Masih Bandel, Komputer Operator Parkir Plaza Bintaro Disita Satpol PP

Kabar6­-Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyita perangkat komputer milik operator parkir di Bintaro Plaza, Selasa (22/1/2013).

 

Langkah tegas diambil petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat, menyusul sikap membandel operator parkir di plaza tersebut yang tetap nekat beroperasi memungut retribusi dari pemilik kenderaan, meski statusnya sudah disegel.

Pengamatan langsung kabar6.com dilokasi, selain menyita perangkat komputer, puluhan petugas Satpol PP juga menyegel kembali pos keluar kendaraan bermotor yang sebelumnya telah dipasang namun dibuka kembali oleh pihak operator.

“Sebelumnya kami sudah pasang segel. Artinya, operator tidak boleh beroperasi sampai ada iji resmi dari BP2T. Tapi pihak operator malah melepas segel dan tetap beroperasi. Ini sama saja menghina pemerintah,” ujar Koordinator Lapangan Satpol PP Tangsel, Basuki.

Basuki menegaskan, bila pihak operator tetap nekat beroperasi kembali, maka pihaknya tidak akan segan-segan menyita uang retribusi yang telah dipungut dari pemilik kenderaan.

Ya, operator parkir di Bintaro Plaza merupakan satu dari 107 operator dalam gedung di Tangsel yang disegel karena kedapatan beroperasi tanpa kelengkapan perijinan dari Pemkot Tangsel.

Agar dapat beroperasi kembali, seluruh operator parkir tersebut diminta segera melakukan pengurusan ijin ke BP2T setempat.(Turnya)

 




Tolak Dakwaan JPU, 5 Mahasiswa UNPAM Minta Penangguhan Penahanan

Kabar6-Sidang bentrokan antara Mahasiswa UNPAM dengan anggota polisi di kawasan kampus Unpam pada 18 Oktober 2012 digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (22/1/2013).

Dalam persidangan eksepsi yang dipimpin mejelis hakim I Gede Mayun dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Markus Panjaitan ini, lima mahasiswa yang duduk sebagai terdakwa melalui kuasa hukumnya menolak dakwaan JPU dan meminta dikabulkannya penangguhan penahanan. 

Ke lima mahasiswa yang menjadi terdakwa itu adalah, YRM (Hukum), RSP ( Fakultas Tekhnik), SK (Pendidikan), BMP (Hukum), IF (Hukum). Mereka sudah menjalani penahanan sejak Tanggal 19 Oktober 2012.

“Kita menolak dakwaan JPU karena terkesan dipaksakan. Dalam dakwaannya JPU menuding klien kami melakukan penganiayaan, tapi tidak dijelaskan secara jelas, siapa yang menganiaya, siapa korbannya dan bagaimana cara melakukannya,” ujar Ibrani SH, kuasa hukum terdakwa.

Untuk itu, lanjut Ibrani, kami memohon majelis hakim mengabulkan eksepsi terdakwa dan memutuskan dakwaan JPU batal demi hukum serta mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terdakwa yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa.

Sementara, majelis hakim pimpinan I Gede Mayun menyudahi persidangan dan akan melanjutkan kembali pada Selasa (29/1/2013) pekan depan.

Sementara, diluar persidangan puluhan mahasiswa UNPAM juga menggelar orasi mendesak majelis hakim agar membebaskan 5 mahasiswa yang saat ini ditetapkan sebagai terdakwa dan ditahan.

Aksi mahasiswa berlangsung damai dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian.

Sedianya, bentrokan antara mahasiswa UNPAM dan polisi pecah setelah kelompok mahasiswa menolak kehadiran Wakapolri Komjen Nanan Sukarna sebagai pembicara dalam seminar yang digelar kampus tersebut pada 18 Oktober 2012.

Belakangan bentrok meluas dan berlanjut hingga ke luar kampus. Sejumlah mahasiswa dan polisi turut jadi korban dalam bentrokan itu.(Ali)




Habiskan Rp 40 Milyar, Aspal Jalan Provinsi di Tangsel Mudah Rusak

Kabar6-Buruknya kualitas perbaikan sejumlah ruas jalan diwilayah Tangerang Selatan (Tangsel) terus menjadi sorotan publik. Sebab, alokasi dana perbaikan yang berasal dari retribusi pajak masyarakat itu jumlahnya tidak sedikit.

Kepala Seksi Perencanaan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, Robi, berjanji segera melakukan perbaikan terhadap kondisi ruas jalan di Tangsel yang rusak. Namun, dari sejumlah ruas jalan rusak dan bergelombang itu, hanya ada empat lajur yang akan diperbaiki.

