ABG Curanmor Ditangkap Polrestro Tangerang

Kabar6-Terlibat kasus pencurian kenderaan bermotor (Curanmor), seorang remaja ABG (Abak Baru Gede) sindikat Bogor, ditembak petugas Polres Metropolitan Tangerang.

Pelaku bernama Uje (18), kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) setempat. Selain Uje, polisi juga menangkap RD (35), yang berperan sebagai penadah.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Siswo Yuwono mengatakan, Uje diringkus di Rumpin, Kabupaten Bogor, setelah hendak ke Depok untuk melakukan aksi balap liar atau ‘ngetrek’, pada Sabtu (21/9/2013).

“Begitu tahu akan ditangkap, Uje yang merupakan bagian dari sindikar curanmor bogor sempat melarikan diri. Petugas kami langsung menembak kakinya,” kata Siswo Senin (23/9/2013).

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa uje adalah residivis kambuhan. Dua tahun lalu, Uje pernah ditangkap Polsek Batuceper karena kasus serupa.

Uje merupakan spesialis pelaku curanmor jenis Yamaha Jupiter dan Suzuki Satria. Sebab, motor-motor hasil curian itu mudah dijual untuk kebutuhan balap liar.

“Dia sudah melakukan pencurian di 17 TKP di wilayah tempat tinggalnya yakni  Rumpin, Bogor. Saat ini kami masih mengejar dua rekan Uje lagi yang terlibat dalam pencongkelan rumah di Tangerang,” katanya.(HP/tom migran)




Ratusan Penumpang Protes PT KAI di Stasiun Daru

Kabar6-Ratusan penumpang Kereta Api Rel Diesel (KRD) melakukan protes Stasiun Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Senin (23/9/2013).

Protes tersebut terkait dengan adanya pembatasan penumpang KRD sesuai SK Menteri Perhubungan RI, No. 691 Tahun 2011, yang membatasi kapasitas penumpang hingga 150 persen.

Hary, salah seorang penumpang KRD mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Daru setiap harinya mencapai 500 orang. Sedangkan tiket yang dikeluarkan pihak stasiun hanya 100 lembar.

“Lalu bagaimana dengan penumpang yang tidak kebagian tiket. Sementara, jika harus beralih dengan transportasi lain, tentunya biaya yang dikeluarkan akan membengkak,” ujar Hary.

Sementara, hingga berita ini disusun, belum ada karifikasi langsung dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Humas PT KAI, Mateta Rizalulhaq saat dihubungi, telepon genggamnya dalam kondisi aktif namun tidak diangkat.(bad/tom migran)




Indikasi Kecurangan di RSU Tangsel Mencuat

Kabar6-Pertemuan belasan dokter RSU Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Komisi II DPRD setempat, Senin (23/9/2013), seolah membuka babak baru dalam polemik di RSU tersebut.

Pasalnya, dalam dialog tersebut, juga mencuat indikasi adanya kecurangan dan pelanggaran yang kini sedang terjadi di RSU Tangsel.

Salah satu indikasi dimaksud adalah, soal dugaan adanya kecurangan dalam proses pembelanjaan obat yang dilakukan oleh pihak menejemen RSU dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Pantauan kabar6.com, indikasi ini mencuat setelah Ketua Komisi II, Siti Chadijah menanyakan perihal keluhan warga tidak mampu yang berobat ke RSU Tangsel, namun diminta menebus obat di klinik luar, dengan harga lumayan mahal.

Para dokter yang ditanya mengaku, hal itu disebabkan banyak stok obat di RSU Tangsel yang kosong. Kondisi itu juga berkaitan dengan pembelanjaan obat yang tidak sesuai dengan rekomendasi merek usulan dokter.

“Misalnya kita usulkan salah satu merek obat, kemudian ditawar oleh pihak dinas. Tawaran itu kita setujui. Tapi kemudian obat yang dibeli justru lebih mahal dari yang telah disepakati,” ujar dokter Imbar, perwakilan dokter RSU Tangsel.

Selain itu, juga ada indikasi bahwa pihak RSU “main mata” dengan klinik, mengingat rujukan penebusan obat diarahkan ke klinik tertentu.

