1

80 Persen Dana Pasar Murah di Tangsel Dari Pengusaha

Kabar6-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhammad, mengaku bila jumlah paket bahan pokok yang dijual di pasar murah ramadhan 2013 ini jauh bertambah.

Total paket sembako untuk tahun ini ada 12.190 paket dengan nominal mencapai Rp 954 juta lebih dan subsidi senilai Rp 249 juta lebih

“Dibandingkan dengan tahun lalu cukup ada peningkatan signifikan. Tahun lalu jumlah paket sembako yang disediakan hanya ada 3.500 paket,” ujar Muhammad dalam acara pembukaan Pasar Murah Ramadhan, Selasa, 30 Juli 2013.

Dari 26 SKPD dan jumlah paket ada 1550 yang jika di nominalkan dengan uang mencapai Rp 77,5 juta dan ada subsidi Rp 31 juta. Sementara dari Disperindag dan tujuh kecamatan ada 7100 paket dengan nominal Rp 523 juta lebih dan subsidi Rp 168 juta lebih.

Pengusaha ritel ada 300 lebih nominalnya Rp 85 juta dan subsidi Rp 42,5 juta dan perbankan dari BJB dan BNI sebesar Rp 7 juta, subsidi Rp 7 juta
APINDO, ISPINDO memberikan bantuan sebesar Rp 75 juta dan lain sebagainya.

“Dan juga perlu diketahui bahwa 20 persen APBD dan 80 persennya dari swadaya masyarakat. Kami ucakan terima kasih kepada para pengusaha yang telah memberikan dukungannya,” ujar Muhammad.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini laksanakan secara serentak di tujuh wilayah kecamatan. Jika sebelumnya dipusatkan di lapangan kantor walikota di Pamulang, kini diubah ke semua kecamatan untuk memudahkan jarak tempuh warga.

“Tujuan kegiatan ini kita ingin membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah agar bisa memperoleh bahan pangan pokok dengan harga murah,” jelasnya.(yud)
______________________________

___________



Tagana Banten Cairkan Uang ‘Kadeudeuh’

Kabar6-Koordinator Tagana Banten H. Andika Hazrumy, Senin (29/7/2013) kemarin mencairkan sekaligus menyerahkan uang kadeudeuh untuk dana operasional Tagana Kabupaten/Kota.

“Peruntukan uang kadeudeuh ini untuk kesekretariatan Tagana Kabupaten/Kota, masing-masing wilayah mendapat bantuan lima juta rupiah,” kata H. Andika Hazrumy di Serang.

Selain mencairkan uang kadeudeuh, Tagana Provinsi Banten mengumpulkan seluruh relawan Tagana se-Banten yang berjumlah 1.286 personel mengikuti acara buka puasa bersama.

“Momen Ramadhan tidak harus dijadikan alasan oleh Tagana Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten untuk mengendorkan semangat para relawan dalam mendarmakan baktinya untuk berbuat baik dan membantu sesama,” ujar Andika.

Ia menyebutkan, momen Ramadhan justru dapat dijadikan sebagai perekat silaturahmi seluruh anggota keluarga besar Tagana di Banten.

“Kita berkumpul menjadi satu dalam satu ruangan masjid bahwa kita adalah saudara,” ucap Andika saat berbuka bersama anggota Tagana di Masjid Darrusolichan, Jalan Bayangkara, Cipocok Jaya.

Anggota DPD RI itu berharap, Tagana sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan yang konsern terhadap bidang kemanusiaan dan kebencanaan, diikuti dengan stuktur yang jelas dan untuk itu para anggota harus loyal serta patuh pada korp organisasi.

“Kader Tagana harus selalu mengedepankan prinsip-prinsip Tagana, yaitu one comment, one rule, one corp,” pintanya.

Relawan Tagana, imbuh Andika, harus memahami masalah kebencanaan secara menyeluruh. Permasalahan relawan, menurutnya, bukan hanya sebatas menghadapi bencana dan musibah, namun juga harus memperhatikan, melihat, dan menyimak mengenai bencana sosial.

