1

Diduga Ilegal, Proyek Kawasan Industri Bojong Jalan Terus

Kabar6-Meski diduga ilegal, proyek pembangunan kawasan industri Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, hingga kini masih terus berlangsung.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Tangerang, terkesan tutup mata dan tak melakukan tindakan apapun terkait persoalan itu. Padahal, proyek tersebut telah berjalan sejak 5 bulan lalu.

“Coba abang tanya ke Pak Petot, selaku Kelompok Kerja (Pokja) yang menangani wilayah itu,” ungkap Kepala Bidang Perijinan BP2T Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman, kepada kabar6.com Senin (29/10/2012). 

Sejak mendapatkan informasi tentang proyek pembangunan kawasan industri Bojong diatas lahan seluas hampir 30 hektar itu, kata Yayat, pihaknya belum menerima laporan apapun dari anak buahnya. Padahal, informasi itu telah diperoleh dirinya sejak dua pekan silam.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan proyek tersebut, karena bukan ranahnya mereka.

“Itu bukan ranah kami. Kecuali, pihak BP2T melayangkan surat atau rekomendasi untuk memberhentikan kegiatan itu,” ujarnya. 

Diinformasikan, BP2T Kabupaten Tangerang sebelumnya telah menginstruksikan Kelompok Kerja (Pokja) II wilayah Cikupa untuk melakukan investigasi langsung ke lokasi proyek pembangunan kawasan industri Bojong, Cikupa. Hal ini, menyusul adanya informasi terkait kegiatan liar yang dilakukan oleh PT Artha Villa.

“Dalam waktu dekat ini, kami akan menurunkan tim dari Pokja untuk menginvestigasi dan meninjau lokasi, seklaigus memeriksa keabsahan lahan dan kegiatan itu,” ungkap  Kepala Bidang Pelayanan BP2T Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman, kepada kabar6.com diruang kerjanya, Kamis (11/10/2012) tiga pekan lalu.(din)

 




Akibat Demo Angkot, Ratusan Penumpang Terlantar

Kabar6-Ratusan penumpang angkutan kota (angkot) dari Kota Tangerang yang hendak menuju wilayah Utara Kabupaten Tangerang, hingga Senin (29/10/2012) terlantar.

Kondisi ini akibat aksi demo disertai sweeping yang digelar para supir angkot F-01 rute Kampung Melayu-Pasar Anyer di Jalan Marsekal SUryadharma, Neglasari, Kota Tangerang, Senin (29/10/2012) siang hingga petang.

“Saya terpaksa jalan hampir 1 kilo meter gara-gara gak ada angkot yang menuju ke Kampung Melayu. Mana cuacanya panas lagi,” keluh Indriani, salah seorang pelajar kelas 2 SMUN Kota Tangerang yang hendak pulang menuju rumahnya di Kampung Melayu.

Menurut Indri, dia tak bisa menolak manakala segerombolan supir angkot mengehntikan angkot yang ditumpanginya dan memaksa seluruh penumpang didalamnya turun.

“Katanya sih lagi ada demo. Jadi semua penumpang dipaksa turun. Demonya kok nyusahin orang,” gerutu Indri lagi.

Kekecewaan serupa juga diungkapkan Maryani (30). Wanita paruh baya yang tinggal tak jauh dari Polsek Teluk Naga ini bahkan mengaku sempat ketakutan, karena gerombolan orang yang melakukan sweeping nyaris adu fisik dengan supir angkot yang ditumpanginya.

“Saat saya didalam angkot, tiba-tiba ada segerombolan orang yang menyetop. Mereka langsung membentak dan memaksa semua penumpang turun. Supir angkot yang kami tumpangi bahkan sempat melaan dan nayris baku hantam dengan orang yang melakukan sweeping,” katanya.

Maryani berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang. “Tolong dong,
Dishub kerja yang bener. Tapi, supir juga jangan arogan seperti preman. Karna, kalau penumpang gak mau naik angkot, kan supir juga yang repot,” ujar Maryani lagi.

Ya, aksi unjuk rasa digelar ratusan supir angkot di ruas Jalan Marsekal Surya Dharma, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berlangsung ricuh, Senin (29/10/2012).