Sedianya, polemik antara para dokter dengan pihak pengelola menejemen RSU Tangsel dan dinas terkait sudah mencuat sejak beberapa hari terakhir.

Berawal dari protes dokter terhadap keberadaan 2 dokter asing ahli orthopaedic asal Malaysia, protes para dokter kemudian melebar hingga ke posisi Direktur rumah sakit setempat yang kini dijabat Neng Ulfa.(turnya)




Dokter RSU Tangsel Geruduk DPRD

Kabar6-Belasan dokter RSU Tangerang Selatan (Tangsel) menggeruduk kantor DPRD setempat, Senin (23/9/2013).

Selain menyoal posisi direktur di rumah sakit tersebut, para dokter juga memprotes kebijakan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, atas penugasan dua dokter ahli orthopaedic asal Malaysia di rumah sakit tersebut.

Kehadiran para dokter ke gedung wakil rakyat itu tak urung mengundang perhatian, karena dilangkapi dengan spanduk dan atribut lainnya.

“Kita datang kesini untuk meluruskan yang bengkok,” ujar dokter Imbar, perwakilan dokter RSU Tangsel.

Ya, kehadian para dokter tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Tangsel, Siti Chadijah, di ruang rapat gabungan.

Ya, polemik antara para dokter dengan pihak pengelola menejemen RSU Tangsel sedianya sudah mencuat sejak beberapa hari terakhir.

Berawal dari protes dokter terhadap keberadaan 2 dokter asing ahli orthopaedic asal Malaysia, protes para dokter kemudian melebar hingga ke posisi Direktur rumah sakit setempat yang kini dijabat Neng Ulfa.(turnya)




KCU BCA Hadir di Sudirman One Tangcity

Kabar6-Bank BCA Cabang Tangerang, membuka unit Kantor Cabang Utama (KCU) Bank BCA di Sudirman One Office-Tangcity, Cikokol, Kota Tangerang, Senin (23/9/2013).

Kepala Kantor Wilayah XII BCA Haryono Wongsono mengatakan, kehadiran BCA di Sudirman One Office untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan perbankan terbaik bagi nasabah.

“Pertimbangan BCA buka cabang baru karena Tangcity merupakan tempat yang paling strategis di Tangerang saat ini,” katanya saat penandatangan pembelian unit Sudirman One Office Tangcity.

Haryono menambahkan, KCU yang baru nantinya akan hadir dengan kondisi yang jauh lebih luas dibanding kantor sebelumnya di Kalan Kisamaun, Pasar Lama.

“Nantinya, KCU di Sudirman One akan menempati 6 unit office di 5 lantai serta 1 basemant, dengan luas 5.100 meter persegi,” ujarnya.

Sementara itu, Chief Executive Ifficer Trivo Group, Ian Wisan selaku pengembang Tangcity Superblock menyambut baik rencana pembelian Sudirman One Office oleh Bank BCA.

“Kami sangat antusias bergabungnya BCA KCU Tangerang di Tangcity Superblock. Bagi kami, langkah BCA akan semakin mengukuhkan Tangcity superblock sebagai pusat bisnis dan financial Center di Tangerang,” ungkapnya.(evan)




Gebyar Wisata Kuliner 2013 di Tangsel Sepi

Kabar6-Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dudung E Diredja, meradang lantaran animo Pamong Praja dan masyarakat untuk hadir di acara Gebyar Wisata Kuliner 2013 dirasa kurang.

“Publikasinya ke masyarakat yang harus dibenahi,” pesan Dudung menyikapi sepinya Gebyar Wisata Kuliner 2013 yang digelar di lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Senin (23/9/2013).

Ia khawatir, jika rencana strategis dari program kegiatan tahunan ini tidak di respon, maka akan memberikan dampak buruk.

Apalagi, acara ini diharapkan dapat menyedot perhatian publik domestik dan mancanegara, untuk lebih mengenal aneka menu kuliner yang lezat khas daerah penyangga ibukota ini.

