1

Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Petani di Tangerang Terancam Puso

Kabar6-Ribuan hektar tanaman padi di Kabupaten Tangerang, terancam puso (gagal panen). Kondisi itu disebabkan musim kering berkepanjangan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) cabang Tangerang, Budi Marwantho mengatakan, dampak kekeringan membuat ribuan hektar lahan pertanian dalam kondisi kritis parah. Bahkan, saat ini telah mendekati puso.

Air mulai mengering. Saluran irigasi yang mengaliri lahan persawahan petani tidak mengalir. Dampaknya, padi milik petani yang telah ditanampun mengering dan terancam gagal panen.

“Saat ini kekeringan sudah luar biasa. Hampir sebagian besar tanaman padi milik petani terancam puso. Kondisi paling parah terjadi di areal persawahan Kecamatan Cisoka dan Pantura,” kata Budi kepada kabar6.com, Kamis (6/9/2012).

Budi mendesak respon pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk segera mengatasi kekeringan dan ancaman gagal panen pada perswahan petani. “Pemerintah bisa memberikan bantuan mesin pompanisasi dan mengupayakan hujan buatan agar air bisa mengaliri lahan sawah milik petani,” ujar Budi.

Kini, lanjut Budi, pihaknya tidak bisa mengharapkan lebih banyak dari hasil panen padi. Agar tetap bisa bertahan, petani mulai berlandang Palawijaya. “Kami masih berharap mesin-mesin pompanisasi milik Pemkab Tangerang bisa mengaliri air ke lahan pertanian milik petani,” kata Budi.

Sementara, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Didi Aswadi membenarkan soal kian parahnya dampak yang ditimbulkan kemarau panjang tahun ini. “Akibat kekeringan, sekitar 2.483 hektar tanaman padi akan mengami puso,”kata Didi saat dihubungi kabar6.com, Kamis (6/9/2012).

Menurut Didi, musim kering membuat irigasi yang muaranya dari sejumlah anak sungai menuju lahan persawahan tidak lagi mengalir. Mampetnya saluran irigasi akibat kekeringan, berdampak kepada ketersedian pangan di wilayah tersebut. “Jika dihitung, lima ton beras dihasilkan dari satu hektar lahan sawah yang ada,” kata Didi.

Didi memprediksik, kekeringan tahun ini akan berdampak besar pada ketersediaan pangan, dengan kerugian panen mencapai 12 ton pada tahun ini. Adapun area persawahan di Kabupaten Tangerang mencapai 40 ribu hektar yang terbagi dalam 30 ribu hektar sawah tadah hujan dan 10 ribu hektar sawah non hujan.

Meski kemarau berkepanjangan, namun iklim pada tahun ini belum masuk daftar ekstrim. Hal ini mengacu pada hasil evaluasi sejumlah dinas di Kabupaten Tangerang dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), pada 5 September lalu. “Iklim masih dalam tarap normal. Belum ekstrim,” kata dia.(ras/rah)




Polisi & TNI Persempit Gerak Teroris Muhammad Toriq di Tangerang

Kabar6-Guna mempersempit pelarian Muhammad Toriq, pemilik bom rakitan yang ditemukan di dalam rumahnya di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Puluhan anggota Polres Metro Tangerang dan TNI menggelar razia kendaraan yang melintas di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Kamis (06/09/2012) dinihari.

Pantauan Kabar6.com dari lokasi kejadian, nampak puluhan anggota polisi dan TNI memberhentikan seluruh kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas dari Jakarta menuju Kota Tangerang. Satu persatu kendaraan, baik mobil pribadi dan mobil box maupun sepeda motor diperiksa petugas. Bahkan mobil angkutan umum yang membawa penumpang ikut di razia.

Tak hanya memeriksa kendaraan, petugas juga memeriksa identitas dan menggeledah para pengendara dan penumpang angkutan umum. Dari hasil razia yang digelar, petugas tak menemukan orang yang dicurigai sebagai Muhammad Toriq atau benda yang dianggap berbahaya lainnya.

Kompol Mimin, kepala operasi, mengatakan razia yang digelar anggota Polres Metro Tangerang dan TNI ini untuk mengantisipasi aksi kejahatan seperti perampokan dan aksi terorisme terjadi di Kota Tangerang.