Mereka memprotes soal membludak jumlah angkutan F-01 rute Pasar Anyar-Kampung Melayu serta tumpang tindihnya trayek engan munculnya angkot APV rute Tanjung Kait-Terminal Poris Plawad, hingga berdampak pada merosotnya pendapatan supir.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dengan tumpang tindihnya trayek tersebut, penghasilan kami merosot drastis.  Kami minta Dishub tegas. Jangan uma mengambil keuntungan, kemuian uci tangan dibalik aturan,” ujar Amrin, salah seorang supir angkot pendemo.(Rani)




Gara-gara Diledek Bisu, Teman Tikam Teman Hingga Tewas

Kabar6-Tragis. Gara-gara sering diejek bisu, seorang pemuda di Kampung Gurudug, RT 02/04, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, tega menghabisi nyata temannya sendiri.

Adalah Muhamad Nurdin (23), pemuda kalap yang tega berbuat sadis tersebut. Sementara pemuda bernasib malang yang menjadi korban adalah Muhamad Soleh (25), yang tak lain adalah teman dekat pelaku.

Peristiwa sadis itu sedianya terjadi spontan di Kampung Garudug, Sabtu (27/10/2012) lalu. Kala itu, kedua sahabat itu sedang asik nongkrong dilokasi yang berada tak jauh dari Markas Polsek Sepatan.

Sambil bercanda, Soleh kiranya sempat meledek Nurdin dengan kata-kata bisu. Ternyata, ucapan Soleh seketika memicu emosi Nurdin.

Pria bisu itupun kemudian langsung berlari menuju warung disekitar lokasi dan mengambil sebilah pisau. Tanpaa basa-basi lagi, pisau dapur bermata tajam itu langsung dihujamkannya ke dada Sholeh.

Sholeh yang tak menyangka bakal ditikam oleh teman sendiri, langsung terkapar tanpa bisa berbuat apa-apa. Darah segarpun seketika mengucur dari bagian dadanya yang berlubang.

Puas melampiaskan amarahnya, Nurdin kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan lokasi kejadian.

Warga sekitar yang melihat Sholeh bersimbah darah, kemudian membawanya ke klinik terdekat. Naas, dalam perjalanan nyawa pemuda berusia 25 tahun itupun tak tertolong lagi. Alhasil, jenazah Soleh kemudian dibawa ke kamar mayat RSU Tangerang untuk diotopsi.

Kapolsek Sepatan, AKP Sunaryo, mengatakan pelaku mengaku sakit hati karena sering diejek bisu. Ejekan itu membuat pelaku nekat menghabisi nyawa korban yang merupakan teman dekat korban.

Pelaku sendiri berhasil ditangkap petugas satu jam kemudian di Jalan Raya Pakuhaji, Kampung Pisangan, Sepatan, Kabupaten Tangerang.

“Pelaku kami tangkap satu jam usai membunuh. Kemungkinan saat itu pelaku hendak kabur meninggalkan kawasan Kecamatan Sepatan,” kata Sunaryo.(abie)




Airin “Semprot” Pegawai Peserta Upacara Nongkrong

Kabar6-Bertepatan dengan pelaksanaan apel upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 di lapangan Pamulang. Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, marah kepada peserta upacara yang memilih duduk-duduk bagian paling belakang barisan.

“Justru ini yang duduk adalah pegawai yang masih muda, padahal kita sedang melaksanakan upacara sumpah pemuda. Bagaimana bisa menjadi pemuda yang memiliki disiplin bila pada saat apel justru yang muda yang duduk, kalah dengan pegawai yang sudah tua,” tegur Airin, Senin (29/10/2012).

Airin meminta, para pemuda harus memiliki mental disiplin dan kerja keras serta kemampuan (skill). Hal tersebut menurutnya sejalan dan mendukung Undang-undang (UU) Kepemudaan yang akan diluncurkan pada tahun 2013 oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pada kesempatan itu, LSM, OKP dan Ormas mengucapkan ikrar kesepakatan yang isinya antara lain, tidak akan membuat keributan dan tidak akan membuat pos di suatu tempat yg sudah ditentukan. Ormas juga berjanji akan bersinergi dengan Pemkot Tangsel dalam rangka membangun tangsel.

Ikut serta menjaga keamanan lingkungan dan berupaya mengembangkan kemandirian. Airin meminta LSM, OKP, Ormas ikut mencangkan kemandirian dan kewirausahaan sehingga dapat mengembangkan industri kreatif.