“Tim Relawan Tagana harus mulai peduli dengan masalah-masalah sosial (PMKS) serta berpikir bagaimana cara penanggulanggannya,” ujar Andika.

Dalam rangkaian acara, Tagana Banten menyerahkan bingkisan tali kasih kepada 100 anak kurang mampu dan yatim piatu sebagi wujud kepedulian terhadap sesama di bulan Ramadhan.(rani)




Operasi Pasar Pemkot Tangsel Diwarnai Aksi Saling Dorong

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangserang Selatan (Tangsel) untuk mengurangi beban masyarakat jelang Idul Fitri, menggelar operasi pasar dengan cara menyediakan paket sembako murah.

Aksi saling dorong tak terelakkan antara petugas Satpol PP dan warga yang berebut paket sembako murah.

Ratusan warga kurang mampu merangsek dan mendorong petugas Satpol PP yang berjaga di depan stand penjualan paket sembako murah. Warga main dorong dan sikut lantaran takut kehabisan paket sembako murah yang disediakan Pemkot Tangsel.

Dalam operasi pasar tersebut, paket sembako yang disediakan berupa beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, mie instan, dan sirup. Paket dibagi dalam dua kemasan dengan harga berbeda, yakni seharga Rp 25 dan Rp 50 ribu per paket.

“Upaya operasi pasar dengan bazar ini sedikitnya akan membantu masyarakat yang tengah kesulitan di tengah melambungnya harga sembako menjelang Idul Fitri,” kata Walikota Tangerang Selatan Airin Rahmy Diany.

Kusnanti, seorang warga yang ikut berbaur dalam operasi pasar, mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya operasi pasar paket sembako murah. “Saya bisa melakukan penghematan isi kantong menjelang Lebaran,” ucapnya.

Warga berharap, pemerintah sering-sering melakukan operasi pasar dengan cara menyediakan paket sembako murah, sehingga harga-harga di pasaran dapat ditekan.(rani)




Jelang Lebaran, Warga Miskin di Tangsel Geruduk Kantor Kecamatan

Kabar6-Di tengah harga komoditas bahan pangan pokok yang semakin mahal belakangan ini membuat ribuan warga ekonomi menengah kebawah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rela harus mengantre secara berdesakan.

Pemandangan tersebut kasat mata saat digelar pasar murah secara serentak di tujuh wilayah kecamatan.

“Dua kali saya melihat dan mengevaluasi masih ada kekurangan ketika pasar murah ramadhan dipusatkan di Pamulang,” kata Walikota Airin Rachmi Diany, saat membuka kegiatan pasar murah di Kecamatan Pondok Aren, Selasa (30/7/2013).

Airin melihat karena dari sisi aksesbilitas akan menyulitkan warga yang letak rumahnya jauh dari lokasi pasar murah jika hanya diselenggarakan pada satu lokasi.
Lantas masih banyaknya pembeli sembako dari kalangan pegawai kantor pemerintahan dan kedua hal itu menurutnya tidak tepat sasaran.

Melalui pasar murah yang digelar tahun ini, terang Airin, warga yang berhak menerima kupon untuk belanja hanya untuk warga miskin.

Ribuan warga tersebut telah terdata dalam Rumah Tangga Sasaran dan subsidi sebesar Rp 25 untuk satu paket sudah cukup membantu mereka menghadapi lebaran.

“Tahun lalu saya mendapat masukan dan kritikan dari teman-teman wartawan dan sekarang kita realisasikan semoga bermanfaat. Kita lihat juga dari evaluasi jumlah partisipan ada penambahan dari sebelumnya,” katanya.

Jumi (47), warga Kelurahan Pondok Karya mengaku sejak pagi dirinya sudah menunggu di bawah tenda lokasi pasar murah sejak pagi. Dengan memegang selembar kupon, wanita ini tampak begitu sumringah bisa membeli sembako dengan harga murah.