“Memang banyak yang keluhan dan akan diperbaiki segera,” ungkap Robi, saat menghubungi kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa (22/1/2013) siang.

Robi memaparkan, status jalan provinsi yang ada di Kota Tangsel sebanyak 12 ruas dengan panjang 48 kilometer. Keempat ruas jalan yang akan diperbaiki antara lain, Jalan Jombang Raya di Ciputat, Jalan Raya Siliwangi di Ciputat, Jalan Raya Puspiptek arah kampus ITI di Serpong dan Jalan Raya Serpong depan German Centre.

Robi mengaku, anggaran untuk perbaikan terhadap keempat ruas jalan rusak tersebut bersumber dari APBD murni dan perubahan tahun 2012. Proses perbaikan dan pemeliharaannya pun masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga.

“Instruksi langsung dari pak Kadis (Kepala Dinas Sutadi) paling lambat Januari ini perbaikan sudah harus selesai dengan lapisan total hotmix,” papar Robi lagi.

Ia beralasan, proses perbaikan juga harus mempertimbangkan pada kondisi cuaca. Sebab, belakangan ini curah hujan tengah meningkat dan bila dipaksakan maka dapat berpengaruh terhadap kualitas jalan.

“Kita sudah melakukan uji petik atas ruas jalan yang rusak itu. Tapi kalau yang ditanyakan soal kualitas, saya tidak bisa jawab. Karena kewenangannya ada dibagian laboratorium,” kilah Robi sembari menjelaskan bahwa perbaikan atas ruas jalan yang rusak di Tangsel sudah dimulai hari ini.(yud)




Pencurian di Rumah Juragan Emas Menyisakan Banyak Kejanggalan

Kabar6-Aksi pencurian di rumah juragan emas, H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II blok P 3 No 16, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, menyisakan rasa penasaran dibenak pemilik rumah, Selasa (22/1/2013).

Betapa tidak, kawanan pelaku seolah sudah sangat hapal dengan posisi di dalam dan penghuninya. “Anehkan, kok pelaku itu tahu kalau Rejep cuma pembantu dan tahu dimana posisi kamar utama,” ujar H. Lukman.

H. Lukman sendiri mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah ada yang menelepon dari rumahnya. ”Pokoknya saya masih merasa ada yang ganjil,” ujar lelaki yang bekerja sebagai pengusaha emas itu lagi.

Akibat peristiwa itu, H. Lukman mengaku kehilangan seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar. Semua barang-barang itu ditaruh dalam lemari.

Sementara, Komandan Regu Keamanan Perumahan Modernland, Nurhasan mengaku sempat memerintahkan anak buahnya untuk menutup seluruh portal dikawasan itu saat peristiwa berlangsung.

“Begitu mendengar suara teriakan maling, saya langsung memerintahkan untuk menutup portal. Tujuannya untuk menghalangi kaburnya pelaku,” ujar Nurhasan.

Namun, belakangan Nurhasan dan anak buahnya yang berada di pos keamanan tak kuasa berkutik, begitu kawanan pelaku mencabut senjata dan memberondong pos keamanan.

“Mereka menembaki pos keamanan. Jadi, kami tak kuasa menghadang saat salah seorang pelaku membuka portal sendiri. Dan, pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi menggunakan mobil Toyota Yaris,” ujar Nurhasan lagi. 
Ya, kawanan maling berjumlah 3 orang menggunakan mobil Toyota Yaris menyatroni rumah juragan emas H. Lukman. Dalam aksinya, pelaku berpura-pura sebagai pekerja bangunan yang akan merenovasi rumah, sukses memperdaya Rejep (45), pembantu dirumah itu sebelum akhirnya menggasak seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar.   

Sampai saat ini, pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang masih memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu. Polisi juga sedang mengejar pelaku yang mengendarai mobil Toyota Yaris Silver bernomor polisi B 1467.(rani/dani)




Golkar Kota Tangerang Kawal Program Kesehatan Gratis

Kabar6-Warga Kota Tangerang kiranya masih belum benar-benar nyaman dengan program kesehatan gratis yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Penyebabnya ketidaknyamanan warga lebih disebabkan masih adanya sejumlah rumah sakit mitra pemerintah yang menunjukkan sikap kurang bersahabat dan memandang warga dengan sebelah mata.

Hal itu terungkap dalam dialog warga bersama wakil rakyat dan politisi yang digawangi oleh Ketua DPD Golkar Kota Tangerang H. Abdul Syukur dan Sekjen DPD Partai GOlkar PO. Abbas Sunarya serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tangerang, Koeswarsa di Gang Jambu, Kelurahan Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013) malam.