Pasalnya, sejak ditemukan bom rakitan di rumah Muhammad Toriq di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Pemilik bom rakitan tersebut hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya. Sehingga diharapkan razia kendaraan yang akan masuk ke Kota Tangerang ini juga guna mempersempit pelarian Muhammad Toriq masuk ke Kota Tangerang.

“Razia ini guna mencegah aksi pelaku kejahatan seperti perampokan dan terorisme. Tak hanya itu razia ini guna mempersempit pelarian Muhammad Toriq masuk ke wilayah Tangerang,” ungkap Mimin.(arsa/abie/andre/wawan)




Demi Pembangunan RSU Kota Tangerang, 2 Ruko Dibongkar Paksa

Kabar6-Demi percepatan pembangunan akses jalan menuju Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membongkar habis dua ruko Graha Cikokol, Blok D No 1, Jalan Raya Sudirman, Rabu (5/9/2012).

Pembongkaran dilakukan oleh ratusan petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Kebersihan Dan Pertamanan (DKP) serta pekerja dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangerang.

“Menurut rencana, besok (Jumat, 7 september 2012) pemancangan tiang utama RSU Kota Tangerang sudah akan dilakukan. Makanya, sekarang kami mulai membongkar ruko ini,” ujar Dafyar Eliyadi, Kepala Dinas Tata Kota Tangerang ketika ditemui di lokasi.

Menurutnya, pembongkaran ruko Graha Cikokol diperlukan untuk membangun akses jalan menuju RSU dan untuk mempercepat rencana pembangunan RSUD Kota Tangerang yang akan di bangun di lahan Fasos/fasum Modernland.

“Akses jalan dibutuhkan agar selama pembangunan juga tidak mengganggu pengguna jalan di kawasasan moderland,” singkatnya.

Disinggung mengenai keberadaan ruko yang sempat bermasalah itu, Dafyar mengatakan bahwa pembongkaran ini sudah sesuai dengan prosedur dan pihaknya pun sudah memberitahu pemilik gedung.

“Apapun alasannya, tidak dibenarkan ada bangunan yang berdiri di atas Garis Sempadan Situ (GSS). Jadi tidak kelemahan bagi Pemkot untuk membongkar bangunan tersebut. Apalagi ini demi kepentingan publik,” tandasnya.

Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Irman Pujahendra langkah pembongkaran dilakukan sesuai aturan yang berlaku, setelah sebelumnya pemilik gedung sudah diberi tenggat waktu untuk memindahkan barang-barangnya,” ujarnya.

Kepala Dinas PU Kota Tangerang, Karsidi yang juga hadir dalam pembongkaran mengatakan, rencananya akses jalan menuju RSU akan dibangun sepanjang 700 meter dengan lebar sekira 20 meter dengan lebar badan jalan sekira tujuh meter.

“Mudah-mudahan, besok pengerjaan fisik akses jalannya akan segera dimulai, karena pembangunan RSU juga akan segera dimulai,” katanya.(iqmar)




Armada Sepeda Pemadam Api Diluncurkan di Tangsel

Kabar6-Maraknya kasus kebakaran serta sulitnya penanganan, khususnya yang kerap terjadi di lingkungan padat penduduk daerah perkotaan belakangan ini justru melahirkan semangat L. Susatyo Adi untuk berkreasi.

Terbukti lewat tangan kreatifnya, dirinya mampu menciptakan sepeda pemadam api pertama di Indonesia bahkan di dunia guna meringankan tugas pemadam kebakaran yang jumlahnya dinilai masih minim.

Bertempat di kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Benda, Pamulang, Rabu, 5 Septermber 2012, sepeda pemadam api ciptaannya melakukan uji coba perdana simulasi penanganan kebakaran.

Hasilnya, dari uji coba yang dilakukan petugas pemadam kebakaran kota Tangsel, alat tersebut dapat bekerja secara efektif.

Pria yang akrab disapa Susatyo ini mengutarakan tujuan utama dibuatnya sepeda pemadam yakni sebagai pertolongan pertama mengatasi titik kebakaran untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh mobil pemadam.

“Masalah yang sering terjadi, biasanya selain titik kebakaran ada di tengah pemukiman padat penduduk juga masyarakat justru selalu berkerumun di sekitar lokasi kebakaran hingga menyulitkan mobil pemadam masuk,” terangnya.