“600 juta ormas, OKP telah bergabung untuk memperingati sumpah pemuda. Dengan kesepatan  yang dibuat OKP dan Ormas sebagai dasar untuk membangun tangsel,” ungkap airin.

Airin menambahkan, untuk bersinergi dengan Ormas dan OKP, perlu adanya dukungan dari pemangku kepentingan. Peran serta dan partisipasi aktif dari pihak swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan sangat diharapkan Pemkot Tangsel.

Oleh karena itu, Pemkot akan terus melakukan pembinaan terhadap pemuda, LSM dan OKP sehingga memiliki skill dan kemampuan. “Semua ini untuk mendukung visi misi Kota Tangsel yang madani di mana masyarakatnya adalah masyarakat yang cerdas, modern dan religius,” tambah Airin.(yud)




Situ Kuru Menyempit, Kawasan UIN Ciputat Krisis Air

Kabar6-Situ Kuru yang terletak persis di samping Jalan Pesanggarahan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dirasakan mulai menyempit. Kondisi itu sekaligus menyebabkan kuantitas air tanah disekitar lokasi menjadi menipis.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangsel, Komarudin Hidayat, Senin (29/10/2012). Kebetulan, lokasi Situ Kuru bersebelahan langsung dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah.

“Sejak setahun terakhir, kami mulai merasakan kekeringan air dilingkungan kampus ini. Dugaan kami, ini disebabkan dari menyempitnya Situ Kuru yang jadi sumber resapan air,” kata Komarudin Hidayat.

Dengan kondisi itu, dia berharap dinas terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten segera melakukan langkah-langkah strategis penyelamatan situ yang kian terkikis dengan pembangunan disekelilingnya.

“Kami dari pihak kampus sangat berkempentingan sekali dengan penyelamatan situ, selain baik dampaknya buat kampus, tentu sangat tepat dengan program tata ruang wilayah daerah setempat,” imbuhnya.

Disamping itu, Komarudin juga berharap, agar ada konservasi alam dan juga revitasliasi kembali situ dan resapan air yang ada di wilayah Ciputat. Hal ini berkaitan juga dengan pengentasan dampak banjir yang kerap terjadi di wilayah kampus.

“Dengan mengikisnya resapan air di kawasan kampus pula, warga kerap kali mengalami kekeringan saat musim panas, dan banjir saat musim hujan, ini yang juga perlu jadi perhatian pemerintah daerah,” ucapnya.

Bukan hanya itu, UIN syarif Hidayatullah Ciputat juga siap membantu pemerintah dalam melakukan konservasi alam dan juga revitalisasi resapan air di lingkungannya.

Lebih jauh, bantuan pemikiran juga siap dilakukan UIN dalam hal perancangan wilayah sekitar kampus yang kini sudah mulai tidak tertata.

“Harapan kami juga tentunya, banyak kerjasama yang dilakukan Pemkot Tangsel dan Pemrov Banten dalam keilmuan yang dimiliki UIN. Banyak pakar-pakar disini yang tenaganya siap disumbangkan bagi kemajuan daerah. Sayang, saat ini belum ada niat baik secara kelembagaan untuk menerapkan langkah positif itu,” singkatnya.

Terkait dengan keluhan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Komarudin Hidayat, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Retno belum dapat memberikan tanggapannya.

Pasalnya, saat dihubugi wartawan melalui nomor telepon genggamnya, baik melalui pesan singkat maupun sambungan langsung, tidak ada jawaban. Padahal, telepon genggamnya dalam keadaan aktif.(iqmar)

 




Lagi, Curanmor Beraksi di Citra Raya Cikupa

Kabar6-Aksi pencurian kendaraan bermotor di kawasan perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terjadi lagi. Kali ini, sebuah sepeda motor Yamaha Mio raib digasak maling.

Peristiwa  itu, terjadi sekitar Pukul 19.00 Wib, Sabtu (27/10/2012) malam Minggu lalu. Motor Yamaha Mio berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 6449 CRE itu, tengah diparkir pemiliknya di halaman parkir rumah makan cepat saji (KFC-red).

“Iya, satu motor hilang lagi. Waktu itu, pemiliknya memarkir motor disini. Dan memang, kondisi saat itu terlihat ramai sekali,” ungkap salah seorang Satpam Citra Raya yang enggan ditulis namanya di media ini, Senin (29/10/2012).   