“Kita berasa kurang nyaman dengan sikap pihak rumah sakit yang seolah memandang sebelahmata, karena kita datang berobat hanya membawa KTP,” ujar Zakaria Idris, dihadapan H. Abdul Syukur dan Abbas Sunarya.

Sementara, menanggapi keluhan warga tersebut, Abdul Syukur berjanji akan menelusuri kebenaran laporan atas sikap buruk dalam pelayanan rumah sakit tersebut. Dia juga meminta warga untuk tidak segan melaporkan langsung kejadian serupa tersebut langsung kepadanya.

“Masyarakat berobat ke rumah sakit rujukan itu tidak gratis. Melainkan dibayar oleh Pemkot Tangerang. Jadi, tidak pantas rasanya bila ada rumah sakit yang memberikan pelayanan buruk terhadap warga yang berobat,” ujar Abdul Syukur.(Arsa)

 




Naik Yaris Pakai Senpi, Kawanan Maling Gasak Perhiasan Rp. 300 Juta

Kabar6-Aksi kawanan pencuri bersenjata api kian meresahkan warga Tangerang. Betapa tidak, pelaku bahkan tak segan-segan mengumbar tembakan, baik untuk menakut-nakuti atau melukai korbannya bila berani melawan.

Kali ini, kawanan pelaku dengan modus berpura-pura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan beraksi di rumah H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II, Blok P3, No. 16, RT 05/02, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang Kota, Kota Tangerang, Selasa (22/1/2013).

Dalam aksinya, komplotan berjumlah 3 orang yang mengendarai Toyota Yaris warna putih B B-1467 (kode huruf belum diketahui) itu sukses menggasak aneka perhiasan emas senilai Rp. 300 juta dari rumah korbannya.

Sumber kabar6.com di Mapolres Metropolitan Tangerang menyebutkan, peristiwa bermula ketika komplotan pelaku datang ke rumah korban dengan berpura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan. Saat itu, di dalam rumah hanya ada PRT (pembantu rumah tangga) bernama Rejep (45).

Karena mengira komplotan pelaku adalah tukang yang memang sudah disuruh oleh majikannya, Rejep pun langsung mengijinkan para pelaku untuk masuk mengukur ruangan di dalam rumah.

Hingga beberapa saat berlalu, pelaku kemudian keluar dari dalam rumah dan langsung masuk ke dalam mobil untuk bergegas meninggalkan lokasi. Sementara, tak lama berselang, Rejep tiba-tiba keluar dari dalam rumah dan langsung meneriaki pelaku maling.

Teriakan itu tak urung sempat membuat heboh warga sekitar. Sementara, pelaku yang panik aksinya diketahui, sempat membuang tembakan sebanyak 2 kali kearah pos security, sambil tancap gas kabur meninggalkan lokasi.

Guna pengusutan lebih lanjut, peristiwa itupun selanjutnya dilaporkan ke Polres Metropolitan Tangerang. Sayangnya, Kapolrestro Tangerang Kombespol Wahyu Widada hingga berita ini disusun belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.(dani/bad/tom migran)

 




Tahun 2014, Kelurahan Kaduagung Minta Rp 8 Miliar

Kabar6-Kelurahan Kaduagung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengusulkan alokasi dana sebesar Rp 8 miliar untuk pembangunan wilayah tersebut pada APBD 2014.

Usulan itu terungkap dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Kaduagung yang digelar, Selasa (22/1/2012).

Hadir dalam Musrenbang itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana, Lurah Kaduagung Mulyana Sutritna, Kasi Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa Apipudin dan para perwakilan warga Kelurahan Kaduagung.

Lurah Kaduagung Mulyana Sutritna mengatakan, usulan dana Rp 8 miliar itu terbagi atas 68 kegiatan yang diprioritaskan pada pembangunan fisik jalan, penataan kantor kelurahan serta sarana dan pra sarana pendidikan.

“Dari 8 miliar itu, 40 persen dialokasikan untuk pendidikan, 30 persen jalan, sisanya untuk kesehatan, ekonomi dan penataan kantor kelurahan,” ujarnya seraya menjelaskan penataan Kantor Kelurahan Kaduagung menyerap dana Rp 750 juta untuk pembangunan pagar dan halaman kantor.

Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana meminta kepada Kelurahan Kaduagung untuk mengusulkan semua kegiatan yang memang menyentuh langsung kepada masyarakat dan pelayanan masyarakat.

“Usulkan saja semuanya, jika memang itu untuk masyarakat. Usulan itu nantinya dibahas lagi di Musrenbang Tingkat Kecamatan,” pungkasnya.(dre/*)

 




Operator Parkir di Tangsel Bandel, Meski Disegel Tetap Pungut Retribusi

Kabar6-Meski telah disegel, namun sejumlah operator parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih saja tetap membandel dengan beroperasi menarik retribusi parkir dari pemilik kenderaan.