“Jarang-jarang kan ada pasar murah kayak gini,” ujarnya sambil tersenyum.

Berdasarkan data yang dihimpun kabar6.com, seperti Kecamatan Pondok Aren menjual kupon per lembar seharga Rp 50 ribu. Harga tersebut berisi paket 5 kilogram beras, 1 kilogram terigu, 1 kilogram gula pasir dan 1 liter minyak goreng. Padahal harga normal per paketnya mencapai Rp 85 ribu.

Selain itu Perpustakaan Kota Tangsel juga menjual paket hemat 25 persen. Pembelian tanpa kupon ini hanya dihargai Rp 60 ribu berisi 5 liter beras, 2 liter minyak goreng kemasan, 1 kilogram gula pasir, 1 kilogram terigu kemasan serta masih banyak paket sembako yang dijual sejumlah ritel swasta.(yud)

 




Pemkot Tangsel Bahas Puluhan Titik Macet Diwilayahnya

Kabar6-Masyarakat Perumahan Graha Raya meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) segera mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di Pertigaan Jalan Bhayangkara, Kecamatan Serpong Utara, Senin (29/7/13).

Dwi, salah seorang warga Graha Raya mengatakan, kemacetan di pertigaan Jalan Bhayangkara disebabkan jalan yang terlalu sempit, sementara volume kendaraan yang melintas cukup tinggi.

“Saya berharap segera ada kajian atau pelebaran Jalan Bhayangkara tersebut, sehingga tidak timbul kemacetan pas jam-jam sibuk,” ujarnya.

Menyikapi permintaan warga tersebut, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Dinas  Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) bersama Bintaro Jaya sudah melakukan tinjauan kelapangan.

“Kita sudah kroscek langsung ke lapangan. Dan, ada beberapa alternatif yang akan kita lakukan untuk mengurai kemacetan dilokasi tersebut. Namun, tetap mengacu pada efektifitas anggaran yang ada,” kata Airin.

Airin mengatakan, alternatif yang bisa dilakukan diantaranya, pelebaran jalan atau membuat codetan. Namun, kepastian tersebut baru akan diketahui saat kajian sudah selesai dibahas.

“Kita sedang melakukan kajian, dalam rangka efisiensi anggaran di APBD Murni mendatang. Sehingga, apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi kemacetan tersebut bisa lebih hemat dan tepat sasaran,” lanjutnya.

Masih kata Airin, selain di Jalan Bhayangkara, juga ada 30 titik kemacetan lain yang tersebar di Kota Tangsel. Dan saat ini puluhan titik macet tersebut masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemkot Tangsel.(turnya)




Gara-gara Petasan, Gudang Wedding Organizer Terbakar

Kabar6-Akibat bocah main petasan, sebuah gudang penyimpanan alat dekorasi wedding organizer di Jalan AMD Raya, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ludes terbakar, Senin (29/7/13) malam.

Meski tidak sampai merenggut korban jiwa, namun seisi gudang ludes terbakar, termasuk sebuah mobil Toyota Kijang Pick Up yang terparkir dilokasi. Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Hesti Wahyuni (38) warga sekitar mengatakan, api diduga berasal dari percikan petasan yang dilemparkan 2 bocah warga sekitar. Tak lama berselang, api membesar dan menjalar ke gudang tersebut, dimana banyak bahan yang mudah terbakar.

“Ya tadi ada bocah bermain petasan sambil dilemparkan ke arah gudang. Kemungkinan api berawal dari petasan. Karena tak lama kemudian percikan api membesar dan menjalar ke gudang,” ujar Hesti.

Api baru bisa dipadamkan 30 menit kemudian setelah 8 unit mobil dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel (Tangsel), dibantu Kota Tangerang serta Jakarta Selatan, tiba dilokasi kejadian.