Sepeda pemadam api hasil kreasinya, lanjut Susatyo, dilengkapi dengan
pompa dan selang hisap serta selang semprot standar pemadam kebakaran. Material yang digunakan khusus pada bagian bak terbuat dari full alumunium yang tahan karat.

Mesin yang digunakan berkekuatan 6,5 volt power untuk menghasilkan tekanan hingga 3 bar. Untuk spesifikasi beratnya sendiri yakni pompa penyedot dan penyemprot seberat 26 kg, sepeda 25 kg dan selang 10 kg.

Sepeda pemadam api diyakini bakal efektif di lokasi padat penduduk, karena hanya memiliki lebar 85 cm, panjang 220 cm serta troli gandeng yang mengangkut toren air berkapasitas 550 liter dan dapat menampung hingga 3 orang.

“Disini, kami sengaja menciptakan alat yang murah dan tidak terlalu membutuhkan biaya banyak namun tadi sama-sama kita lihat hasil kerjanya,” cetusnya.

Nantinya, Susatyo berharap keberadaan alat pemadam api ciptaannya dapat menjangkau hampir di tiap RW untuk meminimalisir kobaran api.

Bahkan kalau bisa mencegah kejadian itu sendiri dan menjadi solusi bagi masalah yang kerap menghinggapi sebagian besar petugas pemadam kebakaran.

Saat bertugas di lokasi tidak dapat diakses langsung mobil pemadam. Sampai saat ini, kehadiran sepeda pemadam api sudah mendapat respon positif Pemerintah Daerah lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan.

“Untuk wilayah lain di luar Tangsel, nanti juga akan kami perkenalkan produk serupa. Targetnya kalau bisa tiap RW memiliki alat ini (sepeda
pemadam api),” harap Susatyo.

Kepala Disperindag kota Tangsel Muhammad mengaku mendukung sepenuhnya produk lokal seperti sepeda pemadam api yang baru diluncurkan.

Selain kehadirannya yang dirasa memang sangat penting untuk membantu mencegah musibah kebakaran di tengah masyarakat.

Secara otomatis pastinya juga dapat memberdayakan tenaga lokal yang secara tidak langsung ikut membantu program pemerintah untuk mengentaskan angka kemiskinan.

“Kami siap menggandeng kehadiran produk lokal di Tangsel. Dan mudah-mudahan nantinya banyak hasil karya-hasil karya lokal kita yang lahir,” ujar Muhammad. (yud)




30 PMKS Tangsel Terjaring Razia Petugas Satpol PP

Kabar6-Sebanyak 30 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terdiri dari Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan Pengemis (Gepeng) dan Wanita Pria (Waria), terjaring dalam razia aparat gabungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (5/9/2012).

aksi razia mendadak yang digelar petugas, tak urung sempat membuat PMKS panik dan berupaya kabur. Namun, setelah sempat terlibat kejar-kejaran, para PMKS itupun akhirnya berhasil diringkus petugas.

Kabid Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Ponco Budi Santoso, mengatakan, para gelandangan (Gepeng) dan anak jalanan (Anjal) setelah terjaring langsung didata.

Setelah itu diberikan pengarahan, pihaknya meminta agar mereka tidak kembali ke jalan. “Keberadaan mereka (Gepeng dan anjal-red) sudah meresahkan masyarakat, maka kita tertibkan,” ungkap Ponco di Aula kecamatan Ciputat, Rabu (5/9/2012).

Ponco menjelaskan, setelah pendataan, kemudian pihaknya menyerahkan kepada Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk ditindaklanjuti.

Pihaknya akan lebih mengintensifkan operasi seperti ini di setiap kecamatan lainnya guna meminimalisir PMKS di Kota Tangsel.

“Pascalebaran PMKS semakin banyak berkeliaran di Kota Tangsel terutama di tempat umum seperti stasiun dan pasat serta di lampu merah,” katanya.

Razia ini digelar di tempat keramaian yakni, perempatan Gaplek Pamulang, Jalan Dewi Sartika Ciputat dan Jalan Djuanda Ciputat.

Selain itu, disepanjang jalan raya Serpong hingga BSD. Kebanyakan gepeng beroperasi di Jembatan Penyeberangan Orang dan U-turn.

Puluhan PMKS yang terjaring penertiban petugas saat sedang melakukan aksi minta-minta kepada para pengendara serta menjadi pengamen jalan yang dinilai mengganggu ketertiban umum.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Napza Dinsosnakertrans, Hadiana, menuturkan setelah pendataan dan pembinaan. Puluhan gepeng ini bakal diberikan peringatan.