Setidaknya hal itu berlangsung di kawasan aprkir Bintaro Trade Centre (BTC). Meski Satpol PP telah memasang stiker segel berwarna hijau di samping pintu keluar parkir, namun tetap saja petugas parkir memungut retribusi dari pemilik kenderaan.

Padahal, sesuai aturan selama operator parkir dalam kondisi disegel oleh Satpol PP, operator tidak diijinkan menarik retribusi parkir dari pemilik kenderaan.

Sebelumnya petugas Satpol PP bersama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tangsel melakukan sidak ke sejumlah titik parkir off street yang ditengarai ilegal atau tidak berijin.

Dan, hasilnya ada sebanyak 107 parkir yang disegel karena diketahui tidak memiliki kelengkapan dokumen perijinan untuk beroperasi.

“Sidak ini akan terus ami lakukan, agar operator parkir mentaati aturan pemerintah, terkait dengan kelengkapan perijinan. Dan, bagi operator yang telah disegel, tidak diperbolehkan menarik retribusi parkir sampai mereka mengurus kelengkapan ijin,” ujar Koordinator lapangan Satpol PP Tangsel, Basuki.(Turnya)




Pedagang Mengeluh, Ikan Langka Harga Meroket

Kabar6-Tidak melautnya para nelayan Tangerang akibat banjir dan air laut pasang, tak urung mulai memicu keluhan dari pedagang ikan di sejumlah pasar tradisional, Selasa (22/1/2013). 

Pasalnya, kelangkaan ikan yang terjadi sekaligus membuat harga jual ikan menjadi melambung tinggi. Alhasil, omset jual pedagangpun menjadi anjlok.

Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh sejumlah pedagang ikan di Pasar Gerendeng, Kelurahan Gerendeng, Kecamatann Karawaci, Kota Tangerang.

Bila biasanya ikan gembung dijual dengan harga Rp. 26 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp. 30 ribu per kilogram. Sedangkan ikan Kakap Merah yang biasanya cuma Rp. 35 per kilogram, kini naik menjadi Rp. 48 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk ikan Kakap Putih yang biasanya dijual Rp. 27 ribu per kilogram, kini menjadi Rp. 30 ribu per kilogram dan ikan Bawal Hitam yang biasanya Rp. 60 ribu per kilogram naik menjadi Rp. 70 ribu per kilogram.

“Kenaikan ini disebabkan kelangkaan ikan akibat banyaknya nelayan yang tidak turun melaut,” ujar Muhidin, salah seorang pedagang ikan di Pasar Grendeng.

Tak hanya itu, Muhidin juga mengaku sejak terjadinya kelangkaan ikan, omset dagangannya anjlok hingga 50 persen. “Selain harganya mahal, pembeli juga khawatir dengan kualitas ikan, karena jumlah cuma sedikit,” kata Muhidin lagi.

Ya, pengamatan kabar6.com, sejak banjir yang melanda beberapa hari terakhir, banyak pedagang ikan di pasar Gerendeng yang menutup lapaknya. Kelangkaan ikan mengakibatkan pedagang sulit mendapatkan pasokan ikan.(Ali)




Kelurahan Tigaraksa Usulkan 58 Program tahun 2014

Kabar6-Sebanyak 58 usulan kegiatan pembangunan yang disampaikan warga Kelurahan Tigaraksa untuk program pembangunan tahun 2014.

Ini terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Tigaraksa, Senin (21/1/2013).

Lurah Tigaraksa Cucu Abdurrosyied menjelaskan, Ada 58 usulan kegiatan yang disampaikan warga untuk program tahun 2014. “Usulan ini akan disesuaikan pada pembiayaan dan skala prioritas,” ujarnya.

Lurah Cucu menambahkan, usulan warga Kelurahan Tigaraksa ini akan dibahas bersama dengan usulan dari desa Dan kelurahan di Kecamatan Tigaraksa dalam Musrenbang tingkat Kecamatan.

“Program Kelurahan Tigaraksa sudah kelar 80 persen. Namun, untuk infrastruktur jalan dan drainase masih jadi kendala,” katanya.

Sementara itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana yang menghadiri Musrenbang itu mengapresiasi musrenbang Kelurahan Tigaraksa.

“Sebagai kelurahan yang berada di Ibu Kota Kabupaten Tangerang, berbagai kemajuan harus tetap digalakkan,” katanya.

Musrenbang ini dihadiri sekitar 100 warga, diakhiri dengan penandatanganan prasasti dua Posyandu dan Tempat Pemakaman Umum (TPU).(dre/*)