“Kami sempat mengalami kesulitan, soalnya gudang ini berada di pemukiman padat penduduk, namun api bisa kami kuasai setelah dibantu mobil pemadam dari wilayah lain,” terang Azhar Kepala Damkar Tangsel.(turnya)

 




Dua Korban Galian Pasir Cisoka Dipastikan Tewas

Kabar6-Berkat kesigapan petugas evakuasi, akhirnya dua warga korban longsoran galian pasir di Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, yang terjadi pada Pukul 17.00 Wib, Senin (29/7/2013) sore tadi, berhasil ditemukan.

Kedua korban bernama BAI, (30), warga Kampung Janur Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka dan TAMA, (50), warga Kampung Kukulu, Desa Cikareo, Kecamatan Solear, dipastikan tewas terkubur di galian pasir ilegal tersebut.

“Iya benar, kedua korban sudah ditemukan. Keduanya, dipastikan sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Cisoka, AKP Agus Hermanto, kepada Kabar6.com, malam ini.

Menurut Agus, proses evakuasi jenazah kedua korban longsoran galian pasir itu berjalan hampir tiga jam. Kedua korban diketahui tertimbun sekitar Pukul 17.00 Wib. Dan jenazah keduanya berhasil dievakuasi pada Pukul 20.00 Wib.

“Proses evakuasi agak sedikit alot, karena kondisi galian pasir yang dipenuhi air,” katanya.

Ditambahkan Agus, dirinya tengah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban untuk mengotopsi kedua jenazah yang tertimbun galian pasir ilegal milik Endot, warga Kampung Cigaru, RT13/04 Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka tersebut.

“Jika ada persetujuan keluarganya, jenazah akan kami bawa ke rumah sakit untuk di otopsi,” tuturnya.

Lebih jauh Agus menjelaskan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap Endot dan kedua saksi mata yakni Oman, (30), warga Kampung Ranca Godong, Desa/Kecamatan Cisoka, serta Sri Hidayat, (28), warga Kampung Janur, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka.(din)




Stok Darah Menipis, Airin Minta Donor Darah Rutin

Kabar6-Ketersediaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepanjang bulan ramadhan ini semakin menipis.

Padahal kebutuhan darah di ratusan tempat pelayanan kesehatan yang dikelola pemerintah daerah dan pihak swasta masih tergolong tinggi.

“Saya juga sebagai Ketua PMI Tangsel minta agar kegiatan donor darah terus diaktifkan lagi,” kata Airin di Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Senin (29/7/2013).

Airin meminta kepada pihak swasta agar dalam program bantuan sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) juga tidak melupakan penggalangan kantong darah lewat donor terbuka.

Jika kegiatan tersebut rutin dilaksanakan dirinya percaya Kota Tangsel tidak bakal kekurangan stok kantong darah. “Program CSR juga sebaiknya dibarengi dengan kegiatan donor darah,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sudah menjadi tradisi tahunan bila sepanjang bulan ramadhan stok kantong darah berkurang. Keterbatasan jumlah stok ini terjadi pada semua jenis golongan darah.

“Jumlah kantong darah untuk setiap golongan darah terbatas,” ungkap Kepala Laboratorum Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangsel, Muhammad Alwan, Jumat (12/7/2013).

Ia memaparkan hingga kini stok kantong darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangsel untuk golongan darah A hanya berjumlah 10 kantong. Sedangkan golongan darah B tujuh kantong, golongan O sebanyak 15 kantong dan AB sebanyak lima kantong.

Menurut Alwan, biasanya setiap hari sebanyak 10 hingga 20 orang yang mendonorkan darahnya. Namun, pada hari ketiga bulan puasa ini hanya ada empat orang.

“Sementara dalam bulan ini, jumlah kantong darah ini kurang dari biasanya. Biasanya selama bulan ramadan banyak yang membutuhkan darah,” ucapnya.(yud)




Ramadhan, Momentum Berlomba Cari Pahala dan Barokah

Kabar6-Kegiatan membagikan ta’jil untuk berbuka puasa dan makan sahur secara berkeliling (sahur on the road) telah jadi budaya masyarakat kita.