Sementara, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata, Yanuar, menjelaskan, secara geografis wilayah Kota Tangerang Selatan termasuk paling dekat dengan ibukota negara.

Ditambah lagi dalam kesehariannya, kultur betawi masyarakat Kota Tangsel masih cukup terasa dan kentara.

Maka, Yanuar tak merasa heran jika aneka jenis hidangan khas tersebut begitu mendominasi. Sisi pentingnya, semua jenisnya begitu mudah ditemui untuk dinikmati warga pecinta wisata kuliner.

Sebut saja aneka hidangan kuliner khas itu diantaranya, sayur besan, bir pletok, es blewah, putu mayang, jamur krispi, pecak gabus serta berbagai menu kuliner.

Tak hanya itu, produk cinderamata yang dibuat warga lokal dari kelompok Karang Taruna Kota Tangsel dan lain-lainnya juga ikut dipamerkan.

“Makanan khas yang ada di Kota Tangsel tidak kalah menariknya dibandingkan dengan makanan luar negeri. Makanan khas juga memiliki keunikan dan nilai jual yang bisa dibanggakan. Dengan ini, diharapkan warga dan seluruh kalangan memiliki rasa cinta akan menjaga makanan khas yang ada di daerahnya,” jelasnya.(yud)

 




Warga Kirana Solear Surati Bupati Tangerang

Kabar6-Forum Komunikasi Warga Taman Kirana Bersatu (Forkib), berencana melayangkan surat ke Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Senin (23/9/2013).

Surat warga tersebut terkait penolakan atas rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang akan membangun SMP Negeri 4 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Solear diatas lapangan bola.

Warga mengklaim, lapangan bola seluas 1,5 hektar di RT03/09 itu merupakan lahan Fasilitas Sosial (Fasos)/Fasilitas Umum (Fasum), yang kerap digunakan warga untuk kegiatan keagamaan, olahraga dan lainnya.

Kini, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda di perumahan Taman Kirana Surya, ramai-ramai sudah mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan mereka atas pembangunan sarana pendidikan tersebut.

“Hari ini, kami kirim surat ke Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Kami, minta agar rencana pembangunan sekolah diatas lapangan bola dibatalkan,” ungkap Pembina Forkib, Fransyah AS, kepada Kabar6.com, Senin (23/9/2013).

Sedianya, warga Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, menolak rencana pemerintah daerah setempat membangun sekolah diatas lahan Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum).

Puluhan tokoh masyarakat dalam Forkib meminta Pemkab Tangerang membatalkan rencana tersebut. Pasalnya, lapangan bola seluas 1,5 hektar itu satu-satunya fasos/fasum yang digunakan warga untuk olahraga, keagamaan dan lainnya.(din)




Pembangunan Sekolah di Kirana Solear Otoriter Kades

Kabar6-Rencana pembangunan gedung sekolah satu atap di Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang hanya digagas sepihak oleh Kepala Desa (Kades) Pasanggrahan, Agus Setiyantoro.

Sedangkan warga setempat tidak pernah dilibatkan secara langsung membahas pengalihfungsian lahan itu untuk sekolah. Warga sendiri baru mengetahui rencana itu, setelah mendapati banyak bahan material dilokasi.

“Kami kaget, kok tiba-tiba material bangunan sudah di drop di lokasi. Sementara, kami sendiri belum memberi izin atas rencana itu,” ujar Heri, tokoh masyarakat Desa Pesanggrahan, Senin (23/9/2013).

Heri menuding, keputusan sepihak Kades tanpa mendengar pendapat warganya, merupakan bentuk dari sikap otoriter. “Jangan ngotot dong. Kalau mau bangun sekolah, cari tempat lain saja,” katanya.

Mewakili aspirasi warga, Heri bersama warga setempat mengancam akan menggelar aksi demo ke kantor Bupati, bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tetap memaksakan pembangunan sekolah tersebut.

“Kalau tetap dibangun, itu artinya pemerintah telah merampas hak warga disini. Sebab, selama ini lapangan bola itu merupakan lahan resapan air,” ujar Heri lagi.

