1

Film Kungfu Panda 3 & Dongeng Polwan Cantik Hibur Korban Banjir

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang memutar film animasi Kungfu Panda 3 di dilokasi pengungsian Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013).

Langkah pemutaran film dengan menggunakan layar lebar ini dilakukan guna menghibur dan mengurangi beban warga korban banjir, khususnya kalangan anak-anak dilokasi pengungsian.

Kasat Binamas Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Fachrudin Roji mengatakan, selain menghibur, acara nonton bareng ini juga dilakukan untuk meminimalisir anak bermain di wilayah yang masih tergenang air banjir.

“Dalam beberapa kasus, ada anak-anak yang menjadi korban tewas akibat terseret arus. Dan, lewat event nonton bareng yang akan digelar setiap hari ini, kami berupaya untuk meminimalisir kejadian serupa,” ujar Fahrudin.

Dilokasi nonton bareng tersebut, lanjut Fahrudin, pihaknya sengaja membuat arena khusus anak untuk berkumpul. Diharapkan, arena tersebut bisa terus digunakan oleh anak, hingga nanti banjir benar-benar surut.

Tidak hanya nonton bareng, lanjut Fahrudin, pihaknya juga menghadirkan Dongeng Lalulintas yang diceritakan oleh Polwan cantik untuk menghibur ratusan siswa di SDN Total Persada.

Untuk diketahui, banjir di Perumahan Total Persada telah terjadi sepekan terakhir. Perumahan langganan banjir ini bahkan sempat tergenang hingga ketinggian 2,5 meter sampai 3 meter. Dan, hari ini banjir mulai surut hingga ketinggian 1 meter.(rani)




Wakil Walikota Belum Tahu Soal Nasi Bungkus Bergambar Dirinya

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengaku tidak tahu-menahu soal peredaran nasi bungkus berikut air mineral bergambar dirinya untuk warga korban banjir diwilayah tersebut.

“Saya tidak tahu kalau ada pembagian nasi bungkus dan air mineral itu,” Arief saat dihubungi kabar6.com, Senin (21/1/2013).

Namun demikian, Arief juga tidak menampik kemungkinan bila peredaran nasi bungkus dan air mineral itu dilakukan oleh relawan dan bersimpati kepada dirinya.

“Mungkin saja relawan dan simpatisan saya di Garuda yang membagikan itu. Tapi, saya sendiri belum tahu ada hal itu,” kata Arief lagi.

Ya, sejak beberapa hari terakhir nasi bungkus dan air mineral bergambar wajah Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah beredar ke tangan warga korban banjir di wilayah tersebut.

“Nasi bungkus itu dibagikan oleh ibu-ibu PKK,” ujar Alex, salah seorang warga Kecamatan Cipondoh yang juga merupakan satu dari ribuan warga korban banjir di Kota Tangerang.

Belum jelas apa makna foto pada bantuan nasi bungkus dan air mineral tersebut. Namun yang pasti, bantuan tersebut sudah habis dilahap oleh warga korban banjir yang memang sedang membutuhkan bantuan.(Arsa)




Remas Payudara ABG, Pria Gaek Nyaris Dihakimi Massa

Kabar6-Seorang pria gaek bernama Efendi Pasaribu (53), nyaris dihakimi massa setelah disangka melakukan pelecehan seksual dengan meremas payudara seorang gadis ABG (Anak Baru Gede) bernama Tria (17).

Peristiwa yang sempat menyedot perhatian warga itu berlangsung di Jalan Maulana Yusuf, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013).

Tria (17), gadis ABG yang dilecehkan itu mengaku, peristiwa berlangsung ketika sepeda motor yang dikendarainya bersama sang kekasih berhenti di lampu merah perempatan Jalan Maulana Yusuf.

Tiba-tiba, dari belakang muncul Efendi dan langsung meremas bagian payudaranya. Tak pelak, kejadian itu langsung membuat Tria kaget hingga berteriak histeris karena takut.

“Sumpah, saya kaget mas. Kok tiba-tiba saja ada yang memegang payudara saya dari belakang,” ujar Tria dengan wajah panik.

Tak urung, kejadian itu memancing emosi kekasih Tria. Dengan nada berapi-api, remaja tanggung tersebut segera melabrak Efendi. Cek cok mulut hingga nyaris baku hantam antara kekasih Tria dan Efendi pun pecah.