Jika tiga kali berturut-turut terjaringan razia yang sama diancam dibawa ke tempat rehabilitasi di Bekasi Timur dan Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Kalau masih saja membandel. Kita akan antarkan langsung ke tempat asalnya,” tegasnya.(yud)




Verifikasi 2 Hari Lagi, KPU Warning Parpol Siapkan KTA

Kabar6-KPU Kota Tangerang mewarning seluruh partai politik (Parpol) yang akan mengikuti Pemilu 2014, agar segera menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) parpolnya.

Hal itu bagian dari persyaratan verifikasi faktual yang akan dilakukan KPU, dimana waktunya tinggal 2 hari lagi, atau berakhir pada 7 September mendatang.

Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain mengatakan, sejauh ini baru ada 4 parpol yang sudah menyerahkan data KTA-nya kepada KPU. Setelah sebelumnya Partai Nasional Demokrat (Nasdem), pada Rabu (5/9), Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga ikut menyerahkannya.

“PD sudah menyerahkan sebanyak 1.789 KTA, PKS 1.086 KTA dan PKPI sebanyak 964 KTA. Adapun yang kami minta adalah sebanyak 1.756 KTA atau seperseribu dari jumlah penduduk Kota Tangerang (1.764.805 orang, red) yang disyaratkan sesuai peraturan KPU nomor 7/2012 tentang Tahapan Program dan Jadwal Pemilu DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kota dan Kabupaten,” jelasnya.

Menurut Syafril, parpol yang belum menuntaskan persyaratan yang dibutuhkan, dipersilahkan untuk menambah lagi KTA-nya sebelum tutup masa pendaftaran yang berakhir pada 7 September 2012.

“Kalau PD, PKS dan Nasdem sudah lengkap, PKPI bisa menambah, dan partai lain yang belum kami tunggu sampai batas akhir. Sebab, selanjutnya kami akan lakukan verifikasi faktual atas KTA yang sudah mereka berikan,” singkatnya.

Nasih kata Syafril, proses verifikasi yang berlangsung di KPU Kota Tangerang bukanlah verifikasi final yang menentukan apakah sebuah partai bisa lolos mengikuti Pemilu. Sebab, setelah penyerahan berkas-berkas di KPU, berkas-berkas tersebut selanjutnya akan diserahkan ke KPU Pusat.

Selanjutnya, katanya pada 3 Oktober 2012, KPU pusat akan menyampaikan hasil verifikasinya ke seluruh KPU di Kabupaten dan Kota. “Lolos atau tidaknya partai yang melakukan verifikasi itu ditentukan oleh KPU pusat. Baru nanti tanggal 4 Oktober, hasil verifikasi faktualnya kami yang umumkan ke partai-partai,” pungkas Syafril.

Ketua DPC PD Kota Tangerang Baehaki mengatakan, pihaknya yakin bahwa KTA yang diserahkan dan fakta di lapangan tidak akan ada masalah.

Malah, dia yang awalnya meyakini bahwa PD tidak perlu menyerahkan KTA sebelum ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah yakin akan keabsahan keanggotaan, dan persyaratan lainnya.

“KTA yang kami serahkan sudah lebih dari cukup. Itu jelas semua, silahkan di verifikasi di bawah,” imbuhnya.

Senada, Ketua DPD PKS Kota Tangerang Hilmi Fuad mengatakan, pihaknya juga yakin bahwa kelengkapan persyaratan yang dimiliki PKS akan sesuai di lapangan.

Pihaknya pun mempersilahkan KPU untuk melakukan verifikasi sesuai dengan tugasnya. “Kami juga sudah tuntaskan persyaratan lain yang dibutuhkan KPU. Silahkan diverifikasi,” imbuhnya.(Iqmar)




Pasca Didemo, PT PEMI Balaraja Batalkan PKB

Kabar6-Pasca munculnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan buruh terkait keberataan mereka atas perubahan jam kerja, PT PEMI Balaraja, Kabupaten Tangerang, membatalkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

“Alhamdulillah, hasil ini wujud dari jerih payah, kerja keras dan do’a semua pihak. Hari ini, keputusan tentang jam kerja shift dua sudah deal dan dibatalkan,” ungkap Bustomi, salah seorang buruh yang ikut memperjuangkan pembatalan PKB yang telah di tandatangani oleh pihak manajemen perusahaan dengan perwakilan karyawan, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kepada Kabar6.com, Rabu (5/9/2012).