Selain untuk berbagi terhadap sesama, kegiatan tersebut juga dianggap jadi momentum beribadah di sepanjang bulan Ramadhan.

“Ramadhan jadi ajang kita untuk berlomba-lomba mencari berkah dan pahala,” ungkap Ketua Umum Barisan Muda Betawi (BMB) Kota Tangsel, Aay Samudra kepada kabar6.com, Senin (29/7/2013).

Aay menjelaskan, kegiatan ini di mulai dengan berbagi ta’jil untuk pengendara sepeda motor dan sopir angkot yg melintas jalan Raya Siliwangi Pamulang.

Kemudian dilanjutkan dengan buka bersama bersama seluruh pengurus besar dan anggota BMB yang dihadiri sekitar 100 orang.

“Malam hari dilanjut saur on the road yang ikuti sekitar 50 orang,” jelasnya.  Rute yang dilintas yakni kawasan Pamulang, Ciputat, Bintaro dan BSD.

Darir rute tersebut, terang Aay, BMB membagikan makanan saur untuk para pemulung dan petugas di Polsek yang piket pada malam itu. Diantaranya Polsek Ciputat, Pondok Aren dan Serpong.

“Kita ingin buktikan bahwa tidak semua ormas selalu bertindak negatif dan mengganggu stabilitas keamanan daerah. Melalui kegiatan ini kita ingin lebih mendekatkan diri ke masyarakat,” terangnya.(yud)




Dokter Digorok, Kelaminnya Dikirim Ke Istrinya

Kabar6-Preeti Balmiki, perempuan India, mendatangi kantor polisi Govind Nagar. “Aku telah membunuh seorang dokter dan memotong alat kelaminnya,” ucapnya.

Preeti Balmiki, akrab disapa Lata, mengaku telah membunuh seorang dokter bernama Satish Chandra pada Jumat (26/7/2013) seperti dilansir Dailymail, Minggu (28/7/2013).

Lata, sebut Dailymail, telah menjadi korban pemerkosaan si dokter sejak lama. “Dia juga berencana untuk melakukan hal serupa terhadap adik perempuanku,” kata Lata.

Kepada Mohammad Abbas, Kepala Polisi Govind Nagar, Lata berkisah, mulanya Satish mengunjungi rumahnya pada tahun 2001 untuk merawat adiknya. Lalu Satish menjadi dekat dengan orangtuanya. Bahkan, pria ini turut membantu keuangan keluarganya, membiayai kuliah Lata, dan mempekerjakan Lata di kliniknya.

Tahun 2003, ketika Lata mengalami demam, Satish memberinya obat penenang lalu memperkosanya. “Sejak itu dia sering menyuntikkan obat penenang dan membuatku ketagihan,” terang Lata.

Lata kemudian berencana membunuh Satish setelah dirinya dieksploitasi secara seksual.

Hasratnya makin kuat setelah melihat gejaja si dokter juga akan menyakiti adik perempuannya. “Saya menghubungi dia tanggal 15 Juli malam, tapi kemudian kami janji untuk bertemu pada tanggal 21 Juli 2013.” ujarnya.

Ketika mereka bertemu di sebuah ruang tamu di Kanpur Denhat, diam-diam Lata mencampuri minuman Satish dengan obat tidur.

“Setelah dia tidur, aku langsung membunuhnya, menggorok lehernya, memotong alat kelaminnya,” kata perempuan berusia 25 tahun ini.

Berikutnya, potongan alat kelamin itu dikirimkan Lata ke rumah Soni, istri Satish. Lata melakukannya lantaran kesal, Soni menudingnya telah mencampuri urusan rumah tangga mereka.

“Perbuatan yang dilakukan Lata mengerikan,” komentar Yashasvi Yadav, Kepala Polisi Kanpur.

Namun demikian, pihaknya masih akan memeriksa kejiwaan Lata. “Kami akan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan pengobatan medis Lata,” ujar Yashasvi.(yps)