Efendi sendiri tetap bersikukuh menampik semua tuduhan tersebut. “Saya tidak memegang payudaranyaa. Tapi saya hanya memegang pundak, agar tidak terjadi kecelakaan,” ujar Efendi lagi. 

Beruntung warga sekitar lokasi kejadian segera berdatangan ke lokasi. Dan, baik Tria, kekasihnya dan Efendi pun langsung diamankan ke Polres Metropolitan Tangerang.(Ali)




Anggaran Rehab Rp. 95 Milliar, Atap Gedung RSUD Tangsel Masih Bocor

Kabar6-Bila dilihat dari luar, bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berdiri di Jalan Siliwangi, No1, Pamulang ini memang tampak megah.

Tapi, siapa sangka bila ternyata bagian atap dari bangunan megah RSUD yang baru dioperasikan 1 tahun lalu ini, sudah banyak yang mengalami kebocoran.

Padahal, anggaran untuk pembangunan dan rehab gedung RSUD Tangsel ini besarannya mencapai Rp.95.679 Milyar, sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota TAngsel nomor 31 Tahun 2011, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Kota Tangsel.

Sumber kabar6.com di RSUD Tangsel mengatakan, kebocaran di RSUD tersebut berasal dari dak atas yang berada di lantai 6 gedung. Kebocoran itu mengakibatkan air merembes hingga ke lantai bawah gedung.

Tak ayal, kondisi itupun menyebabkan sejumlah titik dinding di lantai 5 RSUD tersebut mengalami retak-retak. Bahkan, saat keluar dari lift lantai 5, juga terdapat kebocaran dari asbes yang bolong.

“Apabila hujan, air dari dak atas akan langsung merembes hingga ke lantai lima dan 4”, ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi.

Sementara, Direktur RSUD Kota Kota Tangsel, Neng Ulfa mengakui adanya kebocoran yang terjadi di lantai 6 gedung tersebut. Namun demikian, Ulfa mengaku bahwa kebocoran akan segera diperbaiki dalam waktu dekat.

“Memang ada kebocoran sedikit, tapi gedung ini masih dalam masa pemeliharaan. Jadi masih tanggungjawab pihak rekanan,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (21/1/2013).(Evan)




107 Operator Parkir Gedung Nakal di Tangsel Disegel

Kabar6-Cukup mencengangkan, lebih dari 50 persen operator jasa parkir dalam gedung (off street) yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak mengantongi izin alias liar.

Tak pelak, kondisi itupun mengundang derasnya keluhan yang muncul dari masyarakat. Beragam protes itupun membuat kuping pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menjadi panas, hingga akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah penyegelan.

“Secara keseluruhan, lokasi parkir yang terdata di Kota Tangsel sebanyak 202 titik. Dan, sebanyak 107 diantaranya kami segel,” kata Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Ika Kartika, Senin (21/1/2013).

Ika menjelaskan, penertiban merujuk pada regulasi parkir off street yang sedianya sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Retribusi Daerah.

Ironisnya, meski telah disegel, ke 107 pengelola parkir tersebut masih saja nekat menarik retribusi berjalan sebesar Rp 1000 per jam untuk sepeda motor dan Rp 2000 per jam untuk kendaraan roda empat.

Terkait pelanggaran tersebut, Ika mengaku kalau pihaknya telah melayangkan surat teguran kepada para pengelola terkait. “Segera kita tertibkan pengelola parkir yang tidak menghiraukan teguran,” ujar Ika.

Sementara, Koordinator Lapangan Prasarana Umum dan Kegiatan Usaha Satpol PP, Basuki, menjelaskan, untuk sementara waktu seluruh lokasi parkir yang masih membandel tersebut akan disegel lewat surat pemberitahuan.

Artinya, lanjut Basuki, selama penyegelan berlangsung pengelola parkir dilarang menarik retribusi, setidaknya sampai proses perizinannya diselesaikan dan segel dibuka kembali.

“Pengelola parkir yang belum mengantongi izin lengkap secepatnya harus mengurusnya di BP2T (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Tangsel,” terangnya di RS Sari Asih, Ciputat.