Sedangkan dua sekolah yang akan dibangun adalah, SMP Negeri 4 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Solear.(din)




Warga Kirana Solear Tolak Pembangunan Sekolah

Kabar6-Warga Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, menolak rencana pemerintah daerah setempat membangun sekolah diatas lahan Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum).

Puluhan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Taman Kirana Bersatu (Forkib) ini, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang agar membatalkan rencana tersebut.

Pasalnya, lapangan bola seluas 1,5 hektar itu adalah satu-satunya fasos/fasum yang kerap digunakan warga untuk kegiatan olahraga, keagamaan dan lainnya.

“Jangan bangun sekolah diatas lahan ini. Silahkan, cari lokasi lain saja,” ungkap Ketua Umum Forkib, Sunaji, kepada Kabar6.com, Senin (23/9/2013).

Menurutnya, pada dasarnya warga setempat sangat mendukung niat baik pemerintah membangun Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 4 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) diwilayah Solear.

Tapi, warga sendiri merasa keberatan jika lapangan bola tersebut di alih fungsikan untuk bangunan sekolah.

“Selain kami gunakan untuk olahraga, sholat Ied, tabliq akbar dan lainnya, lapangan bola ini juga merupakan lahan resapan air,” katanya.

Hal serupa dikemukakan Pembina Forkib, Fransyah AS, rencana pembangunan gedung sekolah satu atap ini hanya dilakukan sepihak oleh Kepala Desa (Kades) Pasanggrahan, Agus Setiyantoro.

Hingga kini, warga setempat tidak pernah di libatkan secara langsung dalam membahas pengalihfungsian lahan itu.

“Kami kaget, kok tiba-tiba material bangunan sudah di drop di lokasi. Sementara, kami sendiri belum memberi izin atas rencana itu,” ujarnya.

Disamping itu kata Fransyah, dirinya sangat menyayangkan sikap ngotot sang Kades untuk membangun gedung sekolah diatas lahan tersebut. Sebab, pembangunan gedung sekolah ini berdampak pada rawannya terjadi banjir.

“Kalau lahan ini di rusak, maka warga sekitar jelas dirugikan. Soalnya, di sekitar lokasi ini sering terjadi banjir,” tandasnya.

Aksi penolakan warga juga ditandai dengan upaya pemindahan bahan material seperti, batu dan pasir yang sudah di drop di lokasi.

Tak hanya itu, warga juga memampang sejumlah poster bertuliskan penolakan atas pembangunan sekolah diatas lahan itu.(din)




Andhika “Ditembak” Didepan Pendopo Gubernur Banten

Kabar6-Andhika Mohammad Pasha (18), warga Sempu Seroja, Cipare, Serang, diterjang peluru airsoft gun hingga mengalami luka robek pada bagian kepala kiri.

Peristiwa penembakan terjadi selagi korban bersama teman wanitanya Echa (20) di Alun-alun Barat, Jalan Brigjen Sam’un, persisnya di depan Pendopo Gubernur Banten, Minggu (22/9/2013).

Saat Andhika dan Echa yang warga Pandeglang berbincang-bincang, tiba-tiba sebuah letusan datang dari arah dalam Alun-alun Barat. Korban yang terkena peluru menjerit kesakitan sambil memegang kepalanya.

Teman-teman korban yang berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian langsung memberikan perolongan dan membawa Andhika ke RSUD Serang.

Evi (39), ibu korban mengemukakan, anaknya biasa nongkrong di alun-alun. Saat kejadian, awalnya Andhika nongkrong terpisah dengan Echa. Andika dengan teman-temannya, Echa juga dengan teman-temannya.

“Kemudian Echa memanggil Andhika hingga akhirnya mereka ngobrol berdua,” terang Evi.

Dalam obrolan tersebut, kata Evi, Echa mengatakan kepada Andika, bahwa mantan pacarnya kerap memata-matai pertemuan mereka. Baru sebentar ngobrol, tiba-tiba terdengar letusan dan mengenai kepala Andika.

“Andhika langsung dibawa pacarnya ke RSUD Serang,” tutur Evi yang menemani putranya di Mapolres Serang untuk dimintai keterangan.(bbs/jus)