Menurutnya, kejadian itu berlangsung singkat. Padahal, sepeda motor yang hilang itu hanya beberapa menit ditinggal parkir pemiliknya.

“Pengamanan disini lumayan ketat. Dalam sehari, sekitar 6 orang Satpam terus berjaga disini. Namun, karena ramainya pengunjung membuat kami kecolongan,” ujarnya.

Seharusnya kata dia, di sekitar kawasan ini harus ada pengelola khusus untuk parkiran. Mungkin, dengan cara itu dapat meminimalisir Curanmor yang marak terjadi di perumahan Citra Raya akhir-akhir ini.

Diinformasikan, Kawasan perumahan Citra Raya, akhir-akhir ini berubah menjadi surganya para pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor). Pasalnya, hampir setiap hari di wilayah itu kerap terjadi kehilangan sepeda motor.

“Sepertinya Citra Raya sudah jadi syurga bagi pencuri motor. Soalnya, hampir tiap hari 3 hingga 4 motor hilang,” ungkap Lola, salah seorang pegawai Rainbow, tempat hiburan malam di kawasan Citra Raya, Kamis (20/9/2012).

Menurut Lola, hampir seluruh tempat di kawasan Citra Raya sangat rawan terhadap aksi kejahatan. Malam ini saja, sebuah motor yang terparkir di halaman parkir restoran cepat saji, Mc Donald hilang digasak maling.

“Kemarin, motor milik tukang parkir Rainbow hilang di halaman parkir Indomart. Hari ini, motor pengunjug Mc Donald hilang lagi.

“Kemarin, motor milik tukang parkir Rainbow hilang di halaman parkir Indomart. Hari ini, motor pengunjug Mc Donald hilang lagi. Padahal, motor itu baru diparkir pemiliknya,” katanya.

Ditambahkanny, pihaknya berharap para pengunjung Citra Raya, agar ekstra berhati-hati memarkir kendaraannya, karena kunci pengaman di motor matic seperti Vario dan Mio sudah tidak aman lagi. Sebab, para pelaku tersebut lebih lihai dan menggunakan alat canggih.

“Saya minta kepada polisi untuk lebih  meningkatkan lagi kinerjanya dalam mengungkap otak dan sindikat curanmor yang merajalela di kawasan Citra Raya dan sekitarnya. Sebab sudah begitu banyak laporan kehilangan tapi sepertinya belum ada yang terungkap secara tuntas, karena makin banyaknya generasi curanmor,” tandasnya.(din)




Paripurna Penetapan Empat Raperda Tangsel Batal Digelar

Kabar6-Sidang Paripurna DRPD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkait pengesahan empat rancangan peraturan daerah (raperda) yang sedianya dijadwalkan Senin (29/10/2012), urung dilaksanakan.

Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis mengatakan, terhambatanya pengesahan empat raperda lantaran pihak pengusul (Pemkot Tangsel) belum menyerahkan draft raperda.

“Seharusnya Senin ini sudah disahkan. Tapi sampai saat ini laporan dari pihak pengusul tidak ada yang siap. Padahal, bulan ini jadwalnya keempat Raperda sudah selesai dibahas,” katanya kepada kabar6.com.

Sedianya, sambung Rizky, pihaknya sudah terus menerus mempertanyakan kepada pihak pengusul soal draft raperda yang belum juga diserahkan. Namun alasannya masih ada kekurangan dan masih dibahas.

Menurutnya, tidak ada masalah atau hal-hal prinsip dengan penundaan pelaksanaan sidang istimewa tersebut. Karena, dari sisi materi yang akan disidangkan, semua kelengkapan telah siap untuk pengesahan atas keempat raperda.

“Saat ini sudah dua draft raperda yang telah diserahkan, yakni raperda kesehatan dan raperda kebersihan. Sisanya dua raperda lagi masih dibahas pihak pengusul dan secepatnya akan diserahkan,” ujar Rizky.

Ia memastikan, Banleg segera menggelar rapat ulang untuk membahas waktu pelaksanaan paripurna pengesahan raperda dimaksud.

“Intinya hanya karena masalah waktu. Kita akan jadwalkan ulang. Mungkin hari Kamis atau jumat pekan depan sidang pengesahan raperda itu akan kita gelar,” tegasnya.

Sedianya, paripurna digelar untuk mengesahkan empat raperda. Terdiri dari dua perda inisiatif eksekutif dan dua perda insiatif DPRD.