Menurutnya, dirinya merasa senang terkbulnya tuntutan mereka soal perubahan jam kerja tersebut. Jam kerja itu, di kembalikan seperti semula yakni, masuk pukul 16.15 Wib dan keluar pukul 23.55 Wib. “Kami juga sangat berterima kasih kepada rekan-rekan buruh yang telah berjuang untuk pembatalan PKB ini,” katanya.

Senada, dikatakan Limah, keputusan yg diambil manajemen pabrik produsen onderdil mobil dan sepeda motor dengan FSPMI tersebut, meerupakan hasil musyawarah mereka yang dilakukan secara tertutup tanpa disosialisasikan  sebelumnya kepada buruh.

“Buruh sangat senang atas pembatalan PKB ini, karena mereka kuatir akan timbulnya dampak terhadap kesehatan para buruh. Ketika hal itu, tetap diberlakukan, maka bisa di pastikan kondisi kesehatan buruh pasti terganggu,” ujaranya.

Apalagi lanjutnya, dalam seminggu dua kali saja para buruh ikut shift dua atau over time(lembur) sampai dengan pukul 17.00 wib, maka fisik buruh pasti ngedrop dan mereka akan sakit semua.

Diinformasikan, sehari sebelum dibatalkannya PKB tersebut, ribuan buruh PT PEMI Balaraja, menggeelar aksi unjuk rasa damai di dalam lokasi pabrik itu.

Mereka, menuntut dibatalkannya PKB yang telah ditandatangani pihak perusahaan dengan FSPMI dan para buruh juga menuntut pembubaran perwalikan serikat pekerja tersebut, karena tak mampu membela hak-hak mereka. (Din)




Sidang Pembunuhan Pemulung di PN Tangerang Kisruh

Kabar6-Kisruh mewarnai sidang kasus pembunuhan pemulung di PN Tangerang, Rabu (5/9). Keluarga korban Suhendi (29), yang masih belum terima dengan peristiwa itu, tiba-tiba mengamuk dan nyaris mengeroyok terdakwa Ahok (58).

Hal itu terjadi, ketika terdakwa dikeluarkan dari ruang tahanan PN Tangerang untuk menjalani sidang dengan agenda putusan sela. Namun, ketika akan dibawa ke dalam ruang persidangan, belasan keluarga korban yang sudah menunggu terdakwa mencaci dan hendak mengeroyok-nya.

Akhirnya, terdakwa yang dikawal petugas kepolisian langsung diamankan ke ruang tahanan PN Tangerang. Setelah sempat diundur, sidang akhirnya dipindah ke ruang yang berbeda.

Sidang yang diketuai Majelis Hakim Viktor Pakpahan dan dihadiri Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rosliana langsung dibuka dengan pembacaan putusan sela. Hakim memutuskan untuk melanjutkan sidang dan menolak eksepsi kuasa hukum terdakwa.

“Eksepsi terdakwa tidak dapat diterima. Majelis hakim memutuskan untuk melanjutkan persidangan,” kata Viktor.

Kemudian hakim melanjutkan sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Ada dua saksi yang dihadirkan dalam persidangan tersebut, yakni ayah korban, Subur dan rekan korban Dana.

“Saya tidak menyangka, Ahok membunuh ayah saya. Padahal sehari sebelumnya, Ahok mampir ke rumah saya untuk menyetorkan uang hasil pengelolaan limbah di TPA. Saya juga sempat memberinya kopi,” tutur Subur.

Sementara Dana mengatakan, pembunuhan berawal ketika Ahok dan Suhendi cekok mulut, namun tidak diketahui penyebabnya.

Kemudian Ahok pulang mengambil pisau serta membawa anaknya Samsul dan kembali lagi menemui Suhendi. Tanpa basa-basi Samsul memukul Suhendi, disusul Ahok menyabetkan pisaunya ke korban.

“Perkelahian itu menyebabkan Suhendi mengalami luka di tangan, pundak dan perutnya sobek hingga ususnya terburai. Korban sempat dibawa ke rumahs akit, tapi dia meninggal dalam perjalanan,” katanya.

Seperti diketahui sebelumnya, Ahok yang berprofesi sebagai pemulung membunuh Suhendi di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Senin, 9 April 2012.