Dikatakannya, secara keseluruhan lokasi parkir yang ada di Kota Tangsel terdata sebanyak 202 titik. Jumlah tersebut terdiri dari lokasi parkir mall, perkantoran maupun fasilitas publik.

Namun, dari totoal 202 titik tersebut, ada 95 titik yang legalitas izin usahanya belum terdeteksi oleh petugas.

“Untuk 107 lokasi yang telah disegel, kami memberi batas waktu sampai tujuh hari masa kerja. Bila memang tidak juga diurus, maka izin operasinya akan dicabut dan aset perparkiran disita,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, tidak satupun dari titik lokasi parkir yang disegel petugas gabungan Pemkot Tangsel itu yang bersedia dikonfirmasi.(yud)




Diduga Sebabkan Banjir, PT AMS Diadukan ke DPRD

Kabar6-Kuasa hukum PT Cakramas melayangkan surat pengaduan kepada DPRD Kabupaten Tangerang, terkait adanya pembangunan pabrik PT Arjuna Maha Sentosa (AMS) di Desa Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis yang diduga melakukan perusakan lingkungan.

Dalam suratnya, Jens Chandra Dan Ethelina Kolopaking pemilik PT Cakramas mengadukan adanya perusakan lingkungan yang dilakukan PT AMS yang membangun pabriknya, hingga terjadi penyempitan sungai yang mengakibatkan banjir di wilayah Kuta Jaya, Pasar Kemis, terutama di RT 01 Dan RT 02.

Dari pengaduan itu, bahwa sejak dibangunnya pabrik milik PT AMS telah melakukan pemindahan Dan penyempitan Sungai Cirarab yang semula 8 meter telah terjadi penyempitan menjadi 3 meter.

Dalam melakukan pemindahan itu juga, PT AMS mengambil Tanah milik PT Cakramas hingga membuat Sungai Cirarab melintas di Tanah PT Cakramas.

Kuasa hukum PT Cakramas, Maryono Lim, Andika Bhayangkara, Yul Drieyansyah, Dan Liem Lin Giok meminta DPRD Kabupaten Tangerang untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut untuk diselesaikan secara aturan yang berlaku.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Moh Eko Riyadi mengaku telah menerima pengaduan itu Dan akan menindaklanjutinya dengan meninjau langsung lokasi tersebut.

“Jika pengaduan itu benar adanya, hingga Ada pemindahan posisi sungai Dan penyempitan sungai yang mengakibatkan banjir, maka akan Ada sanksi tegas untuk PT AMS,” tandas politisi Demokrat ini.

Sayangnya, hingga berita ini disusun belum ada klarifikasi langsung dari pihak PT Arjuna Maha Sentosa.(dre/*)




Puluhan Warung di Sepanjang Kali Perancis Dibongkar Satpol PP

Kabar6-Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, membongkar paksa puluhan bangunan liar disepanjang Kali Perancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Senin (21/1/2013).

Penertiban dilakukan karena keberadaan bangunan disepanjang Kali Perancis tersebut dianggap tidak memiliki ijin dan menganggu ketertiban umum.

“Bangunan yang ada disepanjang Kali Perancis ini jelas melanggar aturan. Terlebih, keberadaan bangunan juga menghambat jalannya proyek penurapan yang saat ini tengah dikerjaan pihak Pekerjaan Umum (PU) Pusat,” ujar Lurah Dadap, Subur Johari.

Dikatakan Subur, sampai saat ini sudah ada 27 unit bangunan yang ditertibkan oleh Satpol PP. Dan, umumnya bangunan semi permanen tersebut digunakan sebagai tempat berjualan (warung) oleh warga sekitar.

“Lahan diatas bangunan yang ditertibkan nantinya akan dibangun jalan dan jembatan, seiring dengan pembangunan turab yang sedang dikerjakan PU,” katanya.

Subur juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan merelokasi para pedagang yang melanggar aturan tersebut, karena sedianya telah disiapkan pasar untuk pedagang. Mereka enggan berjualan di pasar, karena harus membayar retribusi,” ujar Subur.(rani)




Selundupkan Sabu, Wanita China & Pria Afrika Ditangkap

Kabar6-Petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH) Tangerang meringkus wanita asal China dan pria asal Afrika karena kedapatan menyelundupkan narkotika jenis sabu.