Keempat perda tersebut yakni, raperda Sistem Kesehatan, raperda Pengolahan Sampah, raperda Zakat Infak dan Shadaqah (Zis) dan raperda Transparansi Pemerintahan Daerah.(evan)




Kasus Uji Kir Dishub Tangsel Sudah Diekspos di BPKP

Kabar6-Kasus dugaan mark up harga pengadaan alat uji kir Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan, telah di ekpos oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) .

Saat ini, Kejari Tigaraksa tengah menyelidiki pengirim barang tersebut. Penyelidikan itu, dilakukan lembaga adhiayaksa ini ke kantor Bea Cukai setempat.

“Kemarin sudah di ekpos BPKP. Hari ini saya instruksikan kepada Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) turun ke Bea Cukai melihat siapa pengirim barangnya,” ungkap Kajari Samsuri, kepada Kabar6.com diruang kerjanya, Senin (29/10/2012).

Untuk mengetahui berapa jumlah kerugian negara dalam kasus itu lanjut Samsuri, maka cara tersebut dianggap perlu untuk dilakukan. “Ekspose BPKP ini memang harus dilakukan, guna mengetahui nilai kerugian negara,” katanya.

Diinformasikan, pada 8 Juni 2012 lalu Kejari Tigaraksa telah menetapkan Nurdin Marzuki, mantan Kepala  Dishubkominfo Kota Tangsel (Saat ini menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel-red), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat uji kir pada 2010 senilai Rp 3,4 miliar.

Selain Nurdin Marzuki, sejumlah nama lain diantaranya, Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Edy Wahyu, PT Mayindo, selaku suplier alat uji KIR, dan beberapa Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) turut diperiksa.

Namun, hingga kini tersangka yang sudah ditetapkan Kejari Tigaraksa tersebut, belum juga ditahan dan nama-nama yang telah diperiksa itu tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka.(din)




Pemkot Tangsel Wajibkan Toko Modern dan Minimarket Jual Produk Lokal

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana mewajibkan pelaku usaha toko modern dan minimarket untuk menjual produk hasil usaha lokal yang menjadi binaan pemerintah setempat.

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan sayap penjualan industri kecil dan menengah sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi industri kecil dan menangah yang ada di Kota Tangsel di masa mendatang.

“Kami sudah usulkan agar minimarket yang legal di Tangsel ini bisa menyediakan fasilitas untuk penjualan produk lokal Tangsel,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Muhammad, Senin (29/10/2012).

Menurut Muhammad, hal itu juga sejalan dengan klausul IUTM (Izin Usaha Toko Modern) yang kini tengah digalakkan oleh pemerintah pusat.

“Tentunya sebelum mencanangkan kewajiban itu, kami akan mengembangkan terlebih dahulu soal pengemasan dan peningkatan produk industri kecil dan menengah yang kini jadi binaan,” ujar Muhammad lagi.

Dalam hal ini, Disperindag akan mencanangkan program pelatihan, pengembangan usaha, yang targetnya menjadikan hasil produksi jenis makana, minuman, kerajinan tangan dan lain sebagainya, layak masuk pemasaran modern di sejumlah minimarket dan toko modern tersebut.

“Kami genjot ruang para pelaku industri kecil dan menengah ini maju. Kalau sudah begitu, jalinan kemitraan dengan pengusaha toko modern dan minimarket pun tidak sulit lagi,” jelas Muhammad yang juga mantan Camat Ciputat dimasa Pemerintahan Kabupaten Tangerang tersebut.

Semua targetan itu, lanjut Muhammad, coba dimulai tahapannya tahn 2013 mendatang. Dimana, anggaran pembinaan pelaku industri kecil dam menengah sudah disiapkan.

Bahkan, kerjasama lintas sektoral untuk mewujudkan itu terus dibina dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang juga punya program sama mengembangkan usaha kecil menengah.

“Aturan main soal minimarket ini juga sedang kami perkuat. Mudah-mudahan, nanti ada regulasi pasti soal rencana yang sedang kami kembangkan ini. Kami juga akan minta arahan wali Kota, dewan dan juga jajaran SKPD lain yang terkait untuk memuluskan rencana ini,” katanya.

Disinggung rencana yang nantinya akan jadi celah tumbuh suburnya minimarket di Kota Tangsel, Muhammad menegaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan minimarket yang ada di semua wilayah Kota Tangsel.