Pembunuhan tersebut diduga berlatar belakang perebutan lahan TPA. Suhendi berniat memiliki sendiri lahan olahan di TPA RT.01/01, Kelurahan Kedaung Baru.(Iqmar)

 




Kekeringan, Harga Cabai Merah Keriting Naik 100 Persen

Kabar6-Kekeringan yang terjadi akibat kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, kiranya berimbas pada naiknya harga cabai merah dan cabai rawit di sejumlah pasar.

Di Kota Tangerang, kenaikan harga kedua jenis abai dimaksud bahkan sudah terjadi merata di sejumlah pasar yang ada. Kenaikan harga dipicu oleh berkurangnya pasokan sayur, akibat kemarau yang terjadi.

Pantauan kabar6.com di Pasar Anyar Tangerang, kenaikan harga paling signifikan terjadi pada harga cabai merah keriting.

Jika sebelumnya cabai merah keriting dijual dengan harga hanya Rp. 7 ribu rupiah perkilogram, kini melonjak 100 persen menjadi Rp. 15 ribu perkilogram.

Sedangkan harga cabe rawit yang sebelumnya dijual Rp. 13 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp. 15 ribu per kilogram. Sementara, harga bawang merah dan tomat masih pada tataran stabil.

Tak pelak, kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit itu langsung menuai keluhan dari kalangan ibu rumah tangga dan pedagang nasi.

“Kalau gak ada sambel, pasti makanan jadi kurang seru. Tapi, karena naiknya harga cabai hingga seratus persen, terpaksa deh saya stop dulu makan sambel,” ujar Laila (25), ibu muda yang tinggal dibilangan Cikokol, Kota Tangerang.

Keluhan serupa juga dilontarkan  Yusuf, pedagang cabai di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Rabu (5/9/2012). Akibat meroketnya harga cabai, Yusuf mengaku kerap kena omel oleh para pelanggannya.

“Kenaikan harga cabai ini justru merepotkan saya sebagai pedagang. Selain omset dagangan menurun, juga saya harus siap menerima omelan pelanggan,” ujar Yusuf lagi.

Yusuf berharap, curah hujan segera turun, hingga pasokan cabai dan harganya bisa kembali normal seperti sediakala. “Mudah-mudahan kemarau ccepat berakhir,” ujar Yusuf lagi.(rani)




60 Persen Warga Kabupaten Tangerang Masih Anut Pola Hidup Jorok

Kabar6-Ternyata, sebagian besar warga Kabupaten Tangerang ternyata masih berkutat pada pola hidup jorok dan buruk. Pasalnya, hingga kini masih banyak warga wilayah itu yang buang air besar sembarangan.

“Survey Environmental Heads Risk Accesment (EHRA) menyebutkan, 60 persen warga Kabupaten Tangerang masih buang air besar sembarangan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (DInkes) Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni, Rabu (5/9).

Naniek mengatakan, survey dilakukan pada tahun 2011 meliputi 10 kecamatan dari total 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Ke 10 kecamatan itu antara lain, Sepatan, Sepatan Timur, Mauk dan Balaraja.

“Survey dilakukan dengan metode kuisioner. Dan, salah satu pertanyaannya adalah, dimana mereka melakukan buang air besar. Dan, sebagian besar warga menjawab sembarangan, ada yang di kebun, sungai dan kakus tanpa septitank,” ujar Naniek lagi.

Menurut Naniek, selain tingkat pendidikan yang rendah, masih membudayanya kebiasaan jorok warga itu lebih disebabkan karna fasilitas mandi cuci kakus (MCK) warga yang belum memenuhi standar kesehatan.

Terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti mengatakan bahwa survey yang menunjukkan masih tingginya kebiasaan buruk masyarakat itu tidak mewakili kebiasaan seluruh warga Kabupaten Tangerang.

“Saya kira, hasil survey itu tidak mewakili kebiasaan seluruh warga. Ini lebih dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang dan interprestasi dikalangan responden saja,” katanya.

Meski responden yang disasar adalah mewakili seluruh kalangan dari berbagai usia, namun Yulli menilai tidak semua masyarakat mengisi kuisioner dengan jujur dan rasa tanggungjawab.

“Tugas kita saat ini adalah, berupaya mengubah pola hidup masyarakat agar menjadi lebih baik,” ujar Yulli lagi.(ras)