1

Siswa SMAN 11 Protes Peredaran Innocence of Muslim di Internet

Kabar6-Protes terhadap peredaran film Innocence of Muslim di dunia maya (internet) terus berkumandang. Kali ini, protes disuarakan oleh ratusan siswa SMA Negri 11 Tangerang Selatan (Tangsel).

Aksi protes damai dilakukan ratusan siswa SMAN 11 dijalan Raya Sumatera, Rawa Lele, Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangsel. Dalam aksinya, para siswa mengecam peran pihak asing lewat film Innocence of Muslim.

“Film Innocence of Muslim adalah bentuk penghinaan sekaligus provokasi terhadap ummat muslim. Dan, kami menolak keberadaan dan penayangan film itu di internet,” ujar kordinator aksi demo, Dian Nurafni, Selasa (25/9/2012).

Selain menolak, ratusan siswa SMAN 11 itu juga mendesak pemerintah agar segera memblokir peredaran Film Innocence of Muslim di internet. “Kami harap pemerintah bertindak cepat memblokir peredaran film itu di internet,” ujar Dian.

Dalam kesempatan itu, Dian Nurafni mengajak seluruh ummat beragama agar sama-sama saling menghormati dan menghargai serta tidak mudah dipeah belah oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.(Turnya)

 




Jenazah Siswa SMAN 6 Bulungan Dimakamkan di Kampung Poncol

Kabar6- Isak tangis meledak saat kedatangan jenazah Alawy pelajar SMA 6 Bulungan yang tewas akibat penyerangan pelajar yang diduga dari SMA 70 Jakarta Selatan di rumah duka.

Kedua orang tua korban kangsung hesteris saat jenazah digotong masuk ke dalam rumah. Orang tua korban dan teman sekolah tak bisa menahan haru dan menangis setiba jenazah Alawy di ruma duka, Senin malam.

Sebelumnya , jenazah Alawy sempat menjalani otopsi di RS Famawati, Jakarta Selatan. Alawy merupakan siswa kelas satu SMAN 6 Bulungan menjadi korban penyerangan yang diduga dilakukan puluhan pelajar dari SMAB 70 Jakata Selatan.

Sat itu korban bersama beberapa teman sekolahnya sedang makan sang sambil menungu ekstra kulikuler band di sekolahnya. Namun, dari arah Bulungan  segerombolan pelajar menyerang secara membabi buta dengan  menggunakan senjata tajam.

Korban tewas seketika akibat sabetan clurit pada bagian dada. Korban saat itu terjatuh dan tertinggal temannya yang menyelamatkan diri.

Endang Fuji Astuti,ibu korban  mengatakan, sejak berangkat sekolah  ia melihat ada sedikit perubahan pada diri Alawy , Biasanya Alawy sealu ciim tangan jika pamit pergi ke sekolah.  Namun, pagi tadi Alawy langsung pergi tanpa pamit kepada ibunya .

Sementara itu, Tauri, ayah korban akan menuntut pihak sekolah  dan pihak terkait agar tidak ada lagi kejadian seperti ini. Jenazah Alawy akan dikebumikan TPU Kampung Poncol , Kel.pedurenan , Kec.Karang Tengah , Kota Tangerang, tidak jauh dari tempat kediaman almarhum.(bad)

 




2013, Pelayanan Publik di Kota Tangerang Wajib Miliki SCR

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang akan segera mengeluarkan edaran tentang berlakunya kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di wilayahnya sebagai penggenti KTP lama.

Edaran itu akan disampaikan ke instansi-instansi pelayanan publik yang menggunakan kartu identitas sebagai persyaratannya.

Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Raden Rina Hernaningsih mengatakan, sejak diserahkannya e-KTP kepada warga Kota Tangerang, kini sudah 70 persen warga yang memilikinya. Hal itu sama artinya, KTP lama mereka telah ditarik dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

“Edaran ini kami sampaikan agar, instansi terkait bisa menerima e-KTP warga sebagai pengganti KTP lama mereka,” katanya Senin (24/9).

Edaran ini, kata Rina akan diberikan khususnya instansi perbankan, perpajakan, kepolisian, samsat dan juga instansi lain yang memang berkaitan erat dengan penggunaan KTP sebagai syarat layanannya.

“Kami menginformasikan bahwa, e-KTP sudah berlaku. Makanya, perlu kami beritahu bahwa kebanyakan warga Kota Tangerang sudah memiliki e-KTP dan berhak dilayani, terlebih KTP lama mereka sudah dicabut saat menggunakan e-KTP,” jelasnya.

Kedepan, lanjut Rina, di tahun 2013 mendatang, masa berlaku e-KTP akan diberlakukan seluruhnya di seluruh instansi layanan masyarakat. Dimana, setiap instansi tersebut diwajibkan memiliki Smart Card Reader (SCR), untuk membuka chip dan mengetahui identitas pasti pemilik e-KTP.

“Saat ini memang ketersediaan SCR baru sampai kecamatan, tapi kedepan semua instansi wajib memilikinya,” imbuhnya.

Camat Pinang Sachrudin mengatakan, pihaknya beberapa kali mendapatkan keluhan dari masyarakat yang sempat kesulitan melakukan pelayanan di bidang perbankan, pajak, samsat, dan juga keimigrasian.

Khususnya, keraguan instansi ini akan tidak ada tanda tangan camat dan sulit terbaca lantaran dibutuhakan SCR untuk membukanya.

“Ini juga kendala bagi kami, sebab ada beberapa yang urung menukar KTP lamanya dengan e-KTP karena takut kesulitan melakukan pelayanan. Padahal itu tidak perlu, jika kedepan semua instansi layanan bisa menyediakan SCR. Sementara ini, untuk mempermudah, memang perlu ada edaran dari pemerintah soal sudah berlakunya e-KTP di Kota Tangerang,” jelasnya.

Di Kecamatan Pinang saja, lebih lanjut Sachrudin mengatakan, sudah 70 persen warga yang telah menggunakan e-KTP. Makanya, mau tidak mau saat melakukan pelayanan mereka diharuskan menggunakan e-KTP mereka sebagai pengganti KTP lama. “Harapan kami, setiap instansi ini bisa berkoordinasi lintas lembaga agar e-KTP ini tidak ada lagi permasalahan,” imbuhnya. (iqmar)




Waspada, Musibah Kebakaran Naik 60 Persen

Kabar6-Jumlah kasus kebarakan diprediksi bakal terus meningkat di Kota Tangerang. Prediksi itu mengacu pada tigginya jumlah kebakaran pada periode Agustus-September ini, yang mencapai 17 kasus kebakaranatau meningkat hingga 60 persen dibanding bulan sebelumnya.

Tingginya angka kebakaran tersebut baiknya diantisipasi warga dengan lebih berhati-hati dan waspada karena tidak menutup kemungkinan kasus kebakaran bertambah, terlebih saat ini tengah memasuki musim kemarau.
“Kasus kebakaran bulan September ini tergolong tinggi,” kata Diding Iskandar, Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang, Senin (24/9).

Dibandingkan bulan lain, kasus musibah kebakaran mencapai 10-12 kejadian per bulan. Namun, khusus di bulan September ini, angkatanya mengalami peningkatan, yakni menyentuh 17 kali kejadian, mulai skala kecil hingga besar.

“Jumlah ini masih bisa bertambah, untuk itu kami mengimbau warga agar lebih barhati-hati terutama menyangkut soal listrik dan penggunaan gas yang kerap menjadi pemicu kebakaran,” imbaunya.

Akibat kebakaran selama bulan periode Agustus-September ini, tercatat tak kurang dari 7 bangunan rumah, 19 bangunan umum dan perdagangan, 1 truk dan lain-lain hangus terbakar. Untuk penyebabnya, mayoritas disebabkan karena korsleting listrik yang tercatat mencapai 90 persennya. “ Ada juga karena puntung rokok,” jelasnya.

Akibat kebakaran di periode itu juga, sambungnya, sedikitnya 70 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Sedangkan untuk kerugian yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah. “Yang terbesar itu di Karawaci, lapak pemulung,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pembinaan Mental (Bintal) Damkar Kota Tangerang Supriyatna menyebutkan, saat memadamkan kobaran api, pihaknya masih kerap menemui kesulitan, khususnya menuju lokasi kebakaran mulai dari lokasi yang sulit dicapai hingga arogansi warga.

“Ketika sudah mau masuk lokasi, banyak mobil parkir dan kita tidak bisa lewat. Apalagi petugas juga sering menghadapi arogansi warga di lokasi kejadian. Namun, kami sudah bisa mental para petugas sehingga mampu menyelesaikan kendala di lapangan,” tandasnya. (iqmar)




Kecelakaan Lalu Lintas Meningkat di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Angka Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang, meningkat tajam. Pada semester akhir tahun ini saja, sudah tercatat sebanyak 551 kasus.

Jika dibanding tahun sebelumnya, angka kecelakaan hanya mencapai 788 kasus hingga pada penghujung tahun.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Lalu lintas Polresta Tangerang, hingga pertengahan 2012 korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas telah mencapai 90 jiwa, korban luka berat dan ringan sebanyak 732 jiwa.

Kasus kecelakaan lalu lintas ini, di kelompokkan menjadi beberapa kelompok yakni, kasus 3-3 dimana penabrak berhasil diringkus maupun menyerahkan diri. Untuk kelompok ini, terdapat 55 korban tewas, korban luka berat dan ringan berjumlah 341 orang.

“Hingga bulan ini saja, sudah 551 kasus dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah,” ujar Wakil Kepala Satuan Lantas Polresta Tangerang, AKP Darto, kepada wartawan, Senin (24/9/2012).

Ditambahkan Darto, untuk kelompok 3-4, dimana penabrak berhasil melarikan diri, sebanyak 25 korban tewas, luka berat dan ringan sebanyak 124 orang.

“Total kerugian materi telah mencapai Rp 1,266,870,000, kerugian benda sebanyak 871 sepeda motor dan mobil, korban jiwa mencapai 828 orang,” katanya.

Dijelaskannya, faktor penyebab yang mendominasi kecelakaan tersebut yakni, kelalaian pengendara. Hampir semua kecelakaan yang terjadi, karena sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas, ketidaktahuan terhadap rambu lalu lintas serta pura-pura tidak tahu.

“Kebanyakan peraturan lalu lintas yang dilanggar sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas, penting bagi pengendara untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM-red), dengan mengiktui uji sim maka setiap pengedara telah dibekali dengan pengetahuan rambu lalu lintas,” ujarnya.

Disamping itu lanjutnya, kendaraan tak layak jalan seperti, pecah ban, rem blong, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan tekhnologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan.

“Pengendara juga harus waspada dengan cara, melakukan pengecekan terhadap kendaraannya sebelum jalan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler,” jelasnya.

Selanjutnya, kecepatan dan rencana jalan, geometrik jalan, pagar pengaman, ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan kondisi permukaan jalan.

Jalan yang rusak maupun berlobang sangat membahayakan pemakai jalan terutama bagi pengguna sepeda motor dan pengendaran yang baru pertama kali melintasi jalan tersebut.(din)




Mau Cari Suaka ke Australia, Puluhan Imigran Gelap Diamankan Polda Banten

Kabar6- Aksi penyelundupan puluhan imigran asal Afganistan ke Christmas Island, Australia berhasil digagalkan petugas Direktorat Polair Polda Banten, Senin (24/9) siang.

Dari 93 imigran gelap tersebut , 53 berhasil diamankan, semantara itu 40 orang lainnya melarikan diri ke dalam hutan di Pulau Peucang, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang. Petugas gabungan Ditpolair dan Polres Pandeglang saat ini masih melakukan pengejaran pada imigran yang kabur itu.

Menurut Kombes Pol Budhi Hermawan Direktur Polair Polda Banten,   imigran asal Afganistan ini berniat mencari suaka politik di Australia. Dengan menggunakan perahu kayu, 93 imigran gelap tersebut masuk Australia melalui Pulau Christmas.

“Ditengah lautan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kapal akhirnya terdampar di perairan Pulau Peucang,” terang Kombes Pol Budhi kepada wartawan saat evakuasi imigran di Pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Merak, Senin (24/9) sore.

Setelah mendapatkan informasi dari Search and Rescue (SAR), pihaknya langsung menuju lokasi menggunakan Kapal Enggano milik Polri. “Puluhan imigran itu ditemukan oleh tim SAR, mereka ditemukan sedang terapung di atas kapal dan puluhan lainnya yang berhasil  ke darat di pulau tersebut melarikan diri. Diduga jumlah keseluruhan terdapat 93 imigran,” terang Budhi.

Puluhan imigran yang kabur tersebut, lanjutnya,  saat ini masih dalam pengejaran petugas. Sebab, imigran yang kabur itu bersembunyi ke dalam hutan pulau itu. “Mudah-mudah besok sudah tertangkap dan kemudian langsung dievakuasi,” ujarnya.

Kata dia, dalam penangkapan imigran gelap itu juga terdapat satu warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal pembawa imigran. Awak kapal itu berasal dari daerah Sulawesi. “Awak kapal itu sedang kami proses untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dia menambahkan, para imigran itu  akan ditangani Kantor Imigrasi Serang, Banten. “Imigran ini akan dibawa ke Serang. Soalnya yang 56 orang imigran  kemarin masih berada disini, jadi biar Imigrasi Serang yang menangani,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, Polair Banten, juga menangkap sebanyak 56 imigran dari negara Timur Tengah itu. Saat ini imigran itu masih ditampung di Hotel Ferry Merak.

Para imigran ini banyak ditangkap di sekitar perairan Selat Sunda, karena Pulau Christmas, sebuah pulau yang masuk wilayah Australia itu menjadi perlintasan para pencari suaka.(pk/sak)

 




Karangan Bunga Duka Cita Penuhi Kediaman Ondos

Kabar6-Kediaman anggota Komisi I DPR-RI, Theodorus Jacob Koekertis, di jalan Aster Blok F5/8 RT 002/02, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel, kosong dan dan gelap. Karangan bunga tanda turut berduka cita dari berbagai instansi telah memenuhi luar pagar rumah. 

Pengamatan langsung dilapangan, tak ada orang satu pun anggota keluarga dan kerabat yang dapat dijumpai. Di rumah berlantai satu dan bercat putih ini hanya ada karangan bunga dari Menkominfo Tifatul Sembiring, Wakil Ketua MPR-RI Ahmad Farhan Hamid, pimpinan Kementerian Luar Negeri dan lainnya.

Dibagian pagar terpasang selembaran kertas karton pemberitahuan yang berbunyi, bagi saudara/rekan/ semua yang ingin turut berduka cita kepada Theodorus Jacob Koekertis (Ondos) mohon ke rumah duka “Oasis Lestari” jalan Gatot Subroto KM 7-8, Jatake, Kabupaten Tangerang

“Dari pagi memang kosong begini mas. Saya hanya dipesenin supir ibu (istri almarhum) untuk nerima karangan bunga yang datang,” ungkap Rohmat (42), petugas keamanan perumahan kepada Kabar6.com, Senin (24/9/2012).

Pria yang sudah 10 tahun bekerja di perumahan ini menjelaskan, dirinya mendapatkan informasi dari supir tersebut sekitar 09.00 WIB bahwa majikannya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Rohmat sempat melihat bila istri Ondos pergi ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput jenazah di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur.

“Ibu Maria pamit ke saya nitip jagain minta tolong jagain rumah karena mau nyusul ke rumah sakit (Sidoarjo),” jelasnya.

Menurut Rohmat, wakil rakyat dari Fraksi PDI-Perjuangan ini cukup akrab dengan dirinya. Saking akrabnya, bila sedang liburan Ondos suka minta tolong kepadanya tanpa sungkan dan malu.

“Kalo hari Sabtu atau Minggu pak Ondos suka naik ojek sama saya minta dianterin  ke pasar modern,” kenang Rohmat. “Pas mau berangkat ke Bandara juga pamit ama saya dari dalam taksi, katanya ada kunjungan kerja,” tambah pria berkumis ini.

Ditempat sama, Handoko, tetangga korban menyatakan Ondos yang hanya tinggal bersama seorang istri tanpa anak. Kepergian Ondos ke Sidoarjo tak lain dalam rangka kegiatan reses ditempat konstituen asal almarhum terpilih sebagai wakil rakyat.

Keseharian almarhum, menurut Handoko, dikenal sebagai pribadi yang sederhana, ramah dan suka bersosialisasi dengan warga sekitar. Ondos selalu hadir dalam setiap pertemuan di balai warga untuk membicarakan seputar berbagai hal.

“Sederhana orangnya. Lihat aja rumahnya begitu,” terang Handoko.

Perlu diketahui, Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), 50 tahun, meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya, Nissan B 15 VY mengalami kecelakaan di jalan Tol Porong-Surabaya KM 29.600, Senin (24/9/2012).

Korban meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RS Delta Surya Sidoarjo. Setelah itu korban dibawa ke RSUD Sidoarjo hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Korban bersama sopirnya Wahyu Wirogo (35),warga Desa Brodot Jombang.Kala itu mobil yang dinaiki anggota Komisi I DPR RI ini melaju dari arah selatan menuju utara.

Di dekat lokasi kejadian, sopir korban mendahului sebuah kendaraan yang belum diketahui nopolnya. Begitu berhasil melewati kendaraan ini,sopir korban lalu hendak ke jalur kiri.

Kecelakaan ini diperkirakan berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB. Kala kejadian, korban disebut-sebut hendak balik ke Jakarta melalui Bandara Internasional Juanda setelah melakukan turba di daerah asal pemilihannya, Blitar-Kediri-Tulungagung atau dikenal Dapil Jatim VI. (yud)




Demo di PT Dharma Polymetal, Buruh Bentrok dengan Polisi

Kabar6- Aksi demonstrasi puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di PT Dharma Polymetal Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (24/9/2012), berujung bentrok dengan polisi.

Kericuhan terjadi akibat ulah provokator yang merasa tidak senang pabriknya didemo para buruh. Selain itu, aksi unjuk rasa ini juga dipicu oleh kebijakan perusahaan yang melakukan PHK sepihak terhadap 200 buruh dibawah naungan outsorching.

Kekisruhan makin memanas, ketika  ratusan siswa di kampus SMK Yuppentek Balaraja yang tak jauh dari lokasi pabrik sparepart motor itu, ikut terpancing dan melempari petugas dengan batu.

“Kami hanya minta kejelasan nasiib buruh yang di PHK sepihak oleh PT Dharma Polymetal. Karena tak ditanggapi, kami mencoba masuk kedalam pabrik untuk menemui pihak manajemen. Tapi, tiba-tiba petugas polisi menyerang kami dengan beringas. Jaddi, kami semua kelabakan,” ujar Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, Imam Sukarsa.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 09:00 Wib. puluhan buruh berorasi di depan pintu pabrik. Saat buruh hendak  merangsek dan mendobrak pintu pagar, anggota Polisi dari Dalmas Polresta Tangerang bereaksi lalu membentuk pagar betis untuk menghalau mereka.

Ketegangan makin memuncak, saat munculnya orang tak dikenal dan memukul salah satu buruh.

Melihat rekannya dipukul, puluhan buruh tersebut makin beringas. Diwaktu yang sama, ratusan siswa Yuppentek juga tersulut dan berujung pada aksi saling lempar dengan petugas.

Alhasil, aksi ini dapat diredam setelah puluhan petugas merangsek kedalam halaman kampus tersebut. Ratusan siswa pun berhamburan menyelamatkan diri masuk kedalam ruang kelasnya masing-masing.

Menurut Imam, sikap polisi dalam menangani demonstrasi ini, dinilainya berlebihanan serta melanggar standar operasional prosedur, karena melakukan tindakan kekerasan.

“Ini jelas tindak kekerasan, dan saya dipukuli oleh polisi,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya akan melaporkan persoalan itu ke Propam Polri dan mengancam akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

“Usai kejadian, saya langsung melapor ke Propam Polresta Tangerang. Saya juga sudah melakukan visum. Saya berharap masalah ini ditangani serius oleh Propam. jika tidak, saya akan mengadu ke Polda Metrojaya,” tandasnya.

Hal sama juga dikatakan, Sekretaaris DPC FKSPSI Kabupaten Tangerang, Gatot Subagyo, tindakan polisi ini sangat arogan dan semena-mena.

“Saya didorong dan dipukuli sampai masuk ke dalam got. Jelas, ini adalah bentuk kekerasan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polresta Tangerang, Kompol Kustanto menjelaskan, bentrokan terjadi lantaran ada masyarakat sekitar yang memukul pendemo.

“Bentrokan itu terjadi, karena ada warga sekitar pabrik yang merasa dirugikan karena adanya demo. Warga itu pun langsung memukul salah seorang pendemo. Kemudian Polisi hendak melerai, malah disangka pukul dan terjadi kesalah pahamanan, sehingga berakibat bentrokan dengan petugas,” tuturnya.(din)

 




Kinerja Berbasis Anggaran, 4 Perda Inisiatif Omdo

Kabar6-Kinerja para wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mendapat sorotan publik. Selama ini optimalisasi hasil kinerja cenderung minim karena sibuk menghabiskan waktu kunjungan kerja untuk plesiran.

“Kerja mereka lebih berbasis anggaran ketimbang pencapaian hasil kinerja,” ungkap Ketua Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangsel, Imam Darmaji, kepada Kabar6.com di Gedung DPRD, Setu, Senin, 24 September 2012.

Iman memaparkan, setiap hari seluruh komisi dan fraksi DPRD Kota Tangsel selalu tidak ada ditempat dengan dalih sedang melakukan kunjungan kerja ke luar kota. Mirisnya, dari seluruh plesiran berdalih kunjungan kerja ini yang menghabiskan keuangan negara hingga milliaran rupiah minim hasil.

Hingga saat ini, lanjut Iman, belum ada satu pun payung hukum berupa peraturan daerah (Perda) yang dapat dihasilkan. Dari 20 Perda yang rencananya diresmikan tahun 2012 ini, baru ada 4 Perda telah di ketuk palu.

“Tahun ini rencananya ada 20 Perda, 16 ajuan dari Pemkot sedangkan sisanya 4 Perda inisiatif. Tapi dari 4 itu pun belum ada yang terealisasi, informasinya rencana semua 6 Perda inisiatif tapi hanya 4 yang dianggarkan,” kata Iman.

Selama ini, lanjut Iman, program kerja dewan hanya mengacu dan telah diatur dalam hari orang kerja (HOK). Artinya, dalam setiap dinas luar kota para wakil rakyat mendapatkan uang saku diluar Surat Perintah Jalan (SPJ).

Dengan begitu, selama ini kinerja wakil rakyat di Kota Tangsel telah melenceng dari tugas pokok dan fungsinya. Hal ini tentunya, terang Iman, telah berpengaruh juga di kinerja lembaga eksekutif untuk mengambil kebijakan penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Dari pada hangus (anggaran kunker, mendingan dipake buat jalan-jalan. Kan kalo tidak habis bisa Silpa dan target 4 Perda inisiatif itu omdo (omong doang-red),” jelas Iman, usai diterima perwakilan DPRD Kota Tangsel.

Ditempat sama, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tangsel, Heri Sumardi, tak menampik dengan pernyataan LIRA. Menurutnya, akan sangat sulit bila orientasi kinerja wakil rakyat lebih kepada gaya kapitalis atau mementingkan uang perjalanan dinas ketimbang mengemban amanat rakyat. “Memang harus ada koreksi tahun mendatang,” kata Heri.

Heri menyangkal bila para kinerja dewan hanya dilihat dari tingkat kehadiran. Sebab, setiap hari wakil rakyat harus mengikuti bimbingan teknis dan kunjungan kerja ke luar daerah. Hal itu pun sudah termasuk ke tingkat kehadiran. “Hasilnya minim (Kunker). Memang harus diakui,” akunya.(yud)

 




Kebakaran di Cengkareng, Listrik ke Bandara Soetta Padam

Kabar6-Pasokan jaringan listrik ke terminal Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, tiba-tiba padam, Senin (24/9/2012) sore. Padamnya aliran setrum karena adanya kebakaran kampung di ruas Cengkareng, tower PLN di Duri Kosambi.

“Penyebab listrik di bandara mati setelah terjadi kebakaran di tower PLN Duri Kosambi. Jadi, aliran kabel ke bandara terputus,” kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi.

Trisno menjelaskan, mati listrik di bandara terjadi lebih dari satu jam sejak pukul 15.00 WIB, dan hingga pukul 16.30 WIB, listrik pun belum hidup. Meski demikian, dampak padam listrik tidak berpengaruh besar terhadap operasional di bandara.

Sebab, pengelola bandara telah menyiapkan setrum back-up berupa UPS, untuk mengalirkan listrik di bandara. Kalaupun listrik padam, fasilitas pendukung di bandara akan tetap menyala dengan adanya bantuan dari listrik back up tersebut.

“Saat pertama kali listrik di bandara padam, AC dan lampu mati hanya sebentar. Setelah itu kembali menyala dengan adanya back up listrik yang kita miliki,” kata Trisno.

Berdasarkan informasi, kebakaran itu terjadi di sebuah kampung di bawah saluran udara tegangan esktra tinggi atau sutet 150 KV. Sehingga memutuskan jaringan listrik di ruas Cengkareng-Duri Kosambi tower 7-8.

Akibat kebakaran itu, PT. PLN wilayah Jakarta-Tangerang sedang melakukan perbaikan jaringan listrik yang terbakar. PT AP II, belum memastikan sampai kapan listrik padam di bandara akan hidup kembali. Karena, yang memiliki tanggung jawab atas padamnya listrik di bandara adalah PLN.

“Justru itu PT PLN yang lebih tahu mengapa sampai listrik di bandara putus. Kami juga kurang tahu sampai jam berapa listrik akan kembali menyala,” kata Trisno.

Kendaraan Ke Bandara Diperiksa
Sementara, pasca penangkapan teroris di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kepolisian Resort Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, giat mengelar patroli pemeriksaaan kendaraan di pintu masuk M1 setiap hari.

Kepala Polres Kota Bandara, Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya saat ini makin memperkuat pengawasan di bandar udara itu. Ini menindaklanjuti proses pengamanan di Bandara Soekarno Hatta. Menyusul, serangkaian penangkapan Tim Densus 88 terhadap para teroris baik di Solo, Depok dan Tambora, Jakarta Barat.

Pengawasan itu dengan terus mengencar patroli kendaraan roda empat-sejenisnya dan roda dua yang mempergunakan pintu M1 sebagai pintu masuk dari barat menuju Bandara.

“Setiap hari kendaraan yang masuk ke bandara kami periksa dan melakukan patroli sebagai antisipasi keamanan bandara dan masyarakat,” kata Reynhard, Senin (24/9/2012).

Selain melakukan patroli di pintu M 1 Bandara. Peningkatan sistem keamanan di bandara juga dilakukan petugas dengan melakukan patroli secara random atau acak.

Patroli random tidak hanya memusatkan kepada salah satu titik vital, tetapi beralih ke tempat lain dan menganti personal. Langkah itu dinilai cukup mujarat untuk lebih intens melakukan pengawasan dan pengamanan bandara.

“Jika patroli rutin bisa diketahui. Maka, saat ini kami mengunakan sistem random. Dengan menganti personal dan pengawasan di secara acak,” kata Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Bram Bharoto Tjiptadi ketika dihubungi, kemarin.

Bram menuturkan, selain antisipasi terhadap para pengujung bandara. Pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap siapapun, termasuk karyawan perusahaan itu ke tower.

Setiap karyawan harus menunjukan kartu pass, sebagai bukti mereka benar sebagai petugas di tower, tempat di mana petugas Air Trafict Control melakukan tugasnya sebagai pemandu pesawat udara.

Langkah itu untuk memastikan tidak adanya orang asing yang bisa membahayakan sistem pengamanan. “Siapapun kami perketat, termasuk saya untuk masuk tower,” kata Bram.

Selain itu, menurut Bram, PT AP II juga memperketat jalur ke obyek vital pengisian bahan bakar. Selama pengamatan pihaknya sistem keamanan di bandara, sudah berjalan dengan baik. Karena adanya pembenahan dalam memperketat bandara dari orang-orang yang tidak berkepentingan.(rah)