“Sudah 70 persen yang kami data. Sementara ini, totalnya ada sekitar 250 minimarket yang beropreasi. Nanti, hanya minimarket yang legal formal saja yang akan dilibatkan kemitraan penjulan produk industri kecil dan menengah binaan kami,” katanya.

Selebihnya, kami coba tangkal dalam aturan yang saat ini juga sedang didorong pembuatannya. “Aturan sedang dibuat. Nantinya, tentunya toko modern dan minimarket ilegal akan terjerat sanksi,” katanya.(iqmar)

 




Dahlah Iskan: Indonesia Bakal Maju 15 Tahun Lagi

Kabar6-Indonesia diprediksi bakal mengalami kemajuan pesat hingga 15 tahun kedepan. Hal itu bisa terjadi bilamana warga yang saat ini tidak lagi miskin siap untuk memajukan bangsa Indoenasia.

Demikian optimistis yang disampaikan Menteri Koordinator Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan saat menjadi pembicara pada Seminar Pendidikan Nasional bertema “Pengembangan Sains Berbasis Spiritual” di Auditorum UIN Syarif Hidayatullah Cipitat, Senin (29/10/2012).

Pada seminar yang dihadiri ribuan guru, dosen, pengajar dan pendidik se-Jabodetabek itu, Dahlan mengajak para guru yang juga ahli dalam beberapa keilmuan sains ikut menyumbangkan hasil kreasinya untuk kemajuan negara.

“Saya selalu mengatakan bahwa Indonesia ini akan jadi negara maju. Dan, tentunya kemungkinan itu juga berada ditangan para guru-guru ini,” katanya.

Menurut Dahlan, saat ini kondisi perekonomian guru terus membaik. Dan, karena itupulalah Dahlan berharap para guru dan pendidik ini bisa menyiapkan muridnya agar lebih cerdas dan lebih profesional.

Lebih tegas lagi Dahlan mengatakan, alasan utama yang jadi penilaian Dahlan bahwa Indonesia akan maju adalah, potensi dari 136 juta warga Indonesia yang sudah tidak lagi miskin.

Dimana, 136 juta orang ini sudah tidak lagi memikirkan minggu depan punya beras atau tidak, bulan depan punya beras atau tidak, yang dipikirkan adalah bagaimana mereka tambah maju.

“Jelas berbeda saat jaman saya kecil dulu. Yang setiap hari, orangtua saya selalu memikirkan ada beras tidak untuk anak-anaknya. Tapi sekarang, ada 136 juta warga yang ibu-ibunya tidak berpikir soal itu. Kalau jumlahnya terus bertambah, 136 juta ini akan jadi sumber Indonesia akan mencapai negara maju,” tandasnya.

Yang Lamban Ditinggal
Masih terkait optimisme Dahlan akan kemajuan Indonesia, kedepan warga negara semakin sedikit yang akan menggantungkan hidupnya kepada pemerintah. Artinya, pemerintah hanya akan jadi pelayan yang baik bagi warganya yang sudah maju.

Dahlan mencontohkan, dengan banyaknya orang yang sudah tidak lagi miskin, atau kelasnya diatas rata-rata ini akan mendesak negara untuk melakukan perbaikan pelayanan. Sudah ada faktanya bahwa sejumlah bandara diperluas karena tiadk mampu menampung jumlah penumpang yang terus bertambah untuk menggunakan pesawat.

“Belum lagi, jalanan-jalan diperlebar karena banyak yang pakai mobil dan motor, kalau pemerintah tidak mau melayani (maju), maka itu akan jadi benturan dahsyat untuk pemerintah. Yang artinya juga, seadainya pimpinan negara, pimpinan Parpol, elitnya tidak mau maju, Indonesia terpaksa maju karena 163 juta orang sudah maju,” tandasnya.

Diakhir perkataanya, Dahlan juga mengingatkan soal jajaran di BUMN, Pemeirntah Pusat, dan Pemerintah Daerah agar segera melakukan perubahan sistem pelayanan. Sebab, manakala, instansi pemerintahan ini lambat, maka akan digilas oleh keinginan  jutaan warga yang sudah mau maju.

“Birokrat yang lamban tergilas, pemerintah yang lambat tergilas, dan akan terjadi perubahan dengan sendirinya. Ini peringatan bahwa negara juga harus segera maju,” pungkasnya.(iqmar)