tahun Tewas Terseret Arus Banjir

Kabar6-Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Tangerang mulai menampakkan keganasannya. Seorang bocah berusia tiga tahun, Rian bin Holid, tewas terseret arus banjir.

Warga Kampung Cayur RT02/02, Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang ini, meregang nyawa setelah terseret banjir di Kali Ciwalungan anak sungai Cimanceuri, Jum’at (11/1/2013).

Informasi yang berhasil dihimpun Kabar6.com, semula, korban ikut bersama Ibunya mencari botol-botol plastik bekas yang dibawa banjir. Botol plastik itu nantinya akan dijual. Namun, tanpa sepengetahuan ibunya, korban terpisah dan bergabung dengan teman-teman sepermainannya di atas jembatan.

Saking gembiranya Rian bermain bersama teman-temannya di jembatan, dirinya lengah. Kakinya terpeleset hingga dia terjatuh ke dalam arus Kali Cimanceri yang sedang deras akibat banjir.

Suasana gembira sontak menjadi kepanikan orang-orang yang melihat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.30 Wib, siang tadi itu. Sejumlah warga berusaha mencari cara untuk menyelamatkan Rian yang terseret arus banjir hingga sekitar 20 meter.

Namun malang tak dapat dihadang. Menurut Ustad Jamidin, warga setempat, Rian sudah tidak bernapas lagi ketika berhasil diangkat dari sungai. “Lantaran begitu derasnya arus sungai, terlalu banyak air yang masuk ke dalam tubuhnya. Nyawa Rian sudah tidak ada,” kata Jamidin dengan suara bergetar.

Korban meninggal di lokasi kejadian, sehingga tidak dibawa ke rumah sakit. (din)

 




Korban Banjir Ciujung Mulai Terserang Penyakit

Kabar6-Korban banjir akibat luapan Sungai Ciujung mulai terserang berbagai macam penyakit, mulai dari diare, infeksi saluran pernafasan atas (Ispa), batuk pilek, hingga kedinginan.
Petugas di Posko Kesehatan, Rupinah mengatakan, rata-rata hampir 200 jiwa setiap harinya mengalami sakit dan berobat di pos kesehatan yang disiapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang di KM 57.

“Kebanyakan yang mengeluh sakit anak-anak dan orang tua. Diantaranya yang dikeluhkan terserang penyakit diare, infeksi saluran pernafasan atas (Ispa), batuk pilek, hingga kedinginan,” katanya, Jumat (11/1/2013).

Ia menambahkan,  Dinas Kesehatan Kabupaten Serang saat ini menerjunkan puluhan tenaga kesehatan untuk membantu para korban banjir. Posko kesehatan menyiapkan semua obat-obatan yang dibutuhkan korban banjir.

Sementara, Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten, Hayatun Wiguna, mengatakan bantuan untuk para korban banjir terus mengalir ke Posko Pengungsian seperti beras, air mineral, mie instan hingga obat-obatan.

“Kami masih terus menerima bantuan dari berbagai pihak, ” ujarnya.(Evan)




Hingga Saat Ini, Tol Ciujung “Jamer” Masih Lumpuh

Kabar6-Hingga berita ini ditayangkan, lalu lintas di jalan tol “Jamer” (Jakarta-Merak) antara Balaraja sampai Serang masih lumpuh akibat banjir yang masih merendam ruas jalan di sekitar Ciujung. Dari pantauan di lokasi, ketinggian air sudah surut hingga rata-rata dari 70 sentimeter dinihari tadi hingga sekitar 50 sentimeter saat ini.
Namun, cuaca mendung yang masih memayungi wilayah tersebut, tetap menimbulkan kekhawatiran hujan deras akan kembali turun dan ketinggian air meningkat lagi. Oleh sebab itu, petugas jalan tol masih menutup jalur dari Jakarta menuju Merak. Sedahkan untuk arah sebaliknya, sudah mulai dibuka satu jalur.

Jalan tol Tangerang-Merak ditutup sejak kemarin, Kamis (10/1/2013), akibat banjir luapan Sungai Ciujung. Warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciujung terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir. Kondisi di pinggir jalan tol dipenuhi tenda darurat serta jejeran sepeda motor dan barang-barang milik warga, termasuk aktivitas warga yang mengungsi.

Banjir mengakibatkan kemacetan hingga puluhan kilometer ke arah Ciujung. Kemacetan panjang juga menjalar hingga ke akses keluar tol Balaraja Barat dan Balaraja Timur.
Titik kemacetan terjadi mulai dari KM 30 hingga keluar tol Balaraja Timur, sementara jalur kearah Balaraja Barat lengang.

Kemacetan kembali terjadi di KM 36 hingga keluar tol Balaraja Barat. Macet yang cukup panjang membuat banyak pengemudi turun dari kendaraannya. Kemacetan juga terjadi di KM 58 dimana ketinggian air mencapai 50-60 cm. Dibadan jalan, setiap kendaraan yang hendak melintas harus bergantian satu persatu disisi sebelah kanan dengan arahan petugas.(rani)




Wow, 2.000 Jiwa Mengungsi di Pinggir Jalan Tol Tangerang-Merak

Kabar6-Banjir yang merendam ruas jalan Tol Tangerang – Merak di KM 56-58 akibat meluapnya Sungai Ciujung, membuat warga di sekitarnya terpaksa mengungsi. Bahkan, pengungsi memilih mendirikan tenda darurat di ruas jalan tol.

“Sekitar 2.000 jiwa dari 954 kepala keluarga mengungsi di jalan tol, kata Koordinator Team Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten, Hayatun Wiguna, Jumat (11/1/2013).

Dijelaskan Wiguna, ke 954 KK yang mengungsi di jalan tol itu berasal dari tiga desa, masing-masing Desa Undar Andir, Picon dan Mean, Kecamatan Kragilan, Serang.

“Sampai saat ini, terdata sudah ada 10 unit rumah di tiga desa itu yang roboh akibat diterjang banjir,” kata Wiguna lagi.  

Sementara, Rohman (70), warga desa Undar Andir yang mengungsi di pinggir jalan tol mengatakan, sejak 2 hari mengungsi dia dan warga lainnya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah setempat.

Saat ini, kata Rohman, dia dan ribuan pengungsi lainnya sangat membutuhkan bantuan selimut, makanan, dan obat-obatan. “Ya sekarang kami hanya bisa pasrah,” ujarnya seolah putus asa.

Meski saat ini banjir sudah mulai surut, namun warga belum berani kembali ke rumahnya, mengingat ketinggian air banjir masih melebihi 1 meter.

Perlu diketahui, banjir di Kragilan menyusul luapan Sungai Ciujung sehingga tiga desa terpaksa mengungsi di pinggir jalan. Sebagian diantara warga yang kelaparan bahkan terpaksa mengemis kepada pengemudi kenderaan yang melintas.(Evan)