Kedua tersangka yang dicurigai sebagai sindikat narkoba internasional ini menyelundupkan sabu dengan modus mengemas narkotika tersebut dalam bungkusan berisi kopi.

Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai BSH, Okto Irianto mengatakan, tersangka wanita asal China berinisial MF, dirtingkus petugas di Terminal 2 D kedatangan internasional.

“Petugas curiga dengan barang bawaannya, langsung melakukan pemeriksaan. Dan, hasilnya ditemukan 92 kemasan kopi berisi 2.200 gram sabu dengan estimasi rupiah mencapai Rp. 2 milliar,” ujar Okto, Senin (21/1/2013).

Sedangkan tersangka asal Afrika berinisial D diringkus petugas di kawasan Jakarta saat menerima paket barang dari India berisi 166 gram sabu.

Dari catatan pihak kepolisian, kiranya MF sudah dua kali masuk ke Indonesia dengan modus yang sama. Dan, untuk kepentingan penyidikan ke dua tersangka berikut barang bukti sabu diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polres BSH.(rani)




Mie Tektek Goreng Ayam Mercon, Rp. 17 Ribu Bikin Puas

Kabar6-Meski mengusung tema pedas, namun tidak semua menu makanan yang disajikan Rumah Makan Ayam Mercon bercitarasa super pedas.

Melainkan ada juga menu makanan yang bercitarasa manis, seperti Mi Tektek Goreng atau Rebus. Menu makan khas daerah Jawa ini cocok disuguhkan bagi mereka penggemar mie dan pas untuk menu makan malam.

Dedi, salah satu karyawan Ayam Mercon, meski tak sedikit yang memesannya pada santap siang, menu ini lebih banyak dipesan pelanggan yang akan makan malam.

Bahkan menu ini bisa jadi pendamping menu Ayam mercon super pedas yang jadi khas rumah makan milik Daniel Junianto tersebut. “Rata-rata pemesannya malam hari,” jelasnya.

Hadi (34), salah satu pelanggan yang ditemui di rumah makan tersebut mengatakan, rasa mie tektek ini gurih-gurih sedap.

Selain rasa manisnya yang jadi khas masakan etnis Jawa, rasa yang ada di dalam mie tektek goreng itu juga didominasi rasa sayuran, bakso dan tentunya telur ayam. “Rasanya gurh-gurih gimana gitu,” ucapnya.

Belum lagi, kol, sawi dan bawang yang ada di dalam menu ini, rasanya semakin membuat lidah banyak pilihan. Semuanya di goreng bercampur dalam mie telor yang dipesan khusus oleh pemilik rumah makan.

“Meski harganya mencapai Rp.17 ribu, tapi untuk rasanya saya puas,” imbuhnya.

Biasanya kata, warga Boulevard BSD ini, ia memesan malam hari. Namun, kali ini, bersama teman-temannya dia ingin menyantap mie tektek goreng tersebut untuk mendampingi menu Ayam Mercon.

“Kalau Ayam Mercon sangat pedas, bisa ditimpali mie tektek ini, jadi rasanya ada manis-manisnya,” jelas pria berkumis tipis tersebut.(iqmar)




Kios Pedagang di Stasiun KA Rawa Buntu Dibongkar Paksa

Kabar6-Sebanyak 6 kios dan sejumlah lapak pedagang di Stasiun Kereta Api (KA) Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini, Senin (21/1/2013) dibongkar paksa.

Penertiban berjalan cukup lancar, tanpa adanya protes maupun penolakan dari para pedagang. Mereka (pedagang) hanya terdiam sambil menyaksikan kios dan lapak dagangan mereka di bongkar.

Kepala Stasiun KA Rawa Buntu, Hidaya Pramana mengatakan penertiban kios dan lapak pedagang dikawasan stasiun tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan jumlah penumpang Kereta Api.

“Selain keberadaan kios menganggu ketertiban umum, penertiban ini juga dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jasa sekaligus meningkatan pelayanan guna mendongkrak jumlah penumpang,” ujar Hidaya Pramana lagi.

Sebelumnya, sejumlah kios dan lapak pedagang di stasiun KA yang ada di Tangerang juga telah ditertibkan oleh masing-masing pengelola dan penanggungjawab stasiun.

Langkah itu dilakukan menyusul rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ingin terus meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa KA dengan menerapkan e-ticketing.